Berdasarkan survei terbaru 2025, ternyata ada pola menarik dalam preferensi bank pilihan Gen Z yang beda banget sama generasi sebelumnya.
Nah, sebelum kita bahas satu per satu bank digitalnya, yuk pahami dulu kenapa sih Gen Z lebih milih bank digital dibanding yang konvensional?
Mengapa Gen Z Lebih Memilih Bank Digital Daripada Bank Konvensional?
Kemudahan akses jadi alasan utama
Gen Z beralih ke bank digital. Bayangkan aja, buat buka rekening cukup lewat HP doang tanpa perlu antre di bank.
Proses yang biasanya butuh berjam-jam, sekarang bisa selesai dalam hitungan menit.
Integrasi dengan lifestyle digital
Gen Z yang udah terbiasa dengan e-commerce, e-wallet, dan pembayaran digital butuh bank yang bisa nyambung dengan semua platform itu.
Bank digital hadir dengan fitur-fitur yang emang disesuaikan sama kebutuhan generasi yang serba digital ini.
Biaya yang lebih transparan dan murah
Bikin bank digital makin menarik. Kebanyakan bank digital nggak ngenain biaya admin bulanan, transfer gratis, bahkan bunga tabungan yang lebih tinggi dari bank konvensional. Buat Gen Z yang baru mulai merintis karier, hal ini tentu sangat membantu.
Fitur-fitur inovatif
Kayak pocket money, autosave, atau integrasi dengan aplikasi investasi juga jadi daya tarik tersendiri.
Gen Z nggak cuma butuh tempat nyimpen uang, tapi juga tools untuk mengelola keuangan dengan lebih smart.
Bank Pilihan Gen Z Terpopuler Berdasarkan Survei Terbaru 2025
Survei Ipsos yang dilakukan di akhir Februari 2025 melibatkan 300 responden dari berbagai wilayah Indonesia mengungkap fakta menarik tentang preferensi Gen Z dalam memilih bank digital.
Lebih dari 50% responden berusia 25-44 tahun memilih SeaBank sebagai bank digital favorit mereka.
Data ini menunjukkan tren yang cukup signifikan, dimana SeaBank berhasil merebut hati Gen Z dengan berbagai keunggulannya.
Bank Jago menempati posisi kedua dengan 32% pilihan, diikuti oleh Bank Neo yang dipilih 28% responden dari kelompok usia yang sama.
Yang menarik, aktivitas yang paling sering dilakukan masyarakat saat menggunakan bank digital adalah top-up e-wallet dengan persentase 76%, pembayaran QRIS sebanyak 71%, dan transfer antar-bank sebesar 70%.
Ini menunjukkan kalau Gen Z emang butuh bank digital yang bisa nyambung dengan kebutuhan transaksi digital sehari-hari.
Kepercayaan, kemudahan, dan keamanan menjadi faktor utama dalam memilih bank digital menurut Executive Director Ipsos Indonesia.
Tidak heran kalau bank-bank yang masuk top 5 pilihan Gen Z punya track record bagus di ketiga aspek ini.
1. SeaBank
SeaBank menduduki posisi teratas sebagai bank digital yang paling dikenal masyarakat, terutama Gen Z dengan market share 57%. Gak main-main, angka ini menunjukkan dominasi yang cukup kuat di pasar bank digital Indonesia.
Keunggulan utama SeaBank terletak pada bunga tabungan yang tinggi, yaitu sebesar 4% per tahun. Buat Gen Z yang baru mulai menabung, bunga segini tentu sangat menggiurkan dibanding bank konvensional yang cuma kasih bunga 0,5-1% doang.
Integrasi dengan ekosistem Shopee jadi nilai plus tersendiri. Deponesia yang sering belanja online pasti familiar sama kemudahan top-up ShopeePay langsung dari SeaBank.
Bahkan, promo cashback dan diskon khusus pengguna SeaBank di Shopee sering banget muncul.
Bebas biaya admin dan transfer bikin SeaBank makin menarik.
Tidak ada biaya bulanan, transfer ke sesama SeaBank gratis, bahkan ke bank lain juga ada kuota gratis. Buat Gen Z yang transaksinya banyak, ini jelas menguntungkan.
Tapi SeaBank juga punya keterbatasan. Fitur yang tersedia masih relatif basic dibanding kompetitor.
Belum ada kartu ATM fisik, fitur investasi juga belum selengkap bank digital lainnya. Tapi untuk kebutuhan dasar menabung dan transaksi digital, SeaBank udah cukup oke.
2. Bank Jago
Bank Jago berada di posisi kedua dengan dipilih 36% responden dalam survei terbaru. Bank digital besutan Jerry Ng ini punya keunggulan di integrasi dengan berbagai platform yang sering digunakan Gen Z.
