Tahun 2025 bisa dibilang tahun yang menarik buat dunia investasi Indonesia.
Deposito yang dulunya jadi andalan karena aman dan pasti, sekarang harus bersaing ketat dengan instrumen investasi lain yang menawarkan return lebih menggiurkan.
Tapi tunggu dulu, apakah deposito benar-benar sudah kalah pamor?
Buat Deponesia yang lagi galau mau pilih investasi mana, artikel ini akan kupas tuntas perbandingan deposito dengan berbagai alternatif investasi lain berdasarkan data real 2025.
Deposito vs Reksa Dana: Duel Klasik Investasi Konservatif
Kalau bicara return, deposito di 2025 ini memang agak segitu-gitu aja.
Berdasarkan data terbaru, bunga deposito bank-bank besar Indonesia berada di kisaran 2,5%-3,25% per tahun sebelum dipotong pajak.
Setelah kena pajak 20%, return bersihnya cuma sekitar 2%-2,6%.
Sementara itu, reksa dana pasar uang yang punya profil risiko serupa dengan deposito malah menawarkan return yang jauh lebih menarik, yakni 5%-6% per tahun tanpa dipotong pajak sama sekali!
Simulasi Perbandingan Dana Rp 50 Juta:
Instrumen | Return Tahunan | Pajak | Return Bersih | Hasil Akhir |
Deposito | 3% | 20% | 2,4% | Rp 51.200.000 |
Reksa Dana Pasar Uang | 5,5% | 0% | 5,5% | Rp 52.750.000 |
Selisih | Rp 1.550.000 |
Selisih Rp 1,55 juta buat dana Rp 50 juta – lumayan banget kan buat jajan setahun!
Tapi Deposito Unggul di Mana?
Meskipun kalah return, deposito tetap punya keunggulan:
- Jaminan LPS: Dana sampai Rp 2 miliar dijamin 100% aman
- Return Pasti: Bunga sudah fix dari awal, nggak ada fluktuasi
- Familiar: Hampir semua orang udah paham mekanismenya
Reksa dana pasar uang memang return-nya lebih tinggi, tapi tetap ada risiko NAB turun meskipun sangat kecil kemungkinannya.
Deposito vs Saham: Aman vs Agresif, Mana Pilihan Deponesia?
Nah, kalau dibandingkan sama saham, perbedaannya makin ekstrem.
IHSG sepanjang 2024 mencatat return 13,25%, sementara reksa dana saham terbaik bahkan bisa tembus 25-47% dalam setahun!
Bandingkan sama deposito yang cuma 2,4% bersih – bedanya hampir 10x lipat!
Simulasi Investasi Rp 100 Juta dalam 3 Tahun:
Skenario Deposito:
- Tahun 1: Rp 102.400.000
- Tahun 2: Rp 104.858.000
- Tahun 3: Rp 107.374.000
- Total Return: Rp 7.374.000
Skenario Reksa Dana Saham (asumsi 15% per tahun):
- Tahun 1: Rp 115.000.000
- Tahun 2: Rp 132.250.000
- Tahun 3: Rp 152.087.500
- Total Return: Rp 52.087.500
Selisihnya mencapai Rp 44,7 juta! Tapi ingat, investasi saham punya volatilitas tinggi dan bisa merugi juga.
Deposito vs Emas vs Obligasi: Trilogi Investasi Konservatif 2025
Surprise! Ternyata emas jadi bintangnya tahun 2025.
