Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Hasan Nasbi, menegaskan bahwa realisasi investasi menyumbang besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2025 yang mencapai 5,12 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
“Banyak orang hanya menyoroti konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah, padahal investasi juga jadi kontributor utama,” kata Hasan dalam konferensi pers di Gedung Kwarnas, Jakarta Pusat, Kamis (7/8/2025).
Hasan tiba di lokasi pukul 09.13 WIB, mengenakan batik cokelat dan membawa dokumen paparan yang menunjukkan realisasi investasi mencapai Rp942,9 triliun.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa angka itu bukan sekadar komitmen, melainkan dana yang benar-benar telah dibelanjakan di dalam negeri.
“Ini uang yang sudah dipakai untuk bangun pabrik, beli alat berat, dan bayar gaji karyawan. Investasi ini nyata dan berdampak langsung ke ekonomi,” ujarnya.
Di lain sisi, data dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM menunjukkan, investasi yang sudah berjalan tersebut menciptakan lapangan kerja untuk 1.259.868 orang.
Hasan menyebut hal ini sebagai bukti bahwa pertumbuhan ekonomi tidak hanya bergantung pada konsumsi.
Data BPS Jadi Sorotan Publik

Grafik pertumbuhan ekonomi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) memicu diskusi luas di media sosial. Publik mempertanyakan akurasi dan struktur pertumbuhan setelah melihat dominasi konsumsi rumah tangga dalam data resmi.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, menjelaskan bahwa ekonomi Indonesia tumbuh 5,12 persen dibanding kuartal II 2024, dan naik 4,04 persen dibanding kuartal sebelumnya.
“Konsumsi rumah tangga menyumbang 54,25 persen terhadap PDB, dengan andil 2,64 persen terhadap pertumbuhan. Aktivitas belanja meningkat karena momentum Idul Fitri, Waisak, dan libur sekolah,” kata Edy saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (5/8/2025).
BPS juga mencatat bahwa pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi tumbuh 6,99 persen secara tahunan, dan menyumbang 2,06 persen terhadap pertumbuhan nasional. Ekspor dan impor juga naik tajam, masing-masing tumbuh 10,67 persen dan 11,65 persen.
Pemerintah Percaya pada Data BPS

Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan bahwa pemerintah tetap menjadikan data dari BPS sebagai rujukan utama dalam pengambilan kebijakan.
“Selama ini kita selalu memakai data dari BPS. Mereka menyampaikan metodologi dan sumbernya secara terbuka, dan kami percaya itu,” kata Sri saat ditemui di Istana Kepresidenan, Rabu (6/8/2025).
Ia juga menyebut bahwa Presiden Prabowo Subianto tidak meragukan data yang BPS keluarkan.
Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, turut menegaskan bahwa seluruh data menggunakan standar internasional dan dapat diuji secara terbuka.
“Kita sudah pakai standar internasional. Semua data pendukungnya lengkap,” jelas Amalia kepada wartawan.
Industri dan Investasi Jadi Motor Utama
Hasan Nasbi menyoroti sektor manufaktur yang tumbuh 5,6 persen serta investasi yang naik 6,99 persen sebagai faktor utama di balik capaian pertumbuhan 5,12 persen.
“Kalau digabungkan, dua sektor ini jadi penggerak utama. Ini menunjukkan bahwa ekonomi kita bergerak karena produksi dan penanaman modal, bukan konsumsi saja,” tegas Hasan.
Data BPS memperkuat pernyataan tersebut. Industri pengolahan menyumbang 1,13 persen terhadap total pertumbuhan. Perdagangan menyumbang 0,70 persen, informasi dan komunikasi 0,53 persen, serta konstruksi 0,47 persen.
Di sisi spasial, BPS mencatat bahwa Pulau Jawa menyumbang 56,94 persen terhadap total PDB nasional dan mencatat pertumbuhan sebesar 5,24 persen.
Grafik pertumbuhan ekonomi dari BPS memang memancing perhatian publik, namun data di balik grafik itu menunjukkan fondasi pertumbuhan yang lebih beragam. Konsumsi memang besar, tapi investasi dan sektor industri juga berkontribusi kuat.
Pemerintah menunjukkan keyakinannya pada BPS, dan data yang mereka paparkan bukan sekadar angka, tapi cerminan aktivitas ekonomi nyata, dari pembangunan pabrik, penciptaan lapangan kerja, hingga pertumbuhan produksi nasional.
SUMBER:

Berpengalaman lebih dari 7 tahun sebagai jurnalis dan SEO Content Writer di industri media digital. Keahlian mencakup penulisan media berita hingga brand komersial, dengan komitmen kuat pada akurasi, etika jurnalistik, dan pemanfaatan tren digital terkini.