Punya uang Rp1 miliar dan bingung mau disimpan di mana, DepoNesia? Banyak orang langsung terbayang properti, saham, atau bahkan emas. Tapi tunggu dulu! Bagaimana kalau kita bicara soal deposito bank? Instrumen investasi satu ini memang terdengar sederhana, tapi justru karena kesederhanaannya, banyak orang menganggap remeh potensinya.
Nah, sebelum buru-buru buka deposito, ada baiknya kamu paham dulu cara menghitung bunga yang bisa kamu dapatkan dari simpanan sebesar itu.
Apalagi jika nominalnya sudah menyentuh angka miliaran rupiah, selisih 0,25 persen pun bisa bikin beda jutaan rupiah per tahun. Yuk, kita bahas bareng cara menghitung bunga deposito Rp1 miliar, plus perbandingan bunga dari bank-bank besar seperti BCA, Mandiri, BRI, dan BNI.
Daftar isi:
Pengertian Deposito

Deposito adalah salah satu bentuk simpanan berjangka yang ditawarkan oleh bank. Tidak seperti tabungan biasa, dana di deposito tidak bisa diambil sewaktu-waktu karena terikat dalam jangka waktu tertentu, mulai dari 1 bulan hingga 24 bulan. Sebagai kompensasi, bank memberikan suku bunga yang biasanya lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa.
Banyak orang memilih deposito karena dianggap sebagai instrumen keuangan yang aman. Uang kita dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) selama memenuhi ketentuan, yakni tidak melebihi Rp2 miliar dan suku bunganya tidak lebih tinggi dari batas LPS.
Selain itu, deposito cocok untuk dana besar yang belum ingin dipakai dalam waktu dekat, seperti uang pensiun, dana usaha, atau hasil penjualan properti.
Namun, meskipun terlihat sederhana, memahami cara menghitung bunga deposito sangat penting. Kenapa? Karena bunga yang terlihat kecil di brosur bank ternyata bisa sangat berarti kalau dikalikan dengan jumlah besar seperti Rp1 miliar. Itulah kenapa DepoNesia wajib tahu cara kerjanya secara lengkap!
Rumus Dasar Menghitung Bunga Deposito

Oke DepoNesia, kita masuk ke bagian paling esensial, yakni rumus menghitung bunga deposito. Jangan khawatir, rumusnya sederhana banget dan bisa dihitung pakai kalkulator biasa, bahkan cukup dengan kertas dan pulpen.
Rumus:
Bunga Bruto = Pokok x Suku Bunga x (Tenor dalam bulan / 12)
Misalnya kamu menyimpan Rp1 miliar di bank dengan bunga 3% per tahun untuk tenor 3 bulan, maka:
Bunga Bruto = 1.000.000.000 x 0,03 x (3 / 12) = Rp7.500.000
Tapi itu baru bunga bruto, ya. Karena pemerintah mengenakan pajak bunga deposito sebesar 20%, kamu perlu menghitung juga bunga netto yang masuk ke rekeningmu. Jadi:
Bunga Neto = Bunga Bruto x (1 – 20%) = 7.500.000 x 0,8 = Rp6.000.000
Mudah banget, kan? Tapi, tentu saja, hasil akhirnya akan tergantung dari bunga yang diberikan masing-masing bank.
Update Suku Bunga Terbaru 2025
DepoNesia, nggak semua bank kasih bunga yang sama, lho. Bahkan, dalam waktu yang sama pun bisa beda-beda, tergantung kebijakan internal bank dan respons terhadap BI Rate. Per Juni 2025, berikut adalah suku bunga deposito terbaru dari bank-bank besar Indonesia:
Bank BCA

Mengutip laman resmi bca.co.id, BCA menetapkan bunga 3,00% untuk tenor 1-3 bulan, dan 2,85%-3,15% untuk nominal besar (≥ Rp2 miliar). BCA terkenal stabil dan cocok untuk nasabah prioritas yang ingin simpanan besar tapi tetap likuid. Minimal setoran di BCA mulai dari Rp8 juta, tapi untuk nominal Rp1 miliar, kamu bisa nego langsung ke cabang prioritas.
Bank Mandiri

Bank Mandiri memberikan bunga 2,25% untuk tenor pendek dan 2,50% untuk tenor 6 bulan ke atas. Meski bunganya sedikit lebih rendah, kelebihan Mandiri adalah akses digitalnya lewat Livin’ by Mandiri yang bisa buka deposito online mulai Rp1 juta saja, seperti dikutip dari laman resmi bankmandiri.co.id
Bank BRI

Berdasarkan data dari bri.co.id, BRI termasuk yang paling agresif di pasar. Untuk nominal di atas Rp100 juta, BRI memberi bunga hingga 3,50% untuk tenor 3 bulan dan 3,00% untuk tenor 12 bulan. Cocok banget buat kamu yang mengincar return lebih tinggi dalam jangka pendek.
Bank BNI

BNI memberi bunga 2,25% (1 bulan), 2,50% (3 bulan), 2,75% (6 bulan), dan 3,00% (12 bulan) seperti dilansir dari laman bni.co.id. BNI cocok bagi DepoNesia yang ingin simpanan aman, terjamin, dan hasil stabil.
5 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Buka Deposito
Bunga tinggi memang menarik, tapi jangan sampai DepoNesia melewatkan hal-hal penting lain. Berikut beberapa hal yang wajib kamu perhatikan sebelum menaruh Rp1 miliar dalam deposito:
1. Tenor dan Fleksibilitas
Deposito tidak bisa ditarik sebelum jatuh tempo tanpa penalti. Jadi, pastikan tenor yang kamu pilih sesuai kebutuhan dana. Untuk fleksibilitas, tenor pendek seperti 1–3 bulan bisa jadi pilihan jika kamu butuh dana sewaktu-waktu.
2. Minimum Setoran
Masing-masing bank punya kebijakan berbeda. BRI dan Mandiri bisa mulai dari Rp1 juta (via digital), sementara BCA biasanya di atas Rp8 juta. Untuk nominal Rp1 miliar, tentu saja kamu sudah melewati ambang batas minimum, tapi tetap perlu konfirmasi ke cabang agar tidak terkena kebijakan eksklusif tertentu.
3. Pajak dan Efek Inflasi
Bunga deposito terkena PPh final 20%, dan dalam kondisi inflasi tinggi, nilai bunga bisa terkikis. Misalnya inflasi tahunan 4%, bunga bersih 2,4% dari deposito tidak bisa dikatakan menguntungkan secara riil. Tapi jika kamu prioritaskan keamanan, deposito tetap masuk akal.
Jadi, DepoNesia, sekarang kamu tahu bahwa menghitung bunga deposito Rp1 miliar itu tidak serumit yang dibayangkan. Kuncinya ada pada tiga hal: memahami rumus dasar, memilih bank dengan bunga terbaik, dan menyesuaikan tenor dengan kebutuhan.
Dengan bunga bersih sekitar Rp24 juta per tahun dari suku bunga 3%, kamu bisa menjadikan deposito sebagai bagian dari strategi keuangan jangka pendek maupun menengah. Apalagi kalau dana itu memang belum akan dipakai dalam 6–12 bulan ke depan.
Nah, setelah baca sampai sini, menurut DepoNesia, apakah deposito masih worth it di tahun 2025?