Ada puluhan jenis investasi yang bisa dimasuki para investor. Instrumen investasi tersebut dapat menjadi sumber passive income yang berpotensi memberikan manfaat ekonomi lebih baik untuk masa depan.
Perlu Anda ketahui, lawan dari passive income adalah passive spending. Keduanya sama-sama memberikan sesuatu tanpa perlu melakukan kerja atau aktivitas aktif. Hanya saja, passive income berkaitan dengan pemasukan, sedangkan passive spending berkaitan dengan pengeluaran.
Pada kesempatan ini, deposito akan akan membahas secara lengkap apa saja instrumen investasi yang berpotensi tersebut! Baik dari segi keuntungan waktu, ekonomi, tenaga, dan sebagainya.
Jenis Investasi Lengkap
Investasi adalah cara bijak mengatur keuangan untuk memberikan keuntungan tanpa perlu kerja aktif. Ibarat kata, investasi berarti membiarkan uang bekerja untuk kita.
Lantas, apa saja jenis investasi yang memungkinkan untuk Anda pertimbangan tersebut?
1. Emas, Logam Mulia yang Tak Lekang Waktu
Jenis investasi pertama tentu saja emas, menjadi logam mulia yang tak pernah lekang oleh waktu. Bahkan sejak zaman nenek moyang dulu, orang-orang secara tidak sadar telah melakukan aktivitas investasi, misalnya dengan mengubur emas di bawah tanah.
Saran terbaik jika ingin investasi pada instrumen fisik ini, Anda sebaiknya memilih emas batangan (bukan perhiasan). Sebab, emas batangan memiliki kemurnian yang lebih tinggi dan harganya adalah berat nyata.
- Investasi yang aman dari inflasi.
- Likuiditas cepat dan tinggi.
- Nilai emas jangka panjang stabil.
- Mudah dalam mengakses dan memulai.
- Tidak terpengaruh oleh fluktuasi instrumen investasi lain.
2. Jenis Investasi Saham yang Populer
Memiliki saham di sebuah perusahaan, berarti Anda memiliki bagian dari perusahaan itu. Meski bukan investasi terbaik, namun saham menjadi instrumen yang sangat populer.
Namun dalam pemilihan jenis saham haruslah teliti, jangka waktu yang tepat, dan perhitungan keuntungan yang matang. Jangan sampai terjebak pada saham gorengan yang penuh dengan manipulasi.
- Potensi keuntungan sangat tinggi.
- Likuiditas cepat dan tinggi.
- Sebagai diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko.
- Dividen menjadi sumber utama passive income.
- Memiliki bagian dari perusahaan.
3. P2P Lending, Investasi di Pinjaman Online (Pinjol)
Peer-to-Peer Lending atau P2P Lending, singkatnya adalah Anda memberikan modal kepada aplikasi pinjaman online (pinjol). Sangat cocok untuk investor yang tidak peduli uangnya digunakan oleh siapa dan untuk apa.
Salah satu kelebihan utama dari investasi P2P Lending adalah peningkatan keuntungan yang gila-gilaan. Bahkan, keuntungan Anda jauh lebih besar dan cepat daripada investasi di instrumen saham.
Alangkah bijak jika ingin investasi pada instrumen ini, sebaiknya memilih di pinjol yang resmi/legal. Bukan pinjol ilegal karena risiko kehilangan modal juga sangat besar sekali.
- Imbal hasil sangat-sangat tinggi.
- Proses investasi mudah dan fleksibel.
- Dapat memulai investasi dengan nominal sangat kecil.
- Jangka waktu manfaat cepat, mulai dari 7 hari hingga 36 bulan.
- Risiko sebesar imbal hasilnya.
4. Jenis Investasi Surat Utang Obligasi
Hampir sama namun beda dengan P2P Lending, obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan resmi, institusi, atau lembaga pemerintahan. Jangka waktu obligasi juga sudah ditentukan dengan risiko lebih kecil.
Obligasi dianggap sebagai investasi untuk pemula lantaran risikonya sangat kecil. Sebelum masuk pada obligasi, sebaiknya memahami jenis-jenis obligasi, manfaat, dan cara kerjanya masing-masing.
- Pendapatan tetap meski agak rendah.
- Rendah risiko sehingga cocok untuk pemula.
- Harga stabil, misalnya obligasi dengan kupon tetap.
- Dapat diperdagangkan ulang di pasar sekunder.
- Investasi jangka panjang.
5. Deposito, Investasi Paling Mudah untuk Dana Dingin
Deposito adalah investasi yang dilakukan dengan cara menabung di bank untuk pencairan dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, deposito selama 12 bulan (1 tahun) sebesar 100.000.000; maka dana tersebut tidak bisa Anda tarik (pencairan) sebelum tenor 12 bulan selesai.
Memulai deposito memang sangatlah mudah; Anda hanya perlu memilih bank yang menawarkan bunga tinggi, membuka rekening deposito, dan tidak memikirkan apa-apa lagi.
- Risiko investasi sangat rendah.
- Bunga tetap dan terjamin.
- Jangka waktu fleksibel (bisa investor pilih sendiri).
- Jaminan keamanan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
- Tidak perlu pusing memikirkan apa-apa.
6. Instrumen Reksa Dana yang Dikelola oleh Ahli Keuangan
Reksa dana memungkinkan Anda mempercayakan dana kepada ahli keuangan atau manajer investasi untuk dikelola dan mendapatkan keuntungan. Secara sederhana, instrumen ini berarti akumulasi kumpulan dana ke ahli keuangan untuk investasi berbagai jenis, seperti; saham, obligasi, deposito, dan sebagainya.
Risikonya berkaitan dengan pembagian hasil keuntungan dan wanprestasi. Misalnya saat analisis ahli keuangan atau manajer investasi tidak tepat sasaran. Namun biasanya di awal perjanjian sudah ada bagaimana pembagian risiko jika ternyata mengalami kerugian.
- Investasi minim risiko, bahkan investor tidak mengalami risiko meski reksa dana mengalami kerugian (tergantung perjanjian).
- Pengelola kumpulan dana adalah ahli keuangan atau manajer investasi.
- Modal investasi seringkali relatif kecil.
- Likuiditas tinggi.
- Investasi yang cocok untuk pemula.
7. Jenis Investasi Properti yang Butuh Modal Besar
Jenis instrumen selanjutnya adalah properti fisik yang membutuhkan modal lumayan besar. Properti dalam hal ini bisa berupa tanah (kosong), tanah dan bangunan, apartemen, ruko, kantor, indekos, dan sebagainya.
Berbeda dengan instrumen seperti saham, investasi properti tampak secara kasat mata bentuk fisiknya. Berdampingan dengan emas, properti seringkali menjadi pilihan yang cocok untuk investasi jangka panjang karena minim risiko.
- Membutuhkan modal besar, apalagi di tempat yang strategis.
- Terlihat secara fisik serta bisa menjadi jaminan pengajuan kredit/pinjaman.
- Mendapatkan passive income dalam jangka waktu yang ditentukan, contohnya untuk indekos per satu bulan sekali.
- Risiko tergolong rendah, misalnya bencana alam, pencurian, atau kebakaran.
- Likuiditas rendah sehingga cukup sulit dikonversi menjadi uang dalam waktu singkat.
8. Mata Uang Kripto, Investasi yang Digaungi Kawula Muda
Aset mata uang kripto (cryptocurrency) merupakan salah satu instrumen investasi modern yang cukup diminati para investor muda. Cryptocurrency menjadi aset yang berjalan di dalam teknologi keamanan tingkat tinggi, blockchain.
Contoh mata uang kripto yang terkenal adalah Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Litecoin (LTC), atau Zcash (ZEC). Sebenarnya, aset kripto dapat dikategorikan sebagai investasi jangka pendek, sebab memiliki tingkat volatilitas tinggi.
Meski begitu, investor sebaiknya mempertimbangkan jenis cryptocurrency yang dipilih. Volatilitas tinggi juga berarti harus memiliki pemahaman serta pengetahuan yang cukup terkait setiap jenis mata uang kripto.
