Pernah nggak sih kamu ngerasa usaha yang kamu rintis dari nol kayaknya nggak berkembang-berkembang? Atau, uang usaha suka “lari-lari” sendiri yang berujung kamu nggak tahu ke mana perginya?
Nah, bisa jadi masalahnya bukan di produk atau pasarnya, tapi di cara kamu ngatur keuangannya. Ada empat jurus penting yang bisa bantu kamu mengelola keuangan usaha pribadi biar tetap stabil dan bisa tumbuh sehat. Plus, di artikel ini juga bakal dikupas tips jitu jadi entrepreneur sukses. Yuk, simak sampai tuntas!
Daftar isi:
1. Cek Ulang Stok Barang

Kalau kamu jualan produk fisik, pengelolaan stok itu wajib hukumnya. Melansir bankmandiri.co.id, stok yang nggak tertata dengan rapi bisa bikin kerugian datang diam-diam. Misalnya, barang rusak tapi nggak ketahuan, atau malah stok dobel-dobel karena nggak tercatat dengan benar.
Solusinya? Buat sistem pencatatan yang rapi. Bisa manual dulu pakai Excel kalau modal terbatas, atau langsung pakai aplikasi kasir digital yang ada fitur inventory-nya. Yang penting, stok harus sesuai kategori, nggak dicampur aduk, dan mudah dilacak kapan pun dibutuhkan.
Bayangin deh, kamu punya toko online dengan stok 100 produk, tapi nggak ada catatan rinci. Begitu ada orderan masuk, kamu bingung mana yang masih ada. Ujungnya? Refund. Reputasi rusak. Nah, stok yang rapi itu bukan cuma soal angka, tapi soal kepercayaan pelanggan juga!
2. Susun Rencana Keuangan
Salah satu hal paling krusial dalam bisnis adalah punya rencana keuangan yang jelas. Mulai dari menghitung biaya produksi, proyeksi penjualan, sampai analisis break-even point alias titik balik modal. Dengan data ini, kamu bisa tahu apakah usaha kamu udah cuan atau justru boncos.
Misalnya, kamu jualan kopi kekinian. Harga bahan baku, kemasan, ongkir, sampai tenaga kerja semuanya harus masuk hitungan. Jangan cuma lihat omset, tapi perhitungkan juga margin bersihnya. Dari situ, kamu bisa tentukan strategi harga, promo, atau bahkan ekspansi.
Dan tenang aja, kamu nggak harus jadi lulusan akuntansi untuk bisa bikin rencana keuangan. Cukup mulai dari tabel sederhana, yang penting ada pencatatan dan evaluasi rutin.
3. Bayar Utang dan Biaya Operasional
Ngutang buat modal usaha itu sah-sah aja, asal kamu paham risikonya. Utang harus disesuaikan dengan kemampuan bayar. Jangan ambil pinjaman cuma karena “katanya usaha A lagi rame”, tapi nggak ada hitung-hitungan balik modal yang jelas.
Gini, kamu boleh banget ambil pinjaman usaha, apalagi kalau lagi butuh dana ekspansi. Tapi sebelum itu, hitung dulu keuntungannya cukup nggak buat bayar cicilan tiap bulan?
Menurut muf.co.id, ada solusi cerdas kalau kamu butuh tambahan modal, pakai produk pembiayaan perbankan. Produk ini dirancang khusus buat pelaku usaha mikro dan menengah yang butuh dana cepat, dengan proses gampang dan bunga kompetitif. Bonusnya? Kamu bisa pakai BPKB kendaraan sebagai jaminan. Praktis!
4. Sisihkan Profit untuk Pengembangan
Ini dia yang sering dilupain, alokasi dana pengembangan usaha. Setelah dapet untung, godaannya emang banyak. Tapi kalau kamu pengen bisnis yang tahan lama, sebagian dari profit harus disimpan untuk pengembangan, bukan cuma buat ganti HP atau staycation.
Kamu bisa mulai alokasikan minimal 20-30% dari keuntungan buat investasi ulang, beli alat baru, tambah stok, atau upgrade branding. Strategi ini yang bakal bikin bisnismu naik kelas—dari warung pinggir jalan jadi kedai hits yang franchise-able.
Ingat, cuan hari ini itu hasil kerja kemarin. Tapi cuan masa depan? Itu hasil strategi kamu hari ini.
Tips Sukses Jadi Entrepreneur
Ngatur duit itu penting, tapi jadi pengusaha sukses nggak cuma soal angka. Butuh mindset dan strategi yang solid. Melansir dari laman resmi muf.co.id, berikut beberapa tips biar kamu nggak cuma bertahan, tapi juga berkembang!
Temukan Passionmu Dulu
Apa hal yang bikin kamu semangat walau capek? Apa yang bikin kamu rela kerja sampai tengah malam tanpa ngeluh?
Itu tandanya, kamu nemu passion. Passion adalah bahan bakar utama buat tahan banting di dunia bisnis. Kalau kamu nggak suka sama bidangnya, gampang banget nyerah begitu tantangan datang.
Jadi, mulai dari apa yang kamu suka. Mau itu fashion, kuliner, teknologi, atau kerajinan tangan—yang penting kamu care dan punya visi jangka panjang.
Riset Pasar Itu Wajib!
Jangan cuma ikut tren. Lakukan riset pasar biar tahu siapa target pelangganmu, apa yang mereka butuhin, dan gimana cara kamu bisa kasih solusi.
Kamu bisa mulai dari survei kecil-kecilan ke teman, polling di Instagram, atau analisis kompetitor. Selalu lakukan konsultasi dengan ahli jika perlu. Nggak ada strategi yang bisa jalan tanpa data.
Terapkan Prinsip Keuangan 50/30/20
Dari setiap pendapatan, alokasikan 50% untuk operasional utama, 30% buat pengembangan atau gaya hidup, dan 20% untuk tabungan atau investasi.
Simpel tapi powerful. Pola ini bantu kamu tetap punya cadangan dana saat bisnis lagi slow dan bikin kamu nggak boros pas lagi panen cuan.
Bangun Networking yang Kuat
Satu peluang bisa datang dari satu kenalan. Kamu harus aktif di komunitas bisnis, ikut seminar, atau gabung grup-grup entrepreneur. Dari situ, kamu bisa nemu mentor, investor, bahkan partner bisnis baru.
Mau bisnis kamu sukses dan tahan lama? Mulai dari pengelolaan keuangannya dulu. Rapiin stok, bikin rencana keuangan, kelola utang dengan bijak, dan sisihkan dana untuk berkembang. Lalu, barengi dengan mental pengusaha sejati, yang paham passion, rajin riset, dan punya strategi jangka panjang.
Yuk, mulai tata keuangan usaha kamu hari ini juga! Biar bukan cuma bisnisnya yang jalan, tapi kamu juga naik level jadi entrepreneur sukses beneran