Data menunjukkan harga emas sudah naik 23% year-to-date, jauh mengungguli semua instrumen konservatif lainnya. Bandingkan dengan:
- Deposito: 2,4% (net)
- Obligasi FR 10 tahun: 3,35%
- Emas: 23% YTD
- Reksa Dana Pasar Uang: 5,5%
Beberapa faktor yang mendorong kenaikan emas:
- Ketidakpastian geopolitik global
- Inflasi yang masih jadi concern
- Kebijakan bank sentral yang dovish
- Safe haven demand yang tinggi
Meskipun return-nya fantastis, emas punya karakteristik unik:
- Volatilitas: Harga bisa turun drastis kapan saja
- No Cash Flow: Nggak ada dividen atau kupon seperti saham/obligasi
- Storage Cost: Butuh biaya penyimpanan kalau beli fisik
- Timing Market: Perlu timing yang tepat buat buy/sell
Obligasi
Obligasi pemerintah 10 tahun cuma naik 3,35% di 2025, lebih rendah dari ekspektasi. Tapi obligasi tetap punya tempat karena:
- Return lebih stabil dari saham
- Memberikan cash flow berkala (kupon)
- Cocok buat diversifikasi portofolio
- Risiko lebih rendah dari emas dan saham
Strategi Optimal: Gabungkan Deposito dengan Investasi Lain untuk Deponesia
Konsep Diversifikasi yang Smart
Setelah lihat perbandingan di atas, jelas bahwa nggak ada instrumen yang perfect untuk semua situasi. Makanya, strategi terbaik adalah diversifikasi atau kombinasi beberapa instrumen sesuai kebutuhan.
Rekomendasi Alokasi Berdasarkan Usia:
Usia 20-30 tahun (Agresif):
- Deposito/Pasar Uang: 10% (dana darurat)
- Reksa Dana Saham: 60%
- Emas: 15%
- Obligasi: 15%
Usia 31-45 tahun (Moderat):
- Deposito/Pasar Uang: 20%
- Reksa Dana Saham: 40%
- Reksa Dana Campuran: 20%
- Emas: 10%
- Obligasi: 10%
Usia 46-60 tahun (Konservatif):
- Deposito/Pasar Uang: 30%
- Reksa Dana Pendapatan Tetap: 35%
- Reksa Dana Saham: 20%
- Emas: 10%
- Obligasi: 5%
Kesimpulan
Data 2025 menunjukkan bahwa deposito memang tertinggal dari segi return dibanding instrumen lain.
Reksa dana pasar uang kasih return 2x lipat, saham bisa 10x lipat, dan emas tahun ini bahkan naik 23%.
Tapi deposito tetap punya peran penting sebagai:
- Foundation portfolio yang aman
- Tempat parkir dana darurat
- Pilihan buat investor sangat konservatif
- Hedge saat kondisi pasar volatile
Yang terpenting, jangan jadikan deposito sebagai satu-satunya instrumen investasi.
Kombinasikan dengan instrumen lain sesuai profil risiko dan tujuan keuangan Deponesia.
Sudah tahu strategi investasi terbaik untuk profil Deponesia?
Ingat, tidak ada instrumen yang sempurna – yang ada adalah kombinasi yang tepat sesuai tujuan keuangan.
Yuk, konsultasi dengan financial advisor untuk merancang portofolio optimal antara deposito dan investasi lainnya!
Sumber:
- Bisnis.com (2025). “Intip Bunga Deposito BCA, Mandiri, BNI, dan BRI Terbaru Mei 2025”
- CNBC Indonesia (2025). “Dalam Setahun, Cuma 7 Reksa Dana Saham yang Lebih Cuan dari IHSG”
- CNBC Indonesia (2025). “Perbandingan Investasi Obligasi, Deposito vs Emas: Mana Paling Profit?”
- Bareksa.com (2025). “Cetak Return 3X Lipat Kalahkan IHSG, Ini Strategi Cerdas Syailendra Equity Platinum Fund”
- Bibit Blog (2025). “Hasil Investasi 10 Juta di Reksa Dana Pasar Uang vs Deposito”
- DBS Indonesia (2025). “Melek Investasi: Perbedaan Reksadana, Obligasi, dan Deposito”
- OCBC Indonesia (2025). “Mengenal Perbedaan Reksa Dana dan Obligasi, Lebih Baik Mana?”
- Cermati Invest (2025). “Pilihan dan Rekomendasi Reksa Dana Pasar Uang Terbaik 2025”

Seorang SEO Specialist yang fokus pada technical SEO dan Content Writing. Menyukai hal baru dalam dunia digital marketing dan selalu berusaha berkembang serta belajar setiap harinya.