Jika menempatkan dana Rp50 juta di deposito BNI, berapa bunga yang akan diperoleh? Pertanyaan ini cukup umum, terutama bagi investor pemula yang sedang mencari instrumen investasi aman dengan hasil pasti.
Seperti yang kita tahu, deposito termasuk investasi low risk yang banyak dipilih. Alasannya jelas, risikonya rendah, bunganya tetap, dan prosesnya transparan.
Oleh karena itu, wajar jika banyak orang mempertimbangkan besaran bunga sebelum membuka deposito.
Jika kamu penasaran dengan perhitungan bunga deposito Rp50 juta di BNI untuk tenor 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan, mari kita bahas secara rinci di bawah ini.
Suku Bunga Deposito BNI Terbaru

Sebelum menghitung, kamu perlu memahami suku bunga deposito BNI yang berlaku saat ini. Berdasarkan data resmi per Agustus 2025, BNI menawarkan bunga untuk nominal di bawah Rp100 juta sebagai berikut:
- 1 bulan: 2,25% p.a.
- 3 bulan: 2,50% p.a.
- 6 bulan: 2,75% p.a.
- 12 bulan: 3,00% p.a.
BNI menyediakan berbagai pilihan tenor mulai dari 1 hingga 24 bulan. Semakin lama tenor yang kamu ambil, biasanya bunga yang diperoleh akan lebih besar. Namun, jika kamu ingin fleksibilitas, tenor pendek bisa menjadi pilihan.
Rumus Hitung Bunga Deposito
Untuk menghitung bunga deposito Rp50 juta di BNI, kamu dapat menggunakan rumus berikut:
Bunga Deposito = Dana Investasi × (Suku Bunga p.a / 12) × Masa Tenor
Setelah menemukan bunga kotor, hitung pajaknya menggunakan rumus berikut:
Pajak Deposito = Bunga Deposito × 20%
Nah, dalam mengetahui bunga bersih yang akan kamu terima bisa menggunakan perhitungan ini:
Bunga Bersih = Bunga Deposito – Pajak Deposito
Pajak deposito sebesar 20% berlaku jika bunga tahunan melebihi Rp7,5 juta. Pada contoh ini, nominal Rp50 juta tetap terkena pajak karena bunganya memenuhi syarat tersebut.
Simulasi Bunga Deposito Rp50 Juta di BNI
Berikut adalah simulasi bunga deposito Rp 50 juta di BNI secara lengkap per tenornya:
1. Tenor 1 Bulan (2,25%)
Bunga kotor = Rp50.000.000 × (0,0225/12) × 1 = Rp93.750
Pajak 20% = Rp18.750
Bunga bersih = Rp75.000
2. Tenor 3 Bulan (2,50%)
Bunga kotor = Rp50.000.000 × (0,025/12) × 3 = Rp312.500
Pajak 20% = Rp62.500
Bunga bersih = Rp250.000
3. Tenor 6 Bulan (2,75%)
Bunga kotor = Rp50.000.000 × (0,0275/12) × 6 = Rp687.500
Pajak 20% = Rp137.500
Bunga bersih = Rp550.000
4. Tenor 12 Bulan (3,00%)
Bunga kotor = Rp50.000.000 × (0,03/12) × 12 = Rp1.500.000
Pajak 20% = Rp300.000
Bunga bersih = Rp1.200.000
Tabel Simulasi Bunga Bersih
Tenor | Suku Bunga p.a. | Bunga Kotor | Pajak 20% | Bunga Bersih |
---|---|---|---|---|
1 Bulan | 2,25% | Rp93.750 | Rp18.750 | Rp75.000 |
3 Bulan | 2,50% | Rp312.500 | Rp62.500 | Rp250.000 |
6 Bulan | 2,75% | Rp687.500 | Rp137.500 | Rp550.000 |
12 Bulan | 3,00% | Rp1.500.000 | Rp300.000 | Rp1.200.000 |
Dari hasil perhitungan, jelas terlihat bahwa tenor panjang memberikan bunga lebih besar. Misalnya, tenor 12 bulan menghasilkan bunga bersih Rp1,2 juta, sedangkan tenor 1 bulan hanya Rp75 ribu.
Dengan demikian, jika tujuanmu adalah memaksimalkan keuntungan, pilihlah tenor yang lebih lama.
Namun, di sisi lain, tenor panjang membuat dana tidak bisa diambil sebelum jatuh tempo. Jadi, pertimbangkan juga kebutuhan likuiditas.
Sementara itu, bagi yang ingin fleksibilitas, tenor pendek bisa menjadi pilihan bijak.
Dengan mengetahui suku bunga dan cara menghitungnya, kamu bisa merencanakan investasi deposito di BNI dengan lebih matang. Selain itu, pemahaman ini membantu kamu menentukan tenor yang sesuai tujuan keuangan.

Berpengalaman lebih dari 7 tahun sebagai jurnalis dan SEO Content Writer di industri media digital. Keahlian mencakup penulisan media berita hingga brand komersial, dengan komitmen kuat pada akurasi, etika jurnalistik, dan pemanfaatan tren digital terkini.