Deposito merupakan salah satu instrumen investasi berisiko rendah yang banyak diminati di Indonesia. Dengan menjanjikan imbal hasil lebih tinggi dibanding tabungan biasa dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), deposito menjadi pilihan tepat untuk mengelola dana jangka menengah hingga panjang. Artikel ini akan mengulas secara mendalam Jenis-Jenis Deposito dan Perbedaannya, sehingga Anda dapat memilih produk deposito yang paling sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko.
Daftar isi:
Pengertian Deposito
Deposito adalah simpanan berjangka pada bank atau lembaga keuangan dengan periode waktu tertentu. Nasabah wajib melakukan setoran awal minimal sesuai ketentuan bank, dan dana tersebut akan “terkunci” hingga jatuh tempo. Sebagai imbalannya, bank memberikan bunga yang umumnya lebih tinggi daripada tabungan biasa.
Jenis-Jenis Deposito
Berikut adalah ragam jenis deposito yang umum ditawarkan di perbankan Indonesia:
1. Deposito Berjangka
Definisi: Simpanan dengan jangka waktu tertentu, misalnya 1, 3, 6, hingga 24 bulan.
Karakteristik:
Jangka waktu fleksibel sesuai pilihan nasabah.
Bunga dapat dicairkan setiap bulan atau sekaligus saat jatuh tempo.
Nama pemilik tercantum pada bilyet, sehingga pencairan hanya dapat dilakukan oleh pihak berwenang
Keunggulan: Suku bunga lebih tinggi daripada tabungan, jaminan LPS, dan dapat dijadikan agunan.
2. Sertifikat Deposito
Definisi: Deposito yang diterbitkan dalam bentuk sertifikat atas unjuk, dapat dipindahtangankan atau diperdagangkan.
Karakteristik:
Pencairan bunga dilakukan di muka (diskonto).
Bentuk fisik (warkat) atau tanpa warkat (scripless) sesuai POJK No. 10/POJK.03/2015
Mudah dipindahtangankan sehingga likuiditas relatif lebih tinggi.
Keunggulan: Fleksibilitas untuk jual-beli sertifikat di pasar sekunder, imbal hasil yang kompetitif.
3. Deposito On Call
Definisi: Deposito berjangka pendek dengan jangka waktu relatif singkat, biasanya di atas 7 hari.
Karakteristik:
Durasi fleksibel, umumnya 7–30 hari.
Penarikan dapat dilakukan setelah “call” dilakukan oleh nasabah ke bank.
Suku bunga umumnya lebih tinggi daripada deposito berjangka, tetapi lebih rendah dibanding sertifikat depo
Keunggulan: Cocok untuk kebutuhan likuiditas jangka pendek dengan imbal hasil yang menarik.
4. Deposito Valas
Definisi: Deposito yang disimpan dalam mata uang asing, seperti USD, EUR, atau SGD.
Karakteristik:
Melindungi nilai aset dari fluktuasi rupiah.
Suku bunga ditetapkan berdasarkan pasar valuta asing.
Minimal setoran lebih tinggi dibanding deposito rupiah
Keunggulan: Diversifikasi portofolio valuta, potensi keuntungan dari selisih kurs.
5. Deposito Syariah
Definisi: Deposito yang dijalankan berdasarkan prinsip syariah Islam (mudharabah).
Karakteristik:
Nasabah bertindak sebagai pemilik dana (shahibul maal), bank sebagai pengelola (mudharib).
Imbal hasil berupa bagi hasil yang telah disepakati di awal akad, bukan bunga.
Dana dijamin LPS syariah jika memenuhi ketentuan.
Keunggulan: Sesuai prinsip syariah, transparan dalam pembagian hasil, menghindari riba
Perbedaan Mendasar Antara Jenis-Jenis Deposito
Perbedaan utama antara jenis deposito tercermin pada aspek-aspek berikut:
Jangka Waktu: Berjangka (1–24 bulan), on call (≥7 hari), sertifikat (sesuai tenor terbit)
Bentuk Imbal Hasil: Bunga (berjangka, on call), diskonto (sertifikat), bagi hasil (syariah)
Likuiditas: Sertifikat (diperdagangkan), on call (callable), berjangka dan syariah (terkunci hingga jatuh tempo)
Mata Uang: Rupiah (umum), valas (asing)
Prinsip Syariah: Hanya pada deposito syariah, lainnya berbasis bunga
Tips Memilih Jenis Deposito yang Tepat
Sesuaikan Jangka Waktu dengan Kebutuhan
Dana darurat: deposito on call atau berjangka pendek.
Investasi jangka menengah: deposito berjangka 6–12 bulan.
Perhatikan Imbal Hasil dan Pembayaran Bunga
Bandingkan suku bunga antar bank.
Pilih pembayaran bunga bulanan atau sekaligus sesuai kebutuhan arus kas.
Cek Jaminan LPS
Pastikan plafon jaminan LPS (Rp2 miliar per nasabah per bank).
Deposito syariah dan konvensional dijamin jika memenuhi syarat.
Pertimbangkan Likuiditas
Jika memerlukan fleksibilitas, sertifikat deposito atau deposito on call lebih sesuai.
Perhatikan Prinsip Syariah (Jika Diperlukan)
Pilih deposito syariah jika ingin investasi halal dan sesuai fatwa DSN-MUI.
Mengetahui jenis-jenis deposito dan perbedaannya sangat penting agar Anda dapat memaksimalkan imbal hasil sesuai profil risiko, kebutuhan likuiditas, dan prinsip investasi. Dengan memahami karakteristik tiap produk—mulai dari deposito berjangka, sertifikat deposito, hingga deposito syariah—Anda akan lebih bijak dalam menyimpan dana dan meraih keuntungan optimal. Selalu bandingkan produk antar bank dan pastikan dana Anda aman dengan jaminan LPS.
Referensi Artikel: