Perkembangan teknologi saat ini membawa dampak signifikan terhadap segala aspek kehidupan, tak terkecuali sistem pembayaran beragam transaksi.
Salah satu inovasi dunia keuangan adalah uang elektronik, di mana sistem terebut mengharuskan seseorang melakukan jual-beli tanpa harus membawa uang dalam bentuk fisik.
Jenis uang eletronik pun bervariasi dengan menyesuaikan preferensi konsumen. Di Indonesia sendiri telah diatur penggunaan uang elektronik melalui Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/40/PBI/2016 tentang Penyelenggaraan Uang Elektronik.
Daftar isi:
Apa Itu Uang Elektronik?
Uang elektronik memang satu hal baru yang mengubah peradaban manusia modern, jika Anda merasa kurang familiar dengan istilah tersebut, maka mari pahami penjelasan lengkapnya.
Secara luas, uang elektronik adalah media pembayaran uang dalam bentuk digital. Penyimpanan uang pun dilakukan dengan sistem elektronik yang dirancang untuk memudahkan penggunanya bertransaksi.
Jika di masa lalu, Anda harus membawa tas cukup besar Ketika membawa uang banyak, namun sekarang hanya butuh satu smartphone atau kartu untuk menyimpan dana tak terbatas.
Cara penggunaanya sendiri cukup mudah, pengguna hanya perlu menyetorkan sejumlah dana ke penerbit uang elektronik. Lalu, uang tersebut akan tersimpan dan dapat digunakan berbagai kebutuhan.
Contoh uang elektronik yang populer di antaranya dompet elektronik (e-wallet). Cara kerjanya pun cukup mudah, Anda hanya perlu gadget dan koneksi internet yang stabil.
Di Indonesia, uang elektronik sudah memiliki regulasi ketat dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI).
Jadi selain mempermudah pengguna, standing legal-nya pun telah diatur oleh Pemerintah sehingga memberi rasa aman kepada pengguna.
Manfaat Uang Elektronik
Manfaat dari uang eletronik cukup beragam, mengikuti preferensi penggunanya. Tak elak jika sistem ini jadi role transaksi modern yang popular. Berikut adalah beberapa manfaat uang elektronik.
1. Fleksibilas Waktu
Cara kerja yang mudah dan singkat membuat elektronik digemari masyarakat. Banyak pengguna bisa menghemat Waktu dalam melakukan pembayaran.
Sehingga kini tidak lagi harus nunggu lama di kasir untuk mengambil kembalian jika hendak membayar dengan uang lebih.
Anda hanya perlu memanfaatkan smartphone atau kartu dan transaksi pun terselesaikan dengan singkat.
2. Lebih Aman
Membawa uang tunai dalam jumlah besar tentu membuat waswas dan sangat berisiko terhadap keamanan seseorang.
Terlebih, jika Anda perlu pergi ke tempat ramai atau perjalan jauh, namun mengharuskan bertransaksi dengan nominal tinggi.
Maka dari itu, uang elektronik bisa menjadi solusi berbagai transaksi dengan bawaan yang lebih ringkas dan cepat.
3. Bisa Buat Bayar Tol
Manfaat lain dari uang elektronik adalah dapat digunakan untuk membayar tol, sehingga perjalan ke berbagai tempat menjadi lebih praktis.
Sehingg ke depan, tidak ada lagi cerita saldo e-toll habis gara-gara lupa melakukan isi ulang.
4. Meningkatkan Keamanan Transaksi
Jika kamu bertanya tentang apa itu uang elektronik dan manfaat apa yang paling menonjol, maka inilah jawaban terpenting.
Uang elektronik dapat membuat transaksi lebih aman, karena sistem keamanan yang ketat dan banyak otorisasi membuat uang yang disimpan lebih aman.
Misal, Ketika akan melakukan transaksi, Anda perlu memasukkan pin atau sidik jari untuk bisa menggunakan uang di dalam sistem. Maka dari itu, hanya pemilik yang bisa memakai uang tersebut.
Teknologi enkripsi serta otorisasi berlapis membuat transaksi lebih aman. Selain itu, jika smartphone Anda hilang atau dicuri, kamu bisa dalam hitungan detik menutup semua akses menuju uang elektronik yang dimiliki.
Dengan begitu, uang yang tersimpan tetap aman dapat dialihkan ke media yang terjangkau. Tentunya, sistem untuk melakukan hal ini akan menyesuaikan dengan kebijakan masing-masing layanan.
5. Menghemat Biaya
Memanfaatkan uang eletronik, kamu bisa menghemat beragam biaya administrasi. Contohnya, Ketika hendak transfer ke bank lain, maka umumnya biaya akan lebih murah ketimbang transfer antar bank dengan cara konvensional.
Namun hal ini tentunya Kembali pada kebijakan setiap layanan.
