PT Pegadaian mencatatkan pencapaian signifikan dalam bisnis deposito emas dengan nilai mencapai Rp 2,45 triliun atau setara 1,4 ton per Agustus 2025. Capaian ini menandai pertumbuhan stabil sebesar 2 persen secara bulanan dan menempatkan deposito emas sebagai salah satu produk unggulan di segmen bullion Pegadaian.
Direktur Utama Pegadaian, Damar Latri Setiawan, menyatakan target perusahaan untuk mencapai Rp 3 triliun hingga akhir tahun terlihat realistis mengingat tren permintaan emas yang terus meningkat. Proyeksi ini didukung oleh lonjakan minat masyarakat terhadap instrumen safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Pertumbuhan deposito emas Pegadaian mencerminkan shifting investor Indonesia menuju aset defensif berkualitas tinggi, dengan digitalisasi menjadi katalis utama aksesibilitas produk investasi emas.
Highlights
• Deposito emas Pegadaian mencapai Rp 2,45 triliun (1,4 ton) per Agustus 2025, tumbuh 2% month-to-month
• Target akhir tahun diproyeksikan Rp 3 triliun, mendekati target volume 1,5 ton
• Peluncuran aplikasi Tring! menargetkan 4 juta nasabah hingga akhir 2025
• Harga emas Antam mencapai all-time high Rp 2,3 juta per gram pada Oktober 2025
Momentum Emas: Safe Haven di Era Volatilitas
Lonjakan deposito emas Pegadaian tidak terjadi dalam vakum. Produk ini diluncurkan secara resmi oleh Presiden Prabowo Subianto pada 26 Februari 2025 sebagai bagian dari ekosistem bank emas Indonesia. Dalam waktu kurang dari dua bulan sejak peluncuran melalui aplikasi Pegadaian Digital pada Januari, volume deposito telah mencapai 300 kilogram atau senilai hampir Rp 500 miliar.
Pertumbuhan eksponensial ini didorong oleh beberapa faktor fundamental. Ketegangan geopolitik global, terutama konflik berkepanjangan dan ketidakpastian perang dagang antara Amerika Serikat dan China, mendorong investor mencari aset safe haven. Emas, dengan karakteristiknya sebagai penyimpan nilai yang tahan inflasi dan memiliki likuiditas tinggi, menjadi pilihan utama.
Data pasar mendukung narasi ini. Harga emas Antam mencatat rekor tertinggi sepanjang masa pada awal Oktober 2025, menembus level Rp 2,3 juta per gram dari sekitar Rp 1,5 juta per gram di awal tahun. Kenaikan hampir 50 persen dalam sepuluh bulan ini menjadi magnet bagi investor ritel maupun institusi.
Deposito vs Tabungan Emas: Strategi Berbeda untuk Kebutuhan Berbeda
Pegadaian menawarkan dua produk utama berbasis emas dengan karakteristik berbeda. Tabungan Emas dirancang untuk fleksibilitas maksimal, memungkinkan nasabah membeli emas mulai dari pecahan kecil dan mencairkannya kapan saja tanpa tenor minimum. Produk ini cocok untuk investor yang memprioritaskan likuiditas dan pendekatan investasi bertahap.
Deposito Emas, di sisi lain, menawarkan proposisi nilai berbeda. Dengan minimal saldo 5 gram dan tenor tertentu, nasabah mendapatkan imbal hasil berupa tambahan gram emas setelah jatuh tempo. Skema ini mengkombinasikan apresiasi harga emas dengan yield tambahan, menjadikannya alternatif menarik untuk deposito rupiah konvensional terutama ketika harga emas sedang tren naik.
Perbedaan mendasar ini menciptakan segmentasi pasar yang jelas. Tabungan Emas mencatat lonjakan dramatis sepanjang April 2025, dengan nilai transaksi melonjat empat kali lipat dari rata-rata Rp 380 miliar menjadi Rp 1,5 triliun per bulan. Pegadaian bahkan memproyeksikan peningkatan hingga sepuluh kali lipat, menunjukkan akselerasi adopsi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Digitalisasi: Kunci Demokratisasi Investasi Emas
Peluncuran aplikasi Tring! pada 8 Oktober 2025 menandai fase baru strategi digital Pegadaian. Aplikasi ini dirancang sebagai super app yang mengintegrasikan seluruh ekosistem emas, mulai dari tabungan emas, cicilan emas, gadai emas, deposito emas, hingga konversi emas fisik melalui outlet dan ATM emas.
