IHSG dikenal sebagai Indeks Harga Saham Gabungan, istilah ini popular banget di kalangan investor Indonesia. IHSG sendiri digunakan sebagai tren pengukur Harga saham.
Bagi kamu yang berniat mulai investasi saham dan reksadana wajib banget tahu konsep-konsep dasar investasi, tak terkecuali IHSG dan istilah-istilah di dalamnya.
Lantas, seperti apa pengertian lengkap soal IHSG? Apa saja faktor yang mempengaruhi IHSG? Biar kamu lebih siap buat terjun sebagai investor, yuk kenali lebih dalam pada ulasan berikut!
Pengertian IHSG

Seperti disebutkan di awal, IHSG merupakan singkatan Indeks Harga Saham Gabungan. Pengertian IHSG, yang juga dikenal sebagai Indonesia Composite Index (ICI) secara komprehensif adalah indikator penting berupa gabungan angka harga saham yang sudah dihitung dan disusun sehingga menghasilkan trend atau chart yang digunakan untuk membandingkan kejadian harga saham dari Waktu ke Waktu.
Ringkasny, IHSG berupa gabungan saham-saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Serta pergerakannya dapat menjadi gambaran historis saham biasa maupun saham preferen.
Dasar perhitungan IHSG berdasarkan jumlah nilai pasar dari total saham yang tercatat di BEI. Adapun nilai pasar sendiri merupakan total perkalian setiap saham dengan harga di BEI pada hari ke hari.
Dalam IHSG terdapat beragam emiten dengan ragam harga yang bervariasi. Kamu bisa menemukan harga saham yang naik, turun dan juga stagnan. Jika setiap saham digabung jadi satu, rata-rata pergerakan harganya kan ditampilkan dalam kondisi IHSG setiap hari.
Oleh sebab itu, IHSG adalah sebuah indeks yang digunakan oleh para investor dan indeks ini selalu diperbarui setiap Waktu.
9 Istilah Penting di Dalam IHSG

Setidaknya terdapat 9 istilah penting yang perlu kamu tahu agar mampu menjalankan proses investasi dalam pasar modal dengan baik. Apa saja itu? Simak penjelasannya:
1. Portofolio
Portofolio merupakan suatu kumpulan asset investasi berupa saham yang dipegang oleh setiap individu atau entitas dalam IHSG.
2. Fluktuasi
Fluktuasi sendiri adalah perubahan suatu harga saham, baik itu tren peningkatan atau penurunan. Naik dan turunnya saham kerap terjadi karena berabagai kondisi yang terjadi pada pasar modal. Sehingga hal ini lumrah terjadi dan patut diperhatikan oleh investor.
3. Bubble
Istilah bubble merupakan peningkatan harga saham tertentu secara signifikan. Bahkan, kenaikan tersebut bisa terkesan tidak normal dan dapat melebihi harga normal pasaran saham. Peristiwa ini terjadi Ketika ada hal yang tak terduga.
4. Buyback
Istilah buyback adalah kegiatan pembelian Kembali beragam saham perusahaan dari para pemegang saham perusahaan tersebut.
5. Capital Gain/Loss
Capital gain merupakan keuntungan yang diraih oleh investor, baik itu individu atau perusahaan, setelah menanamkan modal dalam kurun wakru tertentu. Keuntungan tersebut berasal dari selisih harga penjualan saham dan harga beli saham.
Sementara itu, capital loss adalah kebalikan dari capital gain. Capital loss merupakan kerugian yang diterima oleh investor Ketika harga jual saham lebih murah dari harga beli.
6. Cut Loss dan Hold
Cut Loss merupakan suatu kegiatan Ketika investor, baik itu individu maupun perusahaan, memilih untuk menjual sahamnya Kembali agar menghindari kerugian yang lebih besar.
Di sisi lain. hold adalah Ketika saham tidak dijual, tapi dipertahankan oleh pemegang saham dengan harapan mendapat keuntungan di kemudian hari.
7. Likuiditas
Likuiditas adalah sebuah ukuran jumlah kegiatan transaksi saham alam pasar modal pada rentang Waktu tertentu. Semakin tinggi tingkat likuiditas suatu saham, maka frekuensi jual-beli ham sesuai dengan tingkatan tersebut.
8. Bursa Efek Indonesia (BEI)
Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah kumpulan bursa efek Jakarta serta Bursa Efek Surabaya. Lembaga ini berfungsi untuk meningkatkan efektivitas transaksi serta operasional dalam pasar modal.
9. Bullish
Bullish artinya naik-turunnya harga saham dalam kurun Waktu tertentu dengan indikasi tingkat optimism para investor pada pasar saham.
Fungsi IHSG

