Deposito.co.id
  • Keuangan
  • Investasi
  • Deposito
  • Layanan
  • Perbankan
  • Kalkulator Deposito
Tidak ada hasil
Lihat lebih banyak
Deposito.co.id
  • Keuangan
  • Investasi
  • Deposito
  • Layanan
  • Perbankan
  • Kalkulator Deposito
Tidak ada hasil
Lihat lebih banyak
Deposito.co.id
Tidak ada hasil
Lihat lebih banyak

Beranda » Deposito » Investasi Deposito Adalah Passive Income? Ini Fakta yang Jarang Diungkap Bank

Investasi Deposito Adalah Passive Income? Ini Fakta yang Jarang Diungkap Bank

Iqbal Fajri by Iqbal Fajri
29/10/2025
in Deposito
Reading Time: 3 mins read
A A
Apa itu investasi deposito

Sumber Freepik

Share on FacebookShare on Twitter

“Deposito itu passive income, uang bekerja sendiri tanpa repot!”

Kalimat ini sering terdengar dari para agen bank atau influencer finansial.

Namun benarkah deposito memberikan passive income murni seperti yang dijanjikan?

Setelah mendalami mekanisme deposito dan menganalisis data historis, faktanya tidak sesederhana itu.

Memahami Passive Income vs Realita Deposito

Passive income sejati memiliki tiga karakteristik utama: minim effort setelah setup awal, bisa di-scale, dan menghasilkan recurring income tanpa keterlibatan aktif.

Deposito memang terlihat memenuhi kriteria ini.

Deponesia cukup menempatkan dana, lalu bunga mengalir otomatis setiap jatuh tempo.

Tapi tunggu dulu.

Kenyataannya, deposito membutuhkan serangkaian keputusan aktif yang jarang dibahas bank.

Baca Juga: Deposito Termasuk Investasi Kategori Apa? Ini Penjelasan Lengkapnya

1. Deposito Butuh Pengelolaan Aktif

Saat jatuh tempo, Deponesia dihadapkan pada pilihan krusial: aktifkan Automatic Roll Over (ARO) atau cairkan dana?

Memilih ARO berarti dana otomatis diperpanjang dengan tenor sama.

Kedengarannya praktis, tapi apakah bunga masih kompetitif?

Bank lain mungkin menawarkan rate lebih tinggi 0.5-1% yang dalam jangka panjang bisa berdampak signifikan.

Misalnya deposito Rp 100 juta dengan bunga 5.5% menghasilkan Rp 5.5 juta per tahun.

Bandingkan jika Deponesia aktif mencari bank dengan bunga 6.5%, selisih Rp 1 juta per tahun atau Rp 10 juta dalam dekade.

Ini bukan passive income sejati karena memerlukan monitoring berkala dan keputusan strategis.

2. Pajak 20% Memangkas Passive Income Drastis

Inilah yang jarang dijelaskan di brosur bank: setiap bunga deposito di atas Rp 7.5 juta kena potongan PPh Pasal 4 ayat 2 sebesar 20%.

Langsung dipotong bank sebelum masuk rekening Deponesia.

Mari hitung riilnya.

Deposito Rp 100 juta dengan bunga 6% per tahun menghasilkan gross income Rp 6 juta.

Setelah pajak 20% (Rp 1.2 juta), net income tinggal Rp 4.8 juta.

Return riil hanya 4.8%, bukan 6% seperti yang tertera di spanduk bank.

Untuk deposito Rp 50 juta dengan bunga 5.5%, gross income Rp 2.75 juta dipangkas pajak Rp 550 ribu menjadi nett Rp 2.2 juta saja.

Passive income yang sebenarnya jauh lebih kecil dari ekspektasi awal.

3. Inflasi Menggerus Nilai Riil Uang Deponesia

Data 10 tahun terakhir dari PT Bahana TCW Investment Management mengungkap fakta mengejutkan.

Total bunga deposito hanya 59.2% atau rata-rata 4.6% per tahun.

Sementara inflasi kumulatif mencapai 76.4% dalam periode sama.

Artinya daya beli uang Deponesia justru turun meskipun nominal bertambah.

Lebih parah lagi untuk inflasi pangan yang menyentuh 141%.

Konsep ini disebut “real return” – keuntungan setelah memperhitungkan inflasi.

Formula sederhananya: Real Return = Nominal Return – Inflasi.

Jika bunga deposito nett 4.8% dikurangi inflasi 3.5%, real return hanya 1.3% per tahun.

Uang Rp 100 juta hari ini dengan pertumbuhan 1.3% per tahun butuh 54 tahun untuk menjadi Rp 200 juta dalam nilai riil.

4. Deposito Bukan untuk Melipatgandakan Kekayaan

Menggunakan Rule of 72 (membagi 72 dengan persentase return tahunan), kita bisa menghitung kapan modal berganda.

Dengan bunga deposito nett 4.8%, butuh 15 tahun agar Rp 100 juta menjadi Rp 200 juta.

Bandingkan dengan saham yang historis memberikan return 15% per tahun – hanya butuh 4.8 tahun untuk double.

Data menunjukkan dalam 10 tahun terakhir, saham memberikan total return 249.6%, obligasi negara 150-180%, sementara deposito cuma 59.2%.

Volatilitas deposito memang paling stabil (standar deviasi 0.3% vs saham 21.5%), tapi growth potential-nya terbatas.

Deposito cocok untuk preservasi modal, bukan wealth creation.

Baca Juga: Apa Itu Investasi? Simak Penjelasan Lengkapnya

5. Opportunity Cost yang Tersembunyi

Setiap rupiah di deposito berarti kehilangan peluang pertumbuhan dari instrumen lain.

Ini disebut opportunity cost.

