Deposito.co.id
  • Keuangan
  • Investasi
  • Deposito
  • Layanan
  • Perbankan
  • Kalkulator Deposito
Tidak ada hasil
Lihat lebih banyak
Deposito.co.id
  • Keuangan
  • Investasi
  • Deposito
  • Layanan
  • Perbankan
  • Kalkulator Deposito
Tidak ada hasil
Lihat lebih banyak
Deposito.co.id
Tidak ada hasil
Lihat lebih banyak

Beranda » Deposito » Mengapa Selisih Bunga Deposito dan Pinjaman Bank Bisa Mencapai 10%?

Mengapa Selisih Bunga Deposito dan Pinjaman Bank Bisa Mencapai 10%?

Iqbal Fajri by Iqbal Fajri
23/10/2025
in Deposito
Reading Time: 6 mins read
A A
hasil bunga deposito dan pinjaman di bank

Sumber Freepik

Share on FacebookShare on Twitter

Pernahkah Deponesia memperhatikan kesenjangan yang cukup mengejutkan antara bunga deposito yang diterima dengan bunga pinjaman yang harus dibayar?

Sebagai contoh konkret, deposito di BCA saat ini menawarkan bunga sekitar 3,25% per tahun, sementara KPR di bank yang sama bisa mencapai 6,5-7% per tahun.

Bahkan untuk Kredit Tanpa Agunan (KTA), bunganya bisa mencapai 12% atau lebih per tahun.

Artinya, selisih antara bunga yang diterima penabung dengan bunga yang dibayar peminjam bisa mencapai hingga 10% atau bahkan lebih.

Fenomena ini sering menimbulkan pertanyaan: mengapa bank bisa mengambil margin keuntungan sebesar itu dari selisih bunga?

Artikel ini akan mengupas secara mendalam model bisnis perbankan dan berbagai faktor yang menyebabkan spread bunga bisa sangat tinggi di Indonesia.

Perbandingan Bunga Deposito vs Pinjaman Saat Ini

Untuk memahami gambaran lengkap kesenjangan bunga, mari kita lihat kondisi aktual di tahun 2024-2025.

Bunga deposito di bank umum seperti BCA, Mandiri, atau BNI saat ini berkisar antara 2,5% hingga 3,5% per tahun untuk tenor 12 bulan.

Sementara Bank Perkreditan Rakyat (BPR) menawarkan bunga yang lebih kompetitif, bisa mencapai 6,75% per tahun, namun dengan risiko yang relatif lebih tinggi.

Secara umum, bunga deposito di Indonesia selalu berada di bawah BI Rate yang saat ini berada di kisaran 5,75%.

Di sisi lain, bunga pinjaman menunjukkan angka yang jauh lebih tinggi dan beragam tergantung jenis kreditnya.

Untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR), bunga berkisar antara 6% hingga 11,5% per tahun tergantung bank dan program promo yang sedang berlaku.

Kredit Tanpa Agunan (KTA) memiliki bunga paling tinggi, berkisar 10,56% hingga 12% per tahun atau setara 0,88-1% per bulan.

Kredit tanpa jaminan memang selalu lebih mahal dibanding kredit dengan agunan karena risiko yang ditanggung bank jauh lebih besar.

Dari perbandingan ini, rata-rata spread atau selisih bunga mencapai 4-8% untuk kondisi normal.

Namun dalam kasus ekstrim, misalnya deposito dengan bunga 2,5% dibandingkan KTA dengan bunga 12%, selisihnya bisa mencapai 9,5% atau hampir 10%.

Konsep Net Interest Margin (NIM) Bank

Untuk memahami mengapa selisih bunga bisa sangat besar, Deponesia perlu mengenal konsep Net Interest Margin atau NIM.

NIM adalah selisih antara pendapatan bunga yang diterima bank dari pinjaman dengan beban bunga yang dibayar bank kepada penabung, dibagi dengan total aset produktif.

Net Interest Margin merupakan indikator utama profitabilitas bank dan menjadi sumber pendapatan terbesar melalui spread-based income.

Baca Juga:  Perbandingan Deposito dan Investasi Lain: Mana yang lebih untung di 2025

Berdasarkan data tahun 2022, rata-rata NIM bank di Indonesia mencapai 4,4%, yang tergolong cukup tinggi dibanding negara-negara lain.

Rumus sederhananya adalah: (Pendapatan Bunga – Beban Bunga) / Aset Produktif × 100%.

Sebagai perbandingan regional, NIM Indonesia sebesar 4,4% lebih rendah dari Kamboja yang mencapai 5,35%, namun lebih tinggi dari Filipina yang hanya 3,56%.

NIM yang tinggi menunjukkan bahwa bank Indonesia mampu mengambil margin yang cukup besar dari selisih bunga deposito dan pinjaman.

Mengapa Selisih Bisa Mencapai 10%?

Biaya Operasional Bank

Salah satu alasan utama tingginya spread adalah besarnya biaya operasional yang harus ditanggung bank.

Bank harus membayar gaji ribuan karyawan di seluruh cabang, biaya sewa atau pemeliharaan gedung kantor, dan investasi sistem IT yang terus berkembang.

Biaya marketing untuk menarik nasabah baru dan mempertahankan nasabah existing juga tidak sedikit.

Pemeliharaan jaringan ATM yang tersebar di berbagai lokasi, biaya keamanan, hingga compliance terhadap regulasi perbankan yang ketat semuanya memerlukan dana besar.

Seluruh biaya overhead ini harus ditutup dari pendapatan bank, dan sumber utamanya adalah dari selisih bunga pinjaman dan simpanan.

Bank dengan jaringan cabang luas dan infrastruktur kompleks tentu memiliki biaya operasional lebih tinggi yang harus dikompensasi dengan spread bunga lebih besar.

Manajemen Risiko Kredit

Faktor risiko kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) menjadi pertimbangan serius dalam penetapan bunga pinjaman.

Tidak semua peminjam mampu membayar cicilan tepat waktu, dan beberapa bahkan gagal bayar total sehingga bank harus merelakan kerugian.

Bank diwajibkan oleh regulator untuk menyediakan cadangan kerugian penurunan nilai atau CKPN untuk mengantisipasi kredit bermasalah.

Kredit tanpa agunan memiliki risiko jauh lebih tinggi dibanding kredit dengan jaminan, sehingga bunga KTA bisa mencapai dua kali lipat bunga KPR.

Premium risiko ini ditambahkan pada bunga pinjaman untuk mengkompensasi potensi kerugian dari debitur yang gagal bayar.

Biaya collection untuk mengejar pembayaran dari debitur bermasalah dan proses legal untuk eksekusi jaminan juga menambah beban yang harus ditanggung bank.

Target Profit dan Return on Equity

Bank adalah perusahaan komersial yang harus menghasilkan laba untuk pemegang saham atau shareholder.

Manajemen bank memiliki target Return on Equity (ROE) tertentu yang harus dicapai setiap tahunnya untuk memuaskan investor.

Laba bersih bank tidak hanya digunakan untuk operasional, tetapi juga dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham.

Baca Juga:  Bunga Deposito 1 Miliar per Bulan di BNI, Mandiri, dan BRI

Sebagian keuntungan juga harus ditahan untuk memperkuat modal bank guna mendukung ekspansi bisnis dan memenuhi ketentuan rasio kecukupan modal.

Kompetisi antar bank dalam hal profitabilitas juga mendorong manajemen untuk menjaga spread bunga pada level yang menguntungkan.

Sumber Dana Bank Beragam

Menariknya, bank tidak hanya mengandalkan deposito sebagai sumber dana untuk disalurkan menjadi kredit.

Bank juga menghimpun dana dari tabungan yang bunganya jauh lebih rendah dari deposito, berkisar 0,5-1% per tahun saja.

Dana giro atau rekening koran bahkan hampir tidak memberikan bunga sama sekali kepada nasabah.

Kombinasi berbagai sumber dana ini menurunkan rata-rata biaya dana atau cost of fund yang harus dibayar bank kepada penabung.

Namun demikian, bunga pinjaman tetap ditetapkan cukup tinggi untuk memastikan margin keuntungan bank tetap optimal dan aman.

Inflasi dan BI Rate

Bank harus mempertimbangkan faktor inflasi untuk menjaga agar nilai riil uang yang dipinjamkan tidak tergerus.

Antisipasi terhadap perubahan suku bunga acuan Bank Indonesia juga menjadi pertimbangan dalam penetapan spread.

Bank perlu buffer atau bantalan untuk menghadapi kondisi ekonomi yang tidak stabil atau volatilitas pasar keuangan.

Perlindungan terhadap risiko fluktuasi suku bunga pasar membuat bank cenderung konservatif dalam menetapkan margin keuntungan.

Pajak dan Regulasi

Beban pajak deposito sebesar 20% untuk deposito di atas Rp7,5 juta juga menjadi pertimbangan dalam struktur pricing bank.