- Volatilitas tinggi serupa pisau bermata dua, dapat memberikan keuntungan/kerugian besar dalam waktu singkat.
- Likuiditas tinggi, sangat mudah mengkonversinya menjadi mata uang rupiah.
- Sistem keamanan tingkat tinggi yang berjalan dalam teknologi blockchain.
- Aksek global tidak terikat tempat geografis maupun batas negara.
- Perlu pemahaman dan pengetahuan yang terperinci terkait setiap jenis mata uang kripto.
9. Investasi Franchise Langsung Memiliki Hak Menggunakan Nama Brand
Jika ada seseorang yang mengatakan, saya memiliki SPBU, atau saya memiliki Indomaret, atau saya memiliki Alfamart. Mungkin itu tidak salah. Seseorang bisa memiliki usaha menggunakan nama brand besar yang sudah ada, dikenal sebagai investasi bisnis franchise.
Secara definitif, franchise artinya kerja sama antara pemilik merek dagang (brand) sebagai franchisor dengan pihak lain sebagai franchisee untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis di suatu tempat tertentu.
Contoh mudahnya Indomaret, seorang franchisee hanya perlu menyiapkan tempat dan modal dalam jumlah tertentu. Pihak franchisor akan mensuplai kebutuhan produk, pelatihan karyawan, hingga peralatan tambahan untuk menjalankan usaha itu.
- Membutuhkan modal atau biaya awal yang cukup tinggi, terlebih untuk brand yang sudah besar dan terkenal.
- Mendapatkan akses untuk menjalankan usaha/bisnis menggunakan nama brand tersebut.
- Risiko jauh lebih rendah apalagi kalau dibandingkan dengan membuka usaha dengan nama brand baru.
- Potensi perolehan pendapatan tinggi dan relatif stabil.
- Terikat oleh aturan dan standar dari franchisee itu sendiri.
10. Jenis Investasi Leher ke Atas, Ini Sejatinya Sangat Penting
Kami perlu memasukkan investasi leher ke atas, sebab ini sejatinya sangat penting. Selain untuk menyadarkan bahwa investasi bukan melulu soal materi, melainkan juga keunggulan dan kualitas manusianya itu juga.
Investasi leher ke atas berkaitan dengan 3 (tiga) aspek utama, yaitu; aspek spiritual, aspek keterampilan, dan aspek sosial.
Contohnya, mencoba melakukan hal baru yang produktif, mengikuti pelatihan keterampilan tertentu, atau membangun hubungan baik sebagai fondasi relasi. Anda dapat mulai dengan bergabung di komunitas atau grup, pastikan itu produktif dan positif.
- Proses terus belajar ilmu berkelanjutan sehingga mendapatkan hal baru yang positif dan bermanfaat untuk kehidupan.
- Menjadi pribadi yang lebih berkharisma dan berwibawa, tenang ketika menghadapi kejadian tak terduga.
- Memiliki keterampilan spesifik yang memberi banyak manfaat, termasuk manfaat ekonomi.
- Relasi sosial yang baik dapat memunculkan sumber-sumber kesempatan tak terbatas.
- Membutuhkan biaya, waktu, dan usaha untuk mendapatkan semua keunggulan tersebut.
11. Investasi Leher ke Bawah Aspek Fisik dan Kesehatan
Berbeda dengan investasi leher ke atas, investasi leher ke bawah lebih condong mengarah pada aspek fisik dan kesehatan. Mengapa kesehatan itu penting? Sebab, jika seseorang tidak sehat, maka tidak banyak hal yang bisa ia lakukan. Sangat sederhana, kan?
Kalau kondisi Anda sekarang sehat, itu merupakan salah satu rezeki yang patut Anda syukuri. Kebanyakan orang tidak sadar bahwa sakit akan menghambat nyaris semua aktivitas sehari-hari.