Di sisi lain, kamu juga bisa mendapatkan berbagai cashback dan diskon menarik untuk penggunaan uang elektronik. Penawarannya kadang kali sangat menggiurkan, sehingga tidak ada salahnya untuk dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Jenis-Jenis Uang Elektronik di Indonesia
Setelah memahami secara komprehensif apa itu uang elektronik dan manfaatnya, kini kita beranjak membahas jenisnya. Di Indonesia terdapat 5 jenis uang elektronik yang paling sering digunakan. Berikut penjelasannya:
1. E-Wallet
E-wallet atau lebih dikenal sebagai dompet elektronik merupakan sebuah aplikasi penyimpan uang yang bisa diunduh melalui smartphone.
Aplikasi ini merupakan uang elektronik yang bisa dipakai untuk melakukan pembayaran di berbagai merchant yang telah terdaftar sebagai mitra.
Akun dari e-wallet bisa terkomputasi dengan akun bank milikmu, sehingga dapat memudahkan dalam berbagai transaksi. Misalnya, pembelian paket data, membayar tagihan listrik hingga transfer antar bank atau ke bank lain.
Bisa dibilang, e-wallet adalah jenis uang elektronik yang paling digunakan di Indonesia, khususnya kalangan remaja.
Contoh e-wallet di antaranya GoPay,OVO,DANA,ShopeePay,Doku dan Link Aja.
2. QR Code
Uang digital yang popular di Indonesia belakangan ini karena dianggap sebagai metode pembayaran paling praktis adalah QR Code Payment.
Ini merupakan sistem yang memungkinkan kamu untuk melakukan transaksi hanya dengan memindai QR Code. Biasanya kode tersebut terpampang di berbagai merchant yang memang sudah menyediakan sistem pembayaran elektronik.
Anda dapat memindainya dan melakukan pembayaran memakai uang yang tersedia di dompet digitaql. Selain itu, mobile banking kini kebanyakan juga sudah menyediakan layanan pembayaran satu ini.
Jika ada yang bertanya tentang apa itu uang elektronik dan bagaimana pemakaiannya,maka QR Code dapat menjadi contoh praktis.
3. E-Money
E-Money merupakan uang elektronik yang disimpan dalam sebuah kartu fisik atau dalam aplikasi tertentu.
Pengguna uangh elektronik tersebut dapat menggunakan e-money untuk membayar transportasi umum hingga berbelanja di merchant yang menerima pembayaran e-money.
Perbedaan e-money dan e-wallet terletak pada bentuk fisik dan cara penggunaanya. E-moneny berupa kartu, sedangkan e-wallet berupa aplikasi di smartphone.
Dalam segi penggunaan, e-money digunakan dengan menempelkan kartu ke mesin pembaca, sedangkan dompet digital digunakan dengan aplikasi yang terhubung ke internet.
4. Virtual Account
Virtual Account adalah nomor rekening virtual yang diterbitkan oleh bank untuk menerima pembayaran. Hal ini berbeda dengan rekening Utama, setiap transaksi biasanya mendapatkan nomor virtual account yang berbeda.
Sistem ini memungkinkan kamu untuk membayar transaksi tanpa harus mengetahui nomor rekening bank yang sebenarnya.
Cara kerjanya, pelanggan akan menerima nomor virtual account yang diterbitkan penyedia layanan. Deretan angka itu digunakan untuk melakukan pembayaran dan penjual dapat mengidentifikasi transaksi dengan mudah.
Sistem uang elektronik satu ini memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk membayar secara online, karena tidak perlu mengetahui nomor rekening bank sebenarnya.
Tentunya, Virtual Account mempermudah pengelolaan transaksi bagi penjual, karena uang yang masuk akan langsung teridentifikasi.
5. Prepaid Card
Prepaid Card menjadi salah satu metode pembayaran perusahaan yang kerap kali digunakan.
Kartu pembayaran tersebut berbentuk uang elektronik yang bisa dimanfaatkan untuk kelancaran transaksi bisnis.
Prepaid Card mewajibkan penggunanya harus mengisi saldo atau kreditnya terlebih dahulu sebelum digunakan. Sistem ini berbeda dengan kartu kredit atau debit yang mengharuskan penggunanya membuka rekening bank terlebih dahulu.
Cara kerja Prepaid Card ‘bayar di muka’. Anda harus mengisi saldo terlebih dahulu, lalu kartu tersebut dapat digunakan untuk melakukan pembayaran hingga saldo habis.
Catatan, Anda dapat membelajankan yang tersimpan dalam kartu tanpa khawatir mengeluarkan uang secara berlebih.
6 Cryptocurrency
Cryptocurrency merupakan uang digital yang menggunakan teknologi blockchain untuk memfasilitasi transaksi.
