Punya dana 100 juta dan bingung gimana cara ngitung bunga depositonya per bulan?
Kebanyakan bank memberikan info suku bunga deposito dalam bentuk tahunan, tapi Deponesia perlu tau berapa sih yang bakal masuk ke rekening setiap bulannya?
Tenang aja, di artikel ini kita bakal kupas tuntas cara menghitung bunga deposito 100 juta per bulan pakai rumus yang gampang dipahami.
Simak sampai selesai agar tidak tertinggal rumusnya ya.
Daftar isi:
Rumus Menghitung Deposito
Oke, sekarang kita masuk ke bagian yang paling penting nih – rumus menghitung bunga deposito. Jangan khawatir, rumusnya sebenernya simpel banget kok. Yang bikin rumit biasanya cuma karena kita belum paham konsep dasarnya aja.
Rumus Dasar Bunga Deposito:
Bunga = (Pokok Deposito × Suku Bunga × Jangka Waktu) ÷ 365 hari
Nah, kalau mau tau bunga per bulan, tinggal ganti jangka waktunya jadi 30 hari (rata-rata jumlah hari dalam sebulan).
Rumus Bunga Deposito Per Bulan:
Bunga Bulanan = (Pokok Deposito × Suku Bunga Tahunan × 30) ÷ 365
Tapi ingat ya, ini masih bunga kotor sebelum kena pajak. Buat dapat bunga bersih yang bener-bener masuk rekening, harus dikurangi pajak deposito sebesar 20%.
Rumus Bunga Bersih (Setelah Pajak):
Bunga Bersih = Bunga Kotor – (Bunga Kotor × 20%)
Atau bisa juga ditulis:
Bunga Bersih = Bunga Kotor × 80%
Contoh Penerapan dengan Deposito 100 Juta:
Misalnya Deponesia naruh 100 juta dengan suku bunga 6% per tahun. Bunga kotornya per bulan:
= (100.000.000 × 6% × 30) ÷ 365
= (100.000.000 × 0,06 × 30) ÷ 365
= 180.000.000 ÷ 365 = 493.150 rupiah (kotor)
Setelah dipotong pajak 20%: = 493.150 × 80% = 394.520 rupiah (bersih)
Nah, segitu yang bakal masuk ke rekening Deponesia setiap bulannya. Mudah kan? Yang penting paham aja konsep dasarnya, sisanya tinggal masukin angka sesuai kondisi masing-masing.
Mengapa Deposito 100 Juta Cocok untuk Anda

Sebenarnya kenapa sih nominal 100 juta jadi pilihan yang pas banget buat deposito? Ada beberapa alasan kuat yang bikin angka ini jadi “zona nyaman” bagi banyak investor, terutama yang baru terjun ke dunia investasi.
Pertama, dana 100 juta udah cukup besar untuk dapat suku bunga yang lebih menarik dibanding deposito nominal kecil. Kebanyakan bank punya sistem tier atau tingkatan bunga – makin besar dana yang didepositokan, makin tinggi juga bunganya.
Kedua, risiko masih terbilang aman karena masuk dalam cakupan penjaminan LPS (Lembaga Penjamin Simpanan). Per 2024, LPS masih menjamin simpanan sampai 2 miliar rupiah per nasabah per bank. Jadi dengan 100 juta, Deponesia masih dalam zona aman penuh tanpa perlu khawatir kalau ada apa-apa sama banknya.
Yang tidak kalah penting, nominal segini juga pas banget buat diversifikasi. Deponesia bisa bagi ke beberapa bank sekaligus untuk dapat suku bunga terbaik, atau kombinasikan dengan instrumen investasi lain. Fleksibilitasnya tinggi – mau dipecah jadi beberapa tenor berbeda juga bisa.
Dari sisi cashflow bulanan, bunga dari deposito 100 juta juga udah lumayan signifikan. Bayangin aja, kalau dapat bunga 6% per tahun, itu artinya sekitar 400 ribu-an per bulan sebelum pajak. Lumayan kan buat nambah-nambah uang saku atau malah dijadiin modal investasi lagi.
Makanya, nggak heran kalau banyak yang bilang 100 juta adalah spot yang cocok untuk Anda deposito, cukup besar buat dapat benefit maksimal, tapi nggak terlalu besar sampai bikin pusing mikirin diversifikasinya.
Jenis Deposito untuk Dana 100 Juta
Dengan dana 100 juta di tangan, Deponesia punya beberapa pilihan jenis deposito yang bisa disesuaikan sama kebutuhan dan preferensi investasi. Masing-masing punya karakteristik unik yang perlu dipahami biar nggak salah pilih.
- Deposito Berjangka (Time Deposit)
Ini yang paling umum dan jadi favorit kebanyakan orang. Dana 100 juta dikunci dalam jangka waktu tertentu – mulai dari 1 bulan sampai 2 tahun. Semakin lama tenornya, biasanya suku bunganya juga makin tinggi. Keunggulannya, suku bunga udah pasti dari awal jadi Deponesia bisa hitung persis berapa keuntungan yang didapat.
Untuk dana segini, biasanya bank bakal kasih penawaran suku bunga yang lebih kompetitif dibanding deposito dengan nominal kecil. Tapi ya risikonya, kalau butuh dana mendadak dan terpaksa cairkan sebelum jatuh tempo, kena penalti.
- Deposito Automatic Roll Over (ARO)
Nah, kalau yang ini cocok buat Deponesia yang malas ribet ngurusin perpanjangan deposito terus-menerus. Sistemnya otomatis diperpanjang ketika jatuh tempo dengan tenor dan suku bunga yang sama, kecuali ada instruksi khusus untuk mencairkan.
Dengan dana 100 juta, pilihan ARO ini praktis banget. Bunga yang udah masuk bisa ikut didepositokan lagi (compounding) atau diambil sesuai kebutuhan. Fleksibel dan nggak perlu repot monitor terus.
- Deposito On Call
Untuk yang butuh fleksibilitas tinggi, deposito on call bisa jadi pilihan. Meski suku bunganya biasanya lebih rendah, tapi dana bisa dicairkan kapan aja dengan pemberitahuan beberapa hari sebelumnya. Cocok buat dana darurat yang agak besar atau kalau lagi nunggu timing investasi yang tepat.
- Sertifikat Deposito
Kalau mau yang bisa diperjualbelikan, sertifikat deposito jawabannya. Bentuknya surat berharga yang bisa dipindahtangankan ke orang lain sebelum jatuh tempo. Dengan 100 juta, instrumen ini bisa jadi alternatif menarik, terutama kalau suatu saat butuh likuiditas cepat tanpa perlu cairkan dari bank.
Pilihan mana yang paling cocok? Tergantung tujuan dan kondisi keuangan Deponesia. Yang pasti, dengan dana 100 juta, hampir semua jenis deposito terbuka lebar dan bisa dapat treatment yang lebih baik dari bank.
Faktor yang Mempengaruhi Bunga Deposito

Bunga deposito nggak sembarangan naik turun, Deponesia. Ada beberapa faktor yang jadi dalang di balik pergerakan suku bunga yang ditawarkan bank. Nah, berdasarkan penelitian terbaru dari Mei Masrohani dkk yang ditulis 2024, ada tiga faktor utama yang paling berpengaruh terhadap bunga deposito.
- Inflasi
Ternyata, inflasi punya pengaruh paling besar terhadap bunga deposito, lho. Penelitian menunjukkan inflasi bisa mempengaruhi suku bunga sampai 6,59%. Logikanya gini – kalau inflasi naik, bank sentral bakal naikin BI Rate buat “mendinginkan” ekonomi. Otomatis, bunga deposito juga ikut naik.
Ketika harga-harga naik, daya beli masyarakat turun. Bank sentral pengen orang-orang nyimpen uang di bank daripada belanja terus-terusan yang bikin inflasi makin parah. Makanya, bunga deposito dinaikin biar lebih menarik.
- Nilai Tukar Rupiah
Nilai tukar rupiah terhadap dollar juga ngasih pengaruh sebesar 3,49% terhadap bunga deposito. Kalau rupiah lagi melemah, bank sentral sering naikin suku bunga buat menarik investasi asing masuk ke Indonesia.
Pas rupiah menguat, biasanya tekanan buat naikin bunga nggak terlalu besar. Tapi kalau rupiah anjlok, siap-siap aja bunga deposito bakal ikut naik sebagai kompensasi risiko.
- Jumlah Uang Beredar
Yang menarik, jumlah uang beredar cuma ngasih pengaruh 2,32% terhadap bunga deposito. Padahal secara teori, harusnya kalau uang beredar banyak, bunga deposito turun. Tapi di Indonesia, ternyata masyarakat nggak langsung response kalau bunga naik.
Kebanyakan orang udah punya rencana keuangan sendiri. Jadi meski bunga deposito naik, mereka nggak langsung menarik dana buat didepositokan. Yang biasanya masuk deposito cuma uang “nganggur” yang emang udah nggak kepake.
Faktor Lain yang Ikut Bermain
Selain tiga faktor utama tadi, ada juga faktor-faktor lain yang ngaruh tapi nggak sekuat inflasi:
- Kondisi ekonomi global – kalau ekonomi dunia lagi goyang, Indonesia ikut kena imbasnya
- Kebijakan pemerintah – program-program ekonomi pemerintah bisa mempengaruhi arah suku bunga
- Stabilitas politik – kondisi politik yang stabil bikin investor lebih percaya diri
Intinya, bunga deposito itu hasil dari “tarik-menarik” berbagai kepentingan ekonomi. Buat Deponesia yang mau maksimalin keuntungan deposito 100 juta, penting banget pantau perkembangan inflasi dan nilai tukar rupiah. Dua faktor ini yang paling gampang diprediksi dan punya pengaruh signifikan terhadap bunga yang bakal didapat.
KESIMPULAN
Nah, sekarang Deponesia udah paham kan gimana cara menghitung bunga deposito 100 juta per bulan? Dari pembahasan di atas, bisa disimpulkan kalau deposito 100 juta memang jadi pilihan yang tepat – cukup besar buat dapat bunga menarik, tapi masih aman dalam jaminan LPS.
Dengan suku bunga 6% per tahun, deposito 100 juta bisa kasih sekitar 394 ribu rupiah per bulan setelah dipotong pajak. Lumayan banget kan buat nambah-nambah penghasilan pasif?
Intinya, deposito 100 juta bukan cuma soal hitung-hitungan matematika, tapi juga strategi financial planning yang matang. Dengan pemahaman yang tepat soal cara hitung bunga dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Deponesia bisa maksimalkan keuntungan dari dana yang dimiliki.
Selamat berinvestasi dan semoga dana 100 juta Deponesia bisa berkembang optimal!
Referensi:
https://kumparan.com/berita-bisnis/bunga-deposito-mandiri-rp-100-juta-ini-rincian-berdasarkan-tenor-waktunya-1yXwaZUfxIM/full
https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/perencanaan/begini-cara-menghitung-bunga-deposito-serta-rumusnya
https://jurnal.peneliti.net/index.php/JIWP/article/view/8651/7170