Integrasi dengan GoPay dan Tokopedia jadi selling point utama Bank Jago. Deponesia bisa langsung top-up GoPay dari saldo Jago tanpa ribet, dan transaksi di Tokopedia juga lebih mudah dengan sistem pembayaran yang terintegrasi.
Fitur Kantong Jago memungkinkan Deponesia untuk membuat beberapa “kantong” atau rekening virtual sesuai kebutuhan. Mau pisah uang jajan, tabungan liburan, atau dana darurat? Tinggal bikin kantong terpisah dengan goals masing-masing.
Kartu debit Visa tersedia untuk transaksi fisik maupun online. Bahkan bisa digunakan untuk pembayaran internasional seperti PayPal atau Apple Pay. Ini jadi kelebihan dibanding SeaBank yang belum punya kartu fisik.
Fitur autosave dan analisis pengeluaran membantu Gen Z yang lagi belajar mengatur keuangan. Sistem akan otomatis nyimpen sisa uang di akhir bulan atau menganalisis pola pengeluaran Deponesia.
Kekurangannya, jaringan ATM Jago masih terbatas. Kalau mau tarik tunai, harus pakai ATM bank lain yang dikenain biaya setelah kuota gratis habis.
3. Neo Commerce
Bank Neo Commerce (BNC) menempati posisi ketiga sebagai pilihan Gen Z dengan berbagai fitur menarik yang ditawarkan. Bank digital dengan maskot kucing yang lucu ini berhasil menarik perhatian Gen Z dengan strategi yang unik.
Bunga tabungan 3,5% dan deposito hingga 6% bikin BNC jadi pilihan menarik buat Deponesia yang mau mulai berinvestasi. Deposito digital BNC juga fleksibel, bisa dicairkan kapan aja tanpa penalty yang bikin repot.
Fitur investasi yang lengkap jadi keunggulan utama BNC. Mulai dari reksadana, obligasi, sampai saham bisa diakses langsung dari aplikasi. Buat Gen Z yang mau diversifikasi investasi, BNC kasih kemudahan all-in-one.
Program member get member yang menggiurkan bikin BNC populer di kalangan Gen Z. Deponesia bisa dapet bonus langsung begitu berhasil ngajak teman buka rekening. Lumayan buat tambah-tambah uang jajan!
Proses pembukaan rekening super cepat, cuma butuh 20-30 menit udah bisa langsung dipake. Tidak perlu video call ribet kayak bank digital lainnya, cukup scan KTP dan face recognition doang.
Kelemahannya, BNC belum punya fitur top-up e-wallet yang lengkap kayak kompetitor. Padahal ini kebutuhan penting Gen Z yang sering pake berbagai e-wallet.
4. Blu by BCA Digital
Blu by BCA Digital mendapat kepercayaan Gen Z berkat reputasi BCA Group yang udah solid di industri perbankan Indonesia. Bank digital ini menawarkan kombinasi inovasi digital dengan stabilitas institusi yang mapan.
Keamanan tingkat tinggi jadi keunggulan utama Blu. Dengan backing dari BCA yang punya track record keamanan bagus, Deponesia tak perlu khawatir soal keamanan data dan transaksi.
Interface yang user-friendly dirancang khusus buat generasi digital. Tampilan modern dengan navigasi yang intuitif bikin pengalaman banking jadi lebih menyenangkan.
Layanan customer service yang responsif jadi nilai plus tersendiri. Tim support Blu dikenal quick response dan helpful dalam mengatasi masalah nasabah.
Integrasi dengan ekosistem BCA memungkinkan Deponesia akses ke berbagai layanan perbankan yang lebih lengkap kalau suatu saat butuh upgrade ke layanan yang lebih kompleks.
Kekurangannya, bunga tabungan masih standar dibanding kompetitor dan fitur-fitur inovatif belum sebanyak bank digital lainnya.
5. Jenius
Jenius jadi pioneer bank digital di Indonesia yang udah beroperasi sejak 2016. Meski bukan yang termuda, Jenius masih jadi pilihan solid buat Gen Z yang nyari fitur lengkap.
Fitur Flexi Saver dan Dream Saver kasih fleksibilitas dalam menabung. Deponesia bisa atur target tabungan, jangka waktu, dan sistem autodebit sesuai kebutuhan.
Kartu virtual dan fisik tersedia dengan teknologi contactless yang modern. Bisa dipakai buat transaksi online internasional tanpa ribet.
Fitur Split Bill memudahkan Gen Z yang sering patungan sama teman-teman. Tidak perlu repot ngitung manual, sistem otomatis bagi tagihan sesuai porsi masing-masing.