Simulasi sederhana: Rp 100 juta full deposito selama 5 tahun dengan bunga nett 4.8% menghasilkan total Rp 126.5 juta.

Bandingkan portofolio hybrid: 40% deposito, 30% obligasi negara (yield 6.5%), 30% reksa dana saham (return 12%).

Blended return mencapai 7.5% per tahun atau total Rp 143.5 juta dalam 5 tahun.

Selisih Rp 17 juta adalah opportunity cost dari strategi all-in deposito.

Kapan Deposito Tepat sebagai Passive Income?

Bukan berarti deposito buruk.

Deposito sangat cocok untuk investor konservatif, dana darurat, atau saving goal jangka pendek 1-2 tahun.

Juga ideal sebagai bagian portofolio diversifikasi, bukan satu-satunya aset.

Untuk memaksimalkan deposito, gunakan teknik laddering: bagi dana ke beberapa tenor berbeda (3, 6, 12 bulan) agar punya akses likuiditas berkala sambil tetap dapat bunga optimal.

Bandingkan bunga minimal 3 bank setiap rollover.

Pertimbangkan obligasi negara (SBN) dengan yield 6-7% dan dijamin pemerintah sebagai alternatif lebih menguntungkan.

Atau reksa dana pasar uang yang lebih likuid dengan potensi return 6-7% tanpa terikat tenor.

Baca Juga: 5 Keuntungan Deposito di Bank untuk Keuangan Pribadi

Deposito adalah “Semi-Passive Income”

Jadi, apakah investasi deposito adalah passive income?

Jawabannya: Ya, tapi dengan banyak catatan.

Deposito lebih tepat disebut “semi-passive income” karena butuh pengelolaan aktif berkala, terpangkas pajak 20%, tergerus inflasi, dan memiliki opportunity cost signifikan.

Deposito excellent untuk stabilitas dan preservasi modal jangka pendek, namun bukan strategi optimal untuk wealth creation jangka panjang.

Kunci sukses: jangan jadikan deposito satu-satunya sumber passive income.

Kombinasikan dengan instrumen lain sesuai profil risiko dan tujuan finansial Deponesia.

Passive income sejati tercipta dari portofolio terdiversifikasi, bukan dari satu instrumen saja.

Saatnya Deponesia evaluasi ulang strategi investasi – apakah deposito masih relevan dengan goals finansial jangka panjang?

 

Muhammad Iqbal Fajri SEO
Iqbal Fajri

Seorang Mahasiswa S2 Magister Manajemen dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Tertarik pada investasi seperti saham, deposito dan Instrumen lainnya.

Tags: investasi deposito adalahpassive income deposito
Previous Post

Dana Pemerintah Rp653 Triliun Mengendap di Bank: Investigasi Menkeu Bongkar Paradoks Fiskal Indonesia

Next Post

Perbandingan Bunga Deposito dengan Profit Trading: Mana yang Realistis untuk Modal Rp 50 Juta?

Artikel Terkait

Suku Bunga Deposito BCA, BRI dan Mandiri
Deposito

Update November Bunga Deposito BCA, BRI, Mandiri

24/11/2025
Jatuh tempo
Deposito

Bagaimana Jika Deposito Tidak Diambil Setelah Jatuh Tempo?

28/10/2025
keuntungan deposito bca
Deposito

Deposito BCA Rp8 Juta vs e-Deposito Rp5 Juta: Mana yang Lebih Menguntungkan untuk Pemula?

29/10/2025
pencairan dana deposito di atm
Deposito

Mengapa Proses Pencairan Bunga Deposito Bisa Tertunda Hingga Seminggu?

29/10/2025
Next Post
Seorang wanita sedang melihat candlestick

Perbandingan Bunga Deposito dengan Profit Trading: Mana yang Realistis untuk Modal Rp 50 Juta?

Beragam jenis mata uang

Kontroversi Bunga Deposito Valas 4% Bank BUMN: Ancaman atau Peluang untuk Nasabah?

Trending🔥

  • 1. Apa Itu Deposito - Pengertian dan Keuntungan untuk Pemula

    Apa Itu Deposito – Pengertian dan Keuntungan untuk Pemula

    2161 shares
    Share 864 Tweet 540
  • Bunga Deposito Bank Digital Hingga 9% Cek Perbandingan 2025

    1336 shares
    Share 534 Tweet 334
  • Template Keuangan Excel Pribadi Gratis Download Gratis

    1112 shares
    Share 445 Tweet 278
  • Deposito Mandiri vs BRI: Analisis Bunga 2025

    727 shares
    Share 291 Tweet 182
  • Deposito Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Hitung Bunga 2025

    670 shares
    Share 268 Tweet 168
  • Template Surat Resign Kerja yang Benar Free Download Word

    768 shares
    Share 307 Tweet 192
  • Segini Bunga Deposito BRI Rp 100 Juta per Bulan

    618 shares
    Share 247 Tweet 155
  • Cek Bunga Deposito BNI Terbaru 2025

    624 shares
    Share 250 Tweet 156
  • Cuan Banget! Segini Bunga Deposito 1 Bulan di BCA

    632 shares
    Share 253 Tweet 158
  • Peraturan Pengelolaan Keuangan Desa Lengkap

    603 shares
    Share 241 Tweet 151
  • Careers
  • Deposito
  • Disclaimer Situs deposito.co.id
  • Hubungi Kami
  • Kalkulator Deposito Semua Bank
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Kami

Copyright Deposito.co.id © 2025. AWBS Network.

Tidak ada hasil
Lihat lebih banyak
  • Keuangan
  • Investasi
  • Deposito
  • Layanan
  • Perbankan
  • Kalkulator Deposito

© 2025 Deposito.co.id. AWBS Network