Contoh investasi leher ke bawah, seperti; pergi ke pusat kebugaran, memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh dengan makanan/minuman berkualitas, serta menjaga tidur yang berkualitas. Manfaat investasi leher ke bawah memang tidak langsung, namun tetap memberi dampak positif berkelanjutan untuk Anda.
- Memiliki fisik dan kesehatan yang terjaga.
- Memahami kemampuan tubuh serta potensinya.
- Keseimbangan antara fisik dan mental.
- Mampu bekerja dengan lebih baik dan maksimal.
- Meminimalisir kesalahan terhadap apa yang sedang dikerjakan.
12. Jenis Investasi Barang Antik atau Barang Koleksi
Apakah Anda percaya bahwa, setiap hobi dapat menghasilkan? Ya, begitu pula dengan hobi mengumpulkan barang antik atau barang koleksi. Sebuah barang yang tampak sederhana, dapat memiliki nilai ekonomi yang meroket sampai ke bulan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi nilai ekonomi suatu barang antara lain; kelangkaan, kemulusan (kondisi), originalitas, asal-usul atau sejarah, dan popularitas.
Misalnya, Honda NSX tahun 1990 sebuah mobil antik yang langka, bersejarah, dan populer. Dibandingkan dengan harga pertama kali rilis, sekarang bisa 100x lipat bahkan lebih.
- Nilai ekonomi yang senantiasa meningkat seiring berjalannya waktu, semakin lama maka semakin mahal.
- Bisa diwariskan sehingga memberi manfaat untuk pihak lain.
- Tidak terpengaruh oleh inflasi secara langsung, harganya stabil dan cenderung meningkat.
- Membutuhkan pengetahuan spesifik yang mendalam terkait suatu barang.
- Risiko kerusakan, kehilangan, atau hal-hal lain yang berdampak pada penurunan nilai ekonomi.
13. Investasi Crowdfunding (Urun Dana) untuk Proyek atau Usaha
Kabar baik untuk para pemilik usaha yang membutuhkan modal, di zaman modern seperti sekarang ada banyak platform digital Crowdfunding Securities (SCF). Crowdfunding atau urun dana adalah skema pengumpulan dana dari masyarakat untuk mendukung suatu proyek maupun usaha/bisnis.
Bagi para investor, wajib memilih platform SCF yang terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjamin keamanan dalam skema investasi ini.
- Potensi imbal hasil crowdfunding yang sangat tinggi, meski risiko kehilangan dana juga sama-sama tinggi.
- Modal untuk investasi sangat kecil, bahkan di platform SCF mulai dari Rp 1.000.000 (satu juta rupiah).
- Proses investasi yang mudah, cepat, dan aman di platform SCF online yang terdaftar OJK.
- Membutuhkan pemahaman dan pengetahuan terkait proyek atau usaha terkait, jika perlu investor bisa datang untuk mengecek langsung kondisi di lapangan.
- Sulitnya menjual aset investasi atau menguangkan sebelum jatuh tempo sesuai dengan perjanjian di awal.
14. Sukuk Tabungan: Jenis Investasi Syariah
Sukuk adalah instrumen investasi Surat Berharga Negara (SBN) yang menggunakan prinsip syariah. Sehingga sangat cocok untuk investor yang ingin memutar dana serta memperoleh manfaat ekonomi secara syariat Islam. Mudahnya, sukuk dapat berarti obligasi berbasis syariah yang memberikan imbal hasil tetap.
Dana yang terkumpul nantinya untuk proyek Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Indonesia. Tenor sukuk 2 (dua) tahun dengan maksimal tabungan adalah satu miliar rupiah.
- Instrumen investasi yang menerapkan prinsip syariat Islam.
- Turut berkontribusi dalam proyek pembangunan negara.
- Memiliki jaminan keamanan dan imbal hasil tetap langsung dari negara, sehingga dengan kata lain investasi sukuk nyaris tanpa risiko.
- Sukuk tabungan merupakan produk layanan yang tidak bisa diperjualbelikan ke pihak lain.
- Likuiditas sangat rendah, sulit untuk mencairkan dana apalagi sebelum tenor.