Compliance terhadap berbagai regulasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia memerlukan biaya operasional tambahan.

Bank juga wajib membayar premi penjaminan kepada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk setiap dana nasabah yang dijamin.

Perbandingan dengan Negara Lain

Indonesia termasuk negara dengan spread suku bunga yang relatif tinggi dibanding negara-negara lain di kawasan ASEAN.

Di negara-negara maju seperti Singapura atau Amerika Serikat, spread bunga umumnya hanya berkisar 2-3% saja.

Faktor utama perbedaan ini adalah tingkat kompetisi pasar perbankan dan efisiensi operasional yang lebih baik.

Struktur pasar perbankan Indonesia masih tergolong oligopoli dengan beberapa bank besar menguasai mayoritas pangsa pasar.

Tingkat efisiensi operasional bank di Indonesia juga masih perlu ditingkatkan untuk bisa menekan spread bunga lebih rendah.

Dampak Spread Tinggi

Spread bunga yang tinggi memiliki dampak signifikan bagi berbagai pihak dalam ekosistem keuangan.

Bagi penabung, return deposito yang rendah seringkali kalah dari laju inflasi sehingga nilai riil uang justru berkurang.

Sementara bagi peminjam, cicilan kredit menjadi lebih mahal dan meningkatkan beban debt service yang harus ditanggung setiap bulan.

Baca Juga:  5 Jaminan Keamanan Menaruh Uang di Deposito

Masyarakat kelas menengah bawah dan pelaku UKM mengalami kesulitan akses kredit karena bunga yang terlalu tinggi membuat biaya pinjaman tidak terjangkau.

Dari sisi ekonomi makro, spread tinggi dapat memperlambat pertumbuhan kredit yang pada gilirannya menekan daya beli masyarakat.

Namun di sisi lain, spread yang cukup besar membantu menjaga stabilitas sistem perbankan Indonesia dari gejolak ekonomi.

Bagi bank sendiri, profitabilitas tinggi menguntungkan shareholder namun membawa risiko negative spread jika terjadi kesalahan pengelolaan dana.

Tips Mengoptimalkan Kondisi Ini

Meskipun spread tinggi adalah realitas industri perbankan, Deponesia tetap bisa mengoptimalkan kondisi keuangan dengan strategi tepat.

Untuk penabung, selalu bandingkan bunga deposito dari berbagai bank sebelum menempatkan dana dalam jumlah besar.

Pertimbangkan deposito di BPR yang menawarkan bunga lebih tinggi, meskipun Deponesia harus memahami bahwa risikonya juga relatif lebih besar.

Jangan menempatkan semua dana hanya di deposito, lakukan diversifikasi ke instrumen investasi lain seperti reksa dana atau saham.

Cek juga instrumen investasi alternatif seperti obligasi pemerintah (ORI atau Sukuk Ritel) yang sering menawarkan bunga lebih menarik dari deposito.

Bagi peminjam, lakukan survey mendalam membandingkan bunga kredit dari berbagai bank karena perbedaannya bisa cukup signifikan.

Manfaatkan program promo suku bunga spesial yang sering ditawarkan bank untuk produk kredit tertentu di periode tertentu.

Tingkatkan credit score atau skor kredit Deponesia dengan membayar cicilan tepat waktu agar bisa mendapat penawaran bunga lebih kompetitif.

Pertimbangkan untuk mengajukan kredit dengan agunan jika memungkinkan karena bunganya jauh lebih rendah dibanding kredit tanpa jaminan.

Penutup

Selisih bunga deposito dan pinjaman yang bisa mencapai 10% bukanlah fenomena tidak wajar, melainkan hasil dari model bisnis perbankan yang kompleks.

Kombinasi antara biaya operasional tinggi, manajemen risiko kredit, target profitabilitas, dan berbagai faktor lainnya membuat spread besar menjadi keniscayaan.

Fenomena ini merupakan praktek normal dalam industri perbankan tidak hanya di Indonesia tetapi juga di berbagai negara berkembang lainnya.

Yang bisa dilakukan Deponesia adalah menjadi nasabah cerdas yang selalu membandingkan produk dan memahami dengan baik sebelum mengambil keputusan finansial.