IHSG adalah contoh pergerakan saham. Selain memberikan informasi terknini. IHSG memiliki 5 peran fungsi investasi saham yang perlu kamu ketahui, antara lain:
1. Perhitungan Utama Kinerja Portofolio
Jika kamu pernah berinvestasi di reksadana atau saham, kamu perlu memiliki portofolio yang disimpan lengkap dengan jejak pergerakannya.
Seperti dijelaskan sebelumnya,portofolio adalah kumpulan asset investasi. Dengan IHSG, kamu dapat dengan mudah mengevaluasi kemajuan portofolio.
Misalnya, kamu berinvestasi 10 tahun yang lalu, kemudian IHSG menguat 198 persen dalam 10 tahun. Lalu, jika portofolio masih di Bawah angka IHSG ini, berarti ada hal-hal yang perlu diwaspadai. Bisa mungkin kamu harus mengubah strategi investasi.
2. Indikator Pergerakan Pasar Modal
Fungsi lain dari IHSG adalah memberi sinyal pergerakan pasar. Dengan kata lain, IHSG merupakan indeks pergerakan saham-saham yang tercatat di BEI.
Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa IHSG mencerminkan seluruh kondisi pasar modal. Jika trennya naik maka harga masing-masing saham di pasar modal juga mengalami kenaikan.
Jika posisi IHSG melemah, maka bisa diartikan seluruh harga saham juga sercara rata menurun. Perhatikan bahwa nilai ini hanya rata-rata. Ada kemungkinan saham tersebut akan membalikkan keadaan untuk saham IHSG.
3. Mengukur Tingkat Laba
Fungsi selanjutnya dari IHSG adalah mengukur rata-rata pengembalian investasi kamu. IHSG merupakan grafik yang membantu melihat perkembangan portofolio investor. Dengan cara ini kamu bisa mengukur rata-rata pengembalian investasi Anda.
Sebagai contoh sederhana, kita dapat menyatakan bahwa pada tahun 2008, IHSG berada di level 1400. Lima tahun kemudian IHSG terus naik ke level 4400.
Di sini kita dapat melihat bahwa pertumbuhan indeks dalam jangka waktu selama lima tahun adalah 3000 atau 214%. Secara tahunan juga dapat disimpulkan bahwa perkembangan indeks adalah sebesar 42,8%. Oleh karena itu, Anda dapat menggunakan angka tersebut untuk mengukur persentase laba rata-rata Anda selama periode waktu tertentu.
4. Melihat Pertumbuhan Ekonomi
Salah satu tolok ukur perkembangan ekonomi adalah IHSG. Tugas terakhir dan tak kalah pentingnya dari IHSG adalah memperhatikan perkembangan ekonomi negara. Meskipun perkembangan ekonomi negara dapat diukur dengan banyak faktor, IHSG juga berperan sangat penting dalam menunjukkan perkembangan ekonomi Indonesia.
Memang masih banyak indikator lain yang dapat menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Namun, IHSG juga berperan besar dalam menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
5. Acuan investasi
Fungsi terakhir IHSG adalah sebagai acuan bagi pelaku pasar modal dalam memperoleh saham. Diketahui bahwa harga saham mewakili keadaan pasar modal itu sendiri. IHSG memungkinkan investor untuk membuat keputusan tentang membeli atau menjual saham mereka.
Cara Perhitungan IHSG
Indeks ini memuat perubahan harga seluruh saham biasa dan saham preferen yang tercatat di BEI. Tanggal dasar perhitungan IHSG adalah 10 Agustus 1982.
Pada hari itu, nilai dasar indeks ditetapkan 100, dan jumlah saham yang tercatat di bursa pada saat itu adalah 13. Sejak saat itu, IHSG secara eksklusif mencatatkan seluruh saham yang tercatat di Papan Induk dan Pengembangan BEI.
Saham-saham yang tercatat di Dewan Eksekutif atau Dewan Pengembangan BEI termasuk dalam indeks Gabungan BEI sejak tanggal pencatatan. Sedangkan saham yang dikeluarkan dari Papan Utama atau Dewan Pengembangan BEI akan dikeluarkan dari IHSG sejak tanggal efektif pencatatan.
Sementara itu, jika informasi pasar yang penting tentang suatu saham tertentu dapat mempengaruhi indeks secara signifikan, BEI dapat mempertimbangkan untuk mengeluarkan sebagian atau seluruh saham tertentu dari BEI.
Total nilai pasar adalah kelipatan dari jumlah setiap saham yang tercatat, tidak termasuk perusahaan yang tercakup dalam program restrukturisasi, yang harga saat ini di pasar saham.
Perhitungan indeks mencerminkan pergerakan harga saham di pasar/bursa yang dilakukan melalui sistem lelang. Nilai dasar diperiksa dengan cepat jika ada perubahan modal emiten atau ada faktor lain yang tidak terkait dengan harga saham. Dikoreksi ketika ada lebih banyak emiten baru, penerbitan hak berlangganan (rights issue), pencatatan sebagian/korporasi, waran dan obligasi konversi, dan penghapusan.
Dalam hal pemecahan saham, dividen atau bonus, nilai dasarnya tidak disesuaikan, karena tidak mempengaruhi nilai pasar. Perhitungan IHSG menggunakan harga saham di pasar reguler, yang didasarkan pada harga berdasarkan sistem lelang. IHSG dihitung setiap hari, yaitu. setiap hari setelah penutupan bisnis.
Dalam hal pemecahan saham, dividen atau bonus, nilai dasarnya tidak disesuaikan, karena tidak mempengaruhi nilai pasar. Harga saham yang digunakan dalam perhitungan IHSG adalah harga saham di pasar reguler berdasarkan harga berdasarkan sistem lelang.