15. Investasi Venture Capital untuk Pembiayaan UMKM
Jenis investasi Venture Capital (VC) akan masuk ke dalam dana modal. Investasi ini adalah dana gabungan, di mana investor menanam modal untuk saham ekuitas swasta usaha mikro, kecil, hingga menengah (UMKM) dengan mempertimbangkan potensi pertumbuhan dan perkembangan yang bagus.
- Potensi keuntungan sangat tinggi, risiko kerugian juga tinggi (high risk high profit).
- Mendukung ide kreatif dan inovatif pada wirausahawan muda di Indonesia.
- Peluang dan potensi untuk perkembangan usaha, sebab investor mulai menanam modal sejak masih rintisan.
- Sulit untuk menilai valuasi investasi yang tepat dan presisi.
- Terikat dan tergantung pada keberhasilan start-up itu sendiri.
16. Investasi Hewan Ternak yang Direkomendasikan Islam
Hewan ternak juga dapat menjadi salah satu pilihan aset investasi hidup yang terus berkembang. Sederhananya, Anda membeli anakan, memberi makan, dan menjual saat sudah dewasa. Nyatanya, hewan ternak menjadi salah satu rekomendasi investasi dalam Islam.
Dalam hal ini, Anda dapat memilih jenis hewan yang ingin diternakkan, misalnya; domba, kambing, sapi, kerbau, unta, keledai, dan sebagainya. Rasulullah SAW sendiri sudah mulai menjadi penggembala domba dan kambing sejak usia 10 tahun.
- Permintaan pasar yang selalu ada, contohnya saat akikah, kurban, dan acara tertentu.
- Memiliki potensi keuntungan materi yang relatif tinggi, apalagi tepat dalam memilih jenis makanan.
- Dapat berkembang biak sehingga siklus keuntungan akan tetap berjalan.
- Membutuhkan modal awal dalam bentuk materi dan pengetahuan pengelolaan peternakan.
- Berhubung ini merupakan aset hidup, risikonya penyakit dan kematian.
17. Bersedekah, Investasi Jalur Langit Untung Dunia dan Akhirat
Bagi yang memiliki keyakinan, bersedekah merupakan investasi jalur langit yang tidak hanya memberi keuntungan di dunia, melainkan hingga ke akhirat kelak. Sebuah kehidupan abadi dan kekal, maka membutuhkan banyak ikhtiar untuk meraih kesejahteraan di sana.
Kabar baiknya, sedekah bukan melulu uang, Anda dapat memberikan tenaga, pikiran, atau hal-hal lain secara ikhlas dengan maksud dan tujuan untuk memperoleh rida Allah SWT.
- Membantu sesama yang membutuhkan.
- Mendapatkan keberkahan dan pahala.
- Menguntungkan tidak hanya di dunia melainkan juga sampai ke akhirat.
- Menumbuhkan perasaan syukur.
- Meningkatkan kepedulian sosial.
Kesimpulan
Pada dasarnya, ada banyak sekali jenis investasi yang tidak hanya bertujuan materi. Contoh investasi sederhana adalah ke anak, berkaitan dengan tumbuh-kembang dan karier anak di masa depan.
Investasi merupakan upaya untuk mendapatkan keuntungan bentuk apa pun dalam jangka waktu tertentu. Idealnya, jangka waktu investasi tergantung pada jenis yang Anda pilih.
Klasifikasi jangka waktu secara garis besar dibagi menjadi 3 (tiga), antara lain; jangka pendek (<1 tahun), jangka menengah (1-5 tahun), dan jangka panjang (>5 tahun).
Mempertimbangkan jenis investasi juga wajib melihat keamanan, risiko, besaran modal, kemudahan, fleksibilitas, hingga faktor X yang berpengaruh pada keuntungan nantinya.
Demikian penjelasan lengkap jenis investasi yang bisa Anda terapkan di Indonesia sekarang ini. Kabar baiknya, untuk memulai sangatlah mudah, bahkan sudah banyak platform digital di smartphone yang mendukung investasi dengan modal kecil.