Anda bisa menggunakan Cryptocurrency untuk investasi, transfer uang internasional serta pembayaran di beberapa merchant yang menerima Cryptocurrency.
7. GoPay
GoPay pertama kali diperkenalkan pada tahun 2016 sebagai dompet digital milik Gojek, perusahaan ride-hailing terkemuka di Indonesia.
Awalnya, GoPay hanya digunakan untuk membayar layanan ojek online (GoRide) dan pesan-antar makanan (GoFood).
Seiring waktu, GoPay berkembang menjadi platform pembayaran mandiri yang dapat diisi ulang (top-up) melalui transfer bank, minimarket, atau melalui layanan branded Gojek—seperti melalui kantor GoSend di beberapa kota.
8. OVO
OVO diluncurkan pada tahun 2017 dan merupakan salah satu pelopor dompet digital yang mengadopsi konsep multi-layanan.
Pada awalnya, OVO terkait erat dengan PT Lippo Group, terutama pada jaringan ritel Lippo Malls dan perusahaan perusahaan teknologi Lippo.
Seiring berjalannya waktu, OVO meluas ke berbagai merchant besar, termasuk Tokopedia setelah melakukan kerja sama pada tahun 2018. Saat ini, OVO menjadi salah satu dompet digital yang memiliki jaringan merchant terluas di Indonesia.
9. DANA
DANA diperkenalkan pada tahun 2018 sebagai produk anak bangsa yang lahir dari visinya untuk menciptakan ekosistem pembayaran digital yang inklusif.
Misi utama DANA adalah menyediakan layanan keuangan digital yang mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang belum memiliki akses perbankan (unbanked).
Seiring dengan komitmennya, DANA juga menggandeng berbagai lembaga keuangan, fintech, dan merchant untuk memperluas jangkauan penggunaan.
10. LinkAja
LinkAja resmi beroperasi pada akhir 2019 setelah konsolidasi berbagai e-money BUMN, seperti TCash (Telkomsel), e-Money (Bank Mandiri), serta BNI TapCash dan BRI Brizzi.
Tujuan utama penggabungan ini adalah menciptakan satu platfrom e-wallet milik negara yang dapat bersaing dengan layanan swasta.
Dengan demikian, pengguna mendapatkan ekosistem pembayaran terintegrasi yang tersebar luas melalui jalur BUMN, bank, dan mitra strategis lainnya.
11. ShopeePay
ShopeePay adalah dompet digital yang menjadi bagian dari ekosistem e-commerce Shopee. Diperkenalkan secara bertahap sejak 2018, awalnya ShopeePay hanya digunakan sebagai metode pembayaran di platform Shopee.
Namun, sejak 2019, ShopeePay memperluas layanannya ke merchant offline dan mitra finansial lain. Dengan lebih dari 100 juta pengguna aktif Shopee di Indonesia, ShopeePay memiliki keunggulan distribusi instan yang sulit ditandingi.
Tips Memilih Uang Elektronik yang Tepat
1. Sesuaikan dengan Kebutuhan Transaksi
Pilihlah e-wallet yang paling banyak diterima di merchant atau layanan yang sering Anda gunakan. Jika Anda pengguna aktif Gojek, maka GoPay menjadi pilihan logis. Sebaliknya, bagi yang sering belanja di Tokopedia, OVO atau ShopeePay mungkin lebih menguntungkan karena promo dan cashback eksklusif.
2. Perhatikan Promo dan Cashback
Promo dan cashback menjadi salah satu daya tarik utama e-wallet di Indonesia. Namun, jangan hanya tergiur oleh besarnya cashback, melainkan perhatikan syarat dan ketentuan (misalnya jumlah minimal transaksi, nominal cashback maksimum, dan periode promo). Pastikan cashback bisa digunakan kembali untuk transaksi berikutnya agar manfaatnya lebih terasa.
3. Cek Biaya Administrasi dan Limit Transaksi
Walaupun banyak e-wallet yang mengklaim bebas biaya, biasanya terdapat biaya tersembunyi saat transfer ke rekening bank atau tarik tunai di ATM. Karena itu, pertimbangkan frekuensi transaksi yang Anda lakukan sebelum memilih satu layanan. Jika sering butuh tarik tunai, pilih e-wallet dengan biaya tarik tunai yang paling rendah atau yang menawarkan limit tarik tunai lebih besar setelah verifikasi identitas.
4. Perhatikan Kebijakan Keamanan
Pastikan Anda menggunakan e-wallet yang telah terverifikasi oleh Bank Indonesia dan OJK. Selalu aktifkan proteksi tambahan, seperti PIN dan biometrik. Selain itu, periksa riwayat transaksi secara berkala agar dapat segera mendeteksi jika terjadi transaksi yang mencurigakan.
