Pernah terpikir nggak, kalau menyimpan uang Rp100 juta di Bank Syariah Indonesia (BSI), kira-kira berapa sih bagi hasil yang bisa kamu peroleh? Menariknya, kamu bisa menghitungnya sendiri dengan sangat mudah.
Apalagi, deposito BSI hadir dengan sistem akad Mudharabah Muthlaqah yang sesuai prinsip syariah, sehingga kamu bisa berinvestasi tanpa khawatir riba.
Sebagai salah satu produk simpanan berjangka dengan risiko rendah, deposito memang banyak dipilih oleh masyarakat.
Oleh karena itu, besaran nisbah bagi hasil dan jumlah keuntungan bersih menjadi hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan. Nah, kalau kamu penasaran dengan hitungan deposito BSI 100 juta, simak pembahasan berikut sampai tuntas.
Mengenal Deposito BSI dan Nisbah

Sebelum masuk ke perhitungan, kamu perlu memahami dulu mekanisme deposito di BSI. Berbeda dengan deposito konvensional yang memakai bunga, BSI menggunakan skema bagi hasil.
Skema ini membuat keuntungan yang kamu terima berasal dari pendapatan usaha yang dijalankan bank sesuai akad syariah.
BSI menyediakan pilihan tenor yang beragam, mulai dari 1, 3, 6, hingga 12 bulan. Bank ini menawarkan nisbah bagi hasil yang kompetitif, dan dana yang kamu simpan tetap terlindungi oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) selama memenuhi syarat.
Selain itu, BSI membebaskan nasabah dari biaya administrasi bulanan sehingga keuntungan yang kamu peroleh menjadi lebih maksimal.
Kamu juga bisa memilih jenis perpanjangan sesuai kebutuhan, mulai dari Automatic Roll Over (ARO) untuk pokok saja, ARO pokok plus bagi hasil, hingga Non-ARO untuk pencairan otomatis saat jatuh tempo. Dengan fleksibilitas ini, kamu bisa mengatur strategi investasi sesuai rencana keuangan pribadi.
Rumus Menghitung Bagi Hasil Deposito
Jika di bank konvensional kamu menggunakan rumus bunga, di BSI kamu menghitungnya dengan nisbah bagi hasil. Namun, untuk memudahkan, kita bisa menggunakan formula serupa dengan bunga tahunan, lalu mengalikannya dengan tenor dan menguranginya dengan pajak.
Rumus sederhananya adalah:
Bagi Hasil Kotor = Dana Investasi × (Nisbah p.a ÷ 12) × Tenor (bulan)
Pajak = Bagi Hasil Kotor × 20% (berlaku untuk nominal di atas Rp7,5 juta)
Bagi Hasil Bersih = Bagi Hasil Kotor – Pajak
Dengan rumus ini, kamu bisa menghitung estimasi keuntungan untuk nominal dan tenor apa pun secara mandiri.
Simulasi Deposito BSI 100 Juta
Sebagai contoh, kamu menempatkan deposito Rp100 juta di BSI untuk tenor 12 bulan dengan nisbah setara 2,5% per tahun.
- Bagi Hasil Kotor per Tahun
= Rp100.000.000 × 2,5%
= Rp2.500.000 - Bagi Hasil per Bulan
= Rp2.500.000 ÷ 12 ≈ Rp208.333 - Potongan Pajak (20%)
= Rp208.333 × 20% = Rp41.666 - Bagi Hasil Bersih per Bulan
= Rp208.333 – Rp41.666 = Rp166.667
Dengan demikian, dalam setahun kamu bisa memperoleh sekitar Rp2 juta bersih, di luar modal pokok yang tetap aman.
Tabel Bagi Hasil Deposito BSI 100 Juta (Nisbah 2,5% p.a)
Tenor | Bagi Hasil Kotor | Pajak 20% | Bagi Hasil Bersih |
---|---|---|---|
1 Bulan | Rp208.333 | Rp41.666 | Rp166.667 |
3 Bulan | Rp625.000 | Rp125.000 | Rp500.000 |
6 Bulan | Rp1.250.000 | Rp250.000 | Rp1.000.000 |
12 Bulan | Rp2.500.000 | Rp500.000 | Rp2.000.000 |
Deposito BSI 100 juta di tahun 2025 memberikan kombinasi antara keamanan, prinsip syariah, dan keuntungan yang stabil.
Dengan nisbah 2,5% p.a, kamu bisa mengembangkan dana dengan risiko sangat rendah. Ditambah lagi, produk ini bebas biaya administrasi dan memiliki fleksibilitas tenor yang memudahkan pengelolaan investasi.
Oleh karena itu, jika kamu mencari instrumen investasi yang aman dan sesuai syariah, deposito BSI layak menjadi pilihan utama.
Dengan perhitungan yang tepat, kamu bisa memastikan dana yang disimpan tetap produktif dan menguntungkan.

Berpengalaman lebih dari 7 tahun sebagai jurnalis dan SEO Content Writer di industri media digital. Keahlian mencakup penulisan media berita hingga brand komersial, dengan komitmen kuat pada akurasi, etika jurnalistik, dan pemanfaatan tren digital terkini.