Sumber:

https://www.cermati.com/deposito

https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/perencanaan/suku-bunga-deposito

https://www.finetiks.com/en/blog/perbandingan-bunga-bank-panduan-lengkap-untuk-memilih-yang-terbaik

https://www.hsbc.co.id/1/PA_esf-ca-app-content/content/indonesia/personal/offers/news-and-lifestyle/files/articles/html/201908/kenali-perbedaan-tabungan-dan-deposito.html

https://www.oyindonesia.com/en/blog/tabungan-rencana-vs-deposito

https://fiskal.kemenkeu.go.id/ejournal/index.php/kek/article/download/208/119/371

https://depositobpr.id/blog/kenapa-bunga-deposito-bpr-lebih-tinggi

https://kta.okbank.co.id/id/blog/article/daftar-10-bank-dengan-bunga-deposito-tertinggi-di-2025

https://www.btn.co.id/id/about/gallery/article/article/listing/2024/05/20/deposito

Iqbal Fajri

Seorang SEO Specialist yang fokus pada technical SEO dan Content Writing. Menyukai hal baru dalam dunia digital marketing dan selalu berusaha berkembang serta belajar setiap harinya.

Tags: selisi bunga 10 persenselisih bunga deposito dan pinjaman bank
Previous Post

Cara Batalkan ARO Deposito Sebelum Jatuh Tempo

Next Post

Mengapa Proses Pencairan Bunga Deposito Bisa Tertunda Hingga Seminggu?

Artikel Terkait

pencairan dana deposito di atm
Deposito

Mengapa Proses Pencairan Bunga Deposito Bisa Tertunda Hingga Seminggu?

24/10/2025
Sepasang suami istri sedang melakukan deposito
Deposito

Cara Batalkan ARO Deposito Sebelum Jatuh Tempo

23/10/2025
Sertifikat Deposito vs Bilyet
Deposito

Sertifikat Deposito vs Bilyet Deposito: Bentuk Simpanan yang Bisa Diperjualbelikan

22/10/2025
penalti cairkan deposito
Deposito

Penalti Cairkan Deposito Lebih Awal: Biaya 0,5-3% yang Jarang Diketahui

22/10/2025
Next Post
pencairan dana deposito di atm

Mengapa Proses Pencairan Bunga Deposito Bisa Tertunda Hingga Seminggu?

polemik deposito dana kas daerah jabar

Kontroversi Rp4,1 Triliun Jabar: Kapan Dana Kas Daerah Boleh Ditempatkan di Deposito?

Please login to join discussion

Trending🔥

  • Apa Itu Deposito – Pengertian dan Keuntungan untuk Pemula

    Apa Itu Deposito – Pengertian dan Keuntungan untuk Pemula

    1367 shares
    Share 547 Tweet 342
  • Bunga Deposito Hingga 9%, Ini Perbandingan Bunga Tertinggi Bank Digital

    1056 shares
    Share 422 Tweet 264
  • Deposito Mandiri vs BRI: Analisis Bunga 2025

    620 shares
    Share 248 Tweet 155
  • Template Keuangan Excel Pribadi Gratis Download Gratis

    892 shares
    Share 357 Tweet 223
  • Template Surat Resign Kerja yang Benar Free Download Word

    678 shares
    Share 271 Tweet 170
Loading...
CurrencyRate.Today
Check: 25 Oct 2025 02:05 UTC
Latest change: 25 Oct 2025 02:00 UTC
API: CurrencyRate
Disclaimers. This plugin or website cannot guarantee the accuracy of the exchange rates displayed. You should confirm current rates before making any transactions that could be affected by changes in the exchange rates.
⚡You can install this WP plugin on your website from the WordPress official website: Exchange Rates🚀
CurrencyPriceChanges
CNY 
CNY
Rp2.332–
EUR 
EUR
Rp19.307–
SGD 
SGD
Rp12.784–
USD 
USD
Rp16.608–
CurrencyRate.Today
Check: 25 Oct 2025 02:05 UTC
Latest change: 25 Oct 2025 02:00 UTC
API: CurrencyRate
Disclaimers. This plugin or website cannot guarantee the accuracy of the exchange rates displayed. You should confirm current rates before making any transactions that could be affected by changes in the exchange rates.
⚡You can install this WP plugin on your website from the WordPress official website: Exchange Rates🚀
  • Careers
  • Deposito
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Kalkulator Deposito Semua Bank
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Kami

Copyright Deposito.co.id © 2025. AWBS Network.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak ada hasil
Lihat lebih banyak
  • Keuangan
  • Investasi
  • Deposito
  • Layanan
  • Perbankan
  • Kalkulator Deposito

© 2025 Deposito.co.id. AWBS Network