Pengelolaan keuangan adalah salah satu komponen krusial dalam menjaga keberlangsungan dan stabilitas usaha. Di tengah kompetisi bisnis yang kian kompleks, kemampuan suatu perusahaan untuk mengelola keuangannya secara efektif dan efisien menjadi syarat mutlak.
Hal ini disampaikan oleh Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Indonesia dalam situs resminya, stei.ac.id, yang menyoroti pentingnya prinsip-prinsip dasar dalam manajemen keuangan untuk menjamin keberhasilan operasional jangka panjang.
Daftar isi:
Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari pengelolaan dana perusahaan dari sisi pencarian, alokasi, hingga pembagian hasil. Namun, lebih dari itu, manajemen keuangan juga merupakan cerminan cara berpikir strategis, bagaimana uang dikelola secara sadar dan bertanggung jawab.
Pengelolaan keuangan mencakup berbagai aspek, mulai dari perencanaan anggaran, kontrol internal, pelaporan, hingga pemeriksaan berkala. Semua aspek ini harus dilandasi oleh prinsip-prinsip dasar seperti konsistensi, akuntabilitas, transparansi, dan kelangsungan usaha.
Ciri-ciri Kebijakan Keuangan yang Baik

Setidaknya terdapat lima ciri utama dari kebijakan pengelolaan keuangan yang dianggap baik dan sehat. Kelima ciri ini tidak hanya penting untuk perusahaan besar, tetapi juga sangat relevan bagi UMKM, lembaga nonprofit, hingga sektor pendidikan.
1. Perencanaan Anggaran
Pengelolaan keuangan yang baik selalu dimulai dari perencanaan yang matang. Proses ini dikenal sebagai budgeting, yaitu pengaturan alokasi dana untuk seluruh aktivitas organisasi.
Tujuannya jelas menghindari pemborosan dan memastikan bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan memberikan dampak maksimal terhadap tujuan organisasi.
Dalam praktiknya, perencanaan ini melibatkan penyusunan rencana kerja yang terukur dan realistis, agar dana tidak terbuang sia-sia untuk kegiatan yang tidak prioritas.
2. Pengendalian yang Konsisten
Setelah perencanaan, tahap berikutnya adalah controlling. Di sinilah peran pengawasan memainkan peran vital.
Setiap aktivitas keuangan harus diawasi, baik dari sisi pencairan anggaran maupun pembukuannya. Evaluasi berkala diperlukan untuk memastikan tidak terjadi penyimpangan yang dapat merugikan perusahaan secara sistemik.
Kontrol internal yang kuat juga membantu dalam pengambilan keputusan strategis di masa depan.
3. Audit Internal yang Transparan dan Objektif
Ciri berikutnya dari manajemen keuangan yang baik adalah adanya sistem pemeriksaan internal atau auditing.
Pentingnya pemeriksaan berkala terhadap seluruh aktivitas keuangan untuk memastikan bahwa semuanya berjalan sesuai standar akuntansi.
Audit ini juga penting sebagai bentuk tanggung jawab moral dan hukum dari pengelola keuangan terhadap seluruh stakeholder. Di sini, prinsip akuntabilitas benar-benar diuji.
4. Pelaporan Keuangan Secara Berkala
Pelaporan atau reporting bukanlah sekadar formalitas. Justru, inilah saatnya transparansi diuji.
Laporan keuangan tahunan dapat digunakan untuk menganalisis rasio keuangan, mengevaluasi kinerja usaha, dan menjadi bahan pertimbangan bagi investor maupun mitra usaha.
Laporan ini menjadi dokumen yang sangat penting dalam proses pengambilan keputusan di semua level manajerial.
5. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Keuangan
Terakhir dan yang paling esensial adalah penguatan prinsip dasar yang menjiwai seluruh kebijakan keuangan:
- Konsistensi, menjaga keberlanjutan kebijakan tanpa berubah-ubah
- Akuntabilitas, sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pihak-pihak yang berkepentingan
- Transparansi, memberikan akses informasi secara terbuka
- Kelangsungan usaha, memastikan bahwa strategi keuangan mendukung keberlanjutan jangka panjang
Dalam praktiknya, pengelola keuangan harus punya rencana yang terintegrasi dan mampu menekan risiko sekecil mungkin. Pengelolaan keuangan bukanlah soal “menghitung duit” belaka. Ia adalah strategi menyelamatkan masa depan.
Kebijakan keuangan yang baik adalah cerminan dari arah sebuah organisasi, dan pada akhirnya akan menentukan apakah organisasi itu akan tumbuh, stagnan, atau malah runtuh.
Karena itu, memahami dan menerapkan kelima ciri ini adalah langkah awal menuju keberhasilan yang berkelanjutan.