Damar menegaskan bahwa Tring! adalah satu-satunya aplikasi yang paling cocok untuk berinteraksi dengan emas, dengan fitur seamless yang menghubungkan seluruh layanan. Target ambisius 4 juta nasabah hingga akhir 2025 mencerminkan kepercayaan manajemen terhadap potensi pasar emas digital Indonesia.
Infrastruktur pendukung juga diperkuat. Pegadaian berencana menyediakan 15 hingga 20 unit ATM emas yang tersebar di mal, cabang BRI, dan cabang Pegadaian di seluruh Indonesia. ATM ini akan menyediakan emas fisik dalam berbagai denominasi, dari 1 gram hingga 25 gram, menjawab kebutuhan nasabah yang menginginkan konversi aset digital ke bentuk fisik.
Sistem 1:1 yang diterapkan Pegadaian menjadi jaminan kepercayaan. Setiap gram emas yang ditransaksikan nasabah, baik melalui tabungan maupun cicilan emas, benar-benar tersedia secara fisik di Pegadaian. Transparansi ini krusial dalam membangun kepercayaan, terutama di era dimana skandal emas palsu sesekali mencuat.
Konteks Pasar: Transaksi Emas Diproyeksikan Tumbuh 37%
Pertumbuhan deposito emas merupakan bagian dari ekspansi bisnis emas Pegadaian yang lebih luas. Transaksi emas secara keseluruhan, mencakup gadai dan cicil emas, telah membukukan kenaikan 27 persen hingga Oktober 2025. Dengan proyeksi pertumbuhan stabil 2-4 persen per bulan, Pegadaian menargetkan pertumbuhan total 37 persen hingga akhir tahun.
Target ini ambisius namun terukur. Pasar emas Indonesia masih memiliki ruang ekspansi signifikan. Tingkat literasi keuangan yang meningkat, terutama di kalangan generasi muda, menjadi faktor pendorong. Kemudahan akses melalui platform digital menurunkan barrier to entry, memungkinkan investor pemula dengan modal kecil untuk mulai berinvestasi emas.
Pegadaian juga mendapat dukungan regulasi yang kuat. Sebagai lembaga jasa keuangan pertama yang mengantongi izin usaha bullion dari Otoritas Jasa Keuangan pada 23 Desember 2024, Pegadaian memiliki keunggulan first-mover dalam ekosistem bank emas Indonesia. Izin ini mencakup tidak hanya deposito emas, tetapi juga pinjaman modal kerja berbasis emas dan jasa titipan emas korporasi.
Risiko dan Outlook
Meskipun prospek terlihat cerah, investor perlu mempertimbangkan beberapa risiko. Harga emas yang telah mencapai all-time high rentan terhadap koreksi jangka pendek. Normalisasi kondisi geopolitik atau penguatan dolar AS dapat menekan harga emas dalam mata uang lokal. Investor dengan horizon investasi pendek perlu mengkalkulasi timing entry dengan cermat.
Dari sisi produk, deposito emas memiliki tenor tertentu yang mengurangi likuiditas dibanding tabungan emas. Nasabah yang membutuhkan akses dana mendesak perlu mempertimbangkan struktur produk ini. Namun, bagi investor dengan tujuan jangka menengah hingga panjang, kombinasi apresiasi harga dan yield tambahan menawarkan risk-adjusted return yang menarik.
Untuk sisa 2025, beberapa faktor akan menentukan trajektori deposito emas Pegadaian. Adopsi aplikasi Tring! dan efektivitas kampanye edukasi akan menjadi krusial. Kompetisi dari institusi keuangan lain yang mulai merambah segmen bullion juga perlu diantisipasi. Namun, dengan infrastruktur yang telah mapan dan brand equity yang kuat, Pegadaian berada dalam posisi strategis untuk mempertahankan leadership di pasar emas ritel Indonesia.
Catatan untuk Investor:
Deposito emas bukan rekomendasi investasi. Setiap investor harus melakukan riset independen dan mempertimbangkan profil risiko individual sebelum membuat keputusan investasi. Konsultasi dengan advisor keuangan bersertifikat sangat disarankan untuk strategi investasi yang comprehensive.
Sumber Data: Kompas.com, CNBC Indonesia, Antara News, Kontan, per 8 Oktober 2025

Seorang SEO Specialist yang fokus pada technical SEO dan Content Writing. Menyukai hal baru dalam dunia digital marketing dan selalu berusaha berkembang serta belajar setiap harinya.