Mata uang asing bisa dikelola langsung di aplikasi, cocok buat Gen Z yang suka traveling atau belanja online dari luar negeri.
Kelemahannya, biaya transfer ke bank lain lumayan mahal setelah kuota gratis habis, dan interface agak ketinggalan dibanding bank digital yang lebih baru.
Tips Memilih Bank Digital yang Tepat untuk Gen Z
Tentukan prioritas utama Deponesia dulu sebelum milih bank digital. Kalau fokus utama nabung dengan bunga tinggi, SeaBank bisa jadi pilihan. Kalau butuh integrasi dengan GoPay/Tokped, Bank Jago lebih cocok.
Perhatikan ecosystem yang sering digunakan. Gen Z yang aktif di Shopee akan lebih diuntungkan dengan SeaBank. Yang sering pake Gojek dan platform ekosistemnya bakal lebih nyaman dengan Bank Jago.
Cek fitur investasi kalau tertarik mulai berinvestasi. BNC punya pilihan investasi paling lengkap, sementara bank lain mungkin lebih fokus ke layanan banking dasar.
Pertimbangkan kebutuhan kartu fisik. Kalau sering transaksi offline atau butuh tarik tunai, pilih bank yang udah kasih kartu ATM/debit seperti Bank Jago atau Jenius.
Bandingkan struktur biaya dengan teliti. Meski kebanyakan gratis biaya admin, tapi ada perbedaan di biaya transfer, tarik tunai, dan layanan premium lainnya.
Pastikan reputasi dan keamanan. Pilih bank digital yang udah terdaftar dan diawasi OJK, punya track record keamanan yang baik, dan customer service yang responsif.
Masa Depan Perbankan Digital dan Trennya di Kalangan Gen Z
Pertumbuhan transaksi bank digital mengalami lonjakan signifikan, dengan angka mencapai 40,1% year-on-year pada November 2024, dan diproyeksikan akan meningkat hingga 52,3% pada tahun 2025.
Tren ini menunjukkan bahwa layanan bank digital semakin populer, terutama di kalangan Gen Z dan milenial.
Salah satu indikator yang menggembirakan adalah pertumbuhan pembayaran QRIS yang fantastis, yaitu 170,1% year-on-year, yang menandakan bahwa cashless society telah menjadi kenyataan, terutama bagi Gen Z yang merupakan generasi digital native.
Dalam menghadapi persaingan, inovasi berkelanjutan akan menjadi kunci utama bagi bank digital.
Fitur-fitur seperti asisten AI, personalisasi produk keuangan, dan integrasi dengan Internet of Things (IoT) diperkirakan akan menjadi standar baru yang diterima secara luas.
Open banking juga berperan penting dalam memfasilitasi integrasi yang lebih seamless antar platform, memungkinkan Gen Z menikmati pengalaman finansial yang lebih holistik dengan berbagai aplikasi favorit mereka yang saling terhubung.
Selain itu, sustainability dan ESG (Environmental, Social, Governance) mulai menjadi pertimbangan utama bagi Gen Z dalam memilih bank, di mana bank digital dengan program ramah lingkungan atau fokus pada impact investing akan lebih menarik perhatian mereka.
Tak kalah penting, edukasi finansial yang terintegrasi dalam aplikasi banking diprediksi akan menjadi tren besar.
Gen Z tidak hanya mencari tempat untuk menyimpan uang, tetapi juga membutuhkan panduan dalam mengelola keuangan secara bijak.
Sumber
- Kompas.com – “Gen Z dan Milenial Paling Aktif Gunakan Bank Digital, Apa Pilihan Favoritnya?” (16 Maret 2025)
- CNBC Indonesia – “Transaksi Bank Digital Tumbuh 40,1%, Didominasi Gen Z & Milenial” (14 Maret 2025)
- Infobanknews – “Ini 3 Bank Digital yang Paling Banyak Dipilih Gen Z” (8 Januari 2025)
- Bisnis.com – “7 Bank Digital Terbesar di Indonesia, SeaBank & Bank Jago Memimpin” (29 Maret 2024)
- Investasi Kontan – “Jadi Aplikasi Bank Digital Terpopuler, Ini Sederet Keunggulan Bank Jago” (26 Juli 2022)
- Populix – “Studi Analisis Ekosistem dan Persepsi terhadap Bank Digital di Indonesia” (Juli 2024)
- Ipsos Indonesia – “Studi Perilaku & Kepuasan Konsumen terhadap Bank Digital di Indonesia” (Februari 2025)
Seorang SEO Specialist yang fokus pada technical SEO dan Content Writing. Menyukai hal baru dalam dunia digital marketing dan selalu berusaha berkembang serta belajar setiap harinya.
