JAKARTA – Bank Indonesia (BI) kembali memangkas suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen pada Rapat Dewan Gubernur yang digelar 16-17 September 2025. Keputusan ini berlaku efektif Oktober 2025 dan menandai penurunan kelima sejak awal tahun.
Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan, kebijakan ini diambil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sambil menjaga inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5 persen plus minus 1 persen. Inflasi Agustus 2025 tercatat rendah di angka 2,31 persen year-on-year, memberi ruang bagi pelonggaran moneter.
Penurunan Tidak Merata di Semua Instrumen
Berbeda dengan pemangkasan sebelumnya, kali ini BI menurunkan suku bunga kebijakan secara tidak merata. Suku bunga deposit facility dipangkas lebih agresif sebesar 50 basis poin menjadi 3,75 persen, sementara lending facility turun 25 basis poin menjadi 5,50 persen.
Penurunan deposit facility yang lebih dalam ini menjadi sinyal kuat bagi perbankan untuk segera menyesuaikan bunga deposito dan kredit agar transmisi kebijakan moneter berjalan lebih cepat.
Jejak Penurunan BI Rate Sepanjang 2025
Sejak Januari 2025, BI telah memangkas suku bunga acuan sebanyak lima kali. Berikut kronologinya:
- Januari 2025: Turun 25 bps dari 6,00 persen menjadi 5,75 persen
- Mei 2025: Turun 25 bps menjadi 5,50 persen
- Juli 2025: Turun 25 bps menjadi 5,25 persen
- Agustus 2025: Turun 25 bps menjadi 5,00 persen
- September 2025: Turun 25 bps menjadi 4,75 persen
Total penurunan mencapai 125 basis poin dalam kurun waktu sembilan bulan, langkah agresif yang ditujukan untuk merangsang kredit perbankan dan konsumsi domestik.
Bunga Deposito Turun Lambat, BI Desak Percepatan
Meski BI Rate telah turun signifikan sebesar 125 basis poin, suku bunga deposito perbankan tercatat hanya turun 16 basis poin. Data BI menunjukkan suku bunga deposito 1 bulan pada Januari 2025 berada di level 4,81 persen, kemudian turun tipis menjadi 4,65 persen pada Agustus 2025.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menyoroti lambatnya transmisi ini. Menurutnya, perbankan perlu segera menurunkan bunga deposito dan kredit agar penyaluran kredit meningkat dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Update Bunga Deposito Bank Jumbo Oktober 2025
Per 1 Oktober 2025, sejumlah bank besar mulai menyesuaikan suku bunga deposito menyusul pemangkasan BI Rate September:
Bank BCA
Melakukan penyesuaian untuk simpanan di atas Rp2 miliar dengan tenor 1 bulan:
- Simpanan Rp2 miliar – Rp5 miliar: 3,00 persen per tahun (turun 15 bps dari 3,15 persen)
- Simpanan di atas Rp5 miliar: 3,00 persen per tahun (turun 25 bps dari 3,25 persen)
Bank Mandiri
Mempertahankan suku bunga deposito rupiah sejak 15 Juli 2025 di kisaran 2,25 persen hingga 2,50 persen per tahun:
- Tenor 1-3 bulan: 2,25 persen
- Tenor 6-24 bulan: 2,50 persen
Bank BRI
Suku bunga deposito Oktober 2025 mengalami penurunan dari periode September untuk semua nominal dan tenor simpanan:
- Penurunan berkisar 0,35 persen hingga 0,50 persen
- Tenor 3 bulan untuk nominal tertentu: hingga 3,50 persen
Bank BNI
Tidak ada perubahan suku bunga deposito pada Oktober 2025, masih berada di rentang 2,25 persen hingga 3,00 persen per tahun:
- Bunga terendah: 2,25 persen
- Bunga tertinggi: 3,00 persen untuk tenor 12-24 bulan
Bank Digital Masih Tawarkan Bunga Lebih Tinggi
Menariknya, sejumlah bank digital masih menawarkan suku bunga deposito yang jauh lebih kompetitif dibanding bank konvensional. DBS Digibank misalnya, masih memberikan bunga hingga 5,00 persen per tahun untuk tenor 3 bulan dengan setoran minimal Rp500 juta.
Bank Raya menawarkan hingga 5,25 persen, sementara Bank Jago dan Seabank juga memberikan bunga di atas 4 persen untuk tenor dan nominal tertentu. Pilihan ini menarik bagi nasabah yang mencari imbal hasil lebih tinggi namun tetap dijamin Lembaga Penjamin Simpanan hingga Rp2 miliar.
Dampak ke Investor dan Strategi Deposito
Penurunan bunga deposito berdampak langsung pada investor konservatif yang mengandalkan instrumen ini. Imbal hasil yang semakin menyusut mendorong sebagian investor untuk melakukan diversifikasi ke instrumen lain seperti reksa dana pasar uang, obligasi, atau saham.
Bagi yang tetap memilih deposito, strategi yang bisa diterapkan antara lain:
Pilih tenor lebih panjang: Bank cenderung memberikan bunga lebih tinggi untuk tenor 6-12 bulan dibanding 1-3 bulan.
Bandingkan antar bank: Bank digital umumnya masih menawarkan bunga lebih kompetitif dibanding bank konvensional.
Perhatikan pajak: Bunga deposito di atas Rp7,5 juta per bulan dikenakan pajak 20 persen, hitung imbal hasil bersih sebelum memutuskan.
Manfaatkan promo: Beberapa bank masih menawarkan promo deposito dengan bunga spesial untuk nasabah baru atau nominal tertentu.
Ruang Penurunan Masih Terbuka
Perry Warjiyo menyatakan BI akan terus mencermati prospek pertumbuhan ekonomi dan inflasi untuk memanfaatkan ruang penurunan suku bunga lebih lanjut, dengan tetap mempertimbangkan stabilitas nilai tukar rupiah.
Artinya, masih terbuka kemungkinan BI Rate turun lagi pada kuartal akhir 2025 jika kondisi ekonomi global dan domestik mendukung. Ini berarti bunga deposito berpotensi terus tertekan ke depan, kecuali ada perubahan drastis pada kondisi ekonomi global.
Bagi nasabah deposito, penting untuk terus memantau perkembangan suku bunga dan mempertimbangkan alokasi dana ke instrumen investasi lain guna mengoptimalkan imbal hasil di tengah tren penurunan bunga yang berkelanjutan.
Penurunan BI Rate menjadi 4,75 persen per Oktober 2025 akan terus menekan bunga deposito perbankan. Bank BCA dan BRI sudah menurunkan bunga, sementara Mandiri dan BNI belum menyesuaikan. Investor perlu lebih selektif memilih bank dan tenor deposito, atau mulai mengalokasikan dana ke instrumen investasi alternatif untuk mengimbangi penurunan imbal hasil.
Sumber Referensi
- https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250917140150-78-1274659/
- https://www.cnbcindonesia.com/market/20250917151052-17-667811/
- https://www.idnfinancials.com/id/news/57300/
- https://finansial.bisnis.com/read/20251001/90/1916376/
- https://www.cnbcindonesia.com/research/20251001150202-128-671962/
- https://www.antaranews.com/berita/5114973/
- https://www.viva.co.id/bisnis/1849143-bi-rate-turun-jadi-4-75-persen-dorong-pertumbuhan-ekonomi-2025

Seorang SEO Specialist yang fokus pada technical SEO dan Content Writing. Menyukai hal baru dalam dunia digital marketing dan selalu berusaha berkembang serta belajar setiap harinya.