Menikah adalah impian banyak orang. Tapi di balik momen bahagia ini, ada satu pertanyaan yang sering bikin calon pengantin urung melangkah ke pelaminan, yakni mampukah kita membiayai pernikahan sendiri? Terutama di 2025 ini, ketika harga kebutuhan naik dan standar pesta makin tinggi karena tekanan sosial media, menggelar resepsi pernikahan sering terasa memberatkan.
Padahal, menikah tak harus mahal. Kamu tetap bisa mewujudkan pesta yang intimate, hangat, dan penuh makna tanpa harus menguras tabungan. Kuncinya ada pada perencanaan dan keberanian memilih jalan yang berbeda dari ‘pakem’ kebanyakan.
Berikut 7 tips resepsi pernikahan hemat 2025 yang tetap terasa elegan, sah, dan berkesan.

1. Pilih Tanggal di Luar Musim Ramai Nikahan
Sama seperti liburan, musim nikahan juga punya “high season” biasanya saat akhir tahun, tanggal cantik, atau bulan Syawal. Di waktu-waktu itu, harga sewa gedung, jasa rias, dan katering bisa naik drastis.
Kalau kamu ingin menekan anggaran, pilihlah tanggal pernikahan di luar musim ramai. Misalnya di pertengahan bulan, bukan akhir pekan, atau bahkan hari kerja. Vendor biasanya lebih longgar soal harga di waktu-waktu seperti ini. Selain hemat, kamu juga bisa lebih leluasa memilih vendor terbaik tanpa harus bersaing dengan banyak pasangan lain.
Dengan perencanaan jauh-jauh hari, kamu bahkan bisa mendapat promo atau diskon dari vendor yang sedang tidak overload order.
2. Gunakan Undangan Digital atau Cetak Hemat
Undangan fisik memang klasik, tapi kenyataannya kebanyakan akan berakhir di tong sampah setelah dibaca. Kalau kamu ingin resepsi pernikahan hemat, ini salah satu bagian yang bisa langsung dipangkas.
Undangan digital kini makin banyak dipilih. Harganya terjangkau, tampilannya bisa disesuaikan selera, dan bisa dibagikan lewat WhatsApp atau media sosial. Kalau tetap ingin cetak, cukup untuk keluarga atau tamu khusus saja. Untuk tamu lain, kamu bisa kirim versi digitalnya lengkap dengan Google Maps dan RSVP online.
Budget Rp200.000–Rp300.000 sudah cukup untuk undangan digital interaktif dengan desain eksklusif.
3. Sewa Baju Pengantin daripada Beli Baru
Baju pengantin hanya dipakai sekali seumur hidup, tapi harganya bisa bikin dompet megap-megap. Solusinya? Sewa.
Banyak vendor yang menyediakan baju pengantin lengkap dengan aksesoris dan rias wajah dalam satu paket hemat. Harga sewanya mulai dari Rp500.000 sampai Rp2 jutaan, tergantung model dan detailnya. Hasilnya tetap estetik dan fotogenik, tanpa harus beli yang puluhan juta.
Selain itu, kamu bisa pilih baju dengan warna netral atau tema tradisional yang tak lekang oleh tren, sehingga tetap elegan walau hemat.
4. Gelar Resepsi di Rumah atau Halaman Terbuka
Gedung pernikahan memang nyaman, tapi biayanya juga bisa menembus Rp20–30 juta. Padahal, kamu bisa kok membuat resepsi yang hangat dan berkesan di rumah sendiri, halaman tetangga, atau lapangan desa.
Konsep pesta kebun atau outdoor wedding bisa jadi alternatif menarik. Sewa tenda, kursi, dekorasi sederhana, dan alat musik bisa kamu dapatkan dalam paket Rp10–15 juta saja. Apalagi jika kamu punya keluarga atau teman yang bersedia membantu urusan logistik dan penataan.
Hasilnya? Pesta yang lebih akrab, santai, dan penuh suasana kekeluargaan.
5. Batasi Undangan untuk Orang Terdekat
Resepsi yang hangat tak selalu berarti harus ramai. Justru, dengan membatasi undangan hanya pada keluarga, sahabat, dan kerabat dekat, suasana akan terasa lebih intimate dan nyaman.
Kamu juga jadi lebih leluasa menyapa tamu satu per satu, tanpa terburu-buru. Dari segi biaya, mengurangi jumlah undangan juga otomatis mengurangi kebutuhan konsumsi, souvenir, dan tempat duduk.
Sebagai gambaran, mengundang 150–200 tamu saja bisa menghemat hingga 50% dibandingkan resepsi besar dengan 500 tamu.
6. Katering Rumahan atau Masak Gotong Royong
Katering jadi salah satu komponen terbesar dalam biaya pernikahan. Tapi kamu bisa menyiasatinya dengan dua cara: cari katering rumahan yang sudah terpercaya di daerahmu, atau ajak keluarga dan tetangga masak bareng.
Misalnya, untuk 500 tamu, kamu bisa siapkan 800–1000 porsi makanan. Jika masak sendiri, biayanya bisa ditekan hingga Rp8–10 juta saja. Bandingkan dengan katering komersial yang bisa dua kali lipatnya.
Menu sederhana seperti nasi putih, ayam goreng, tumis sayur, dan sambal masih sangat dihargai asal rasanya enak dan porsinya cukup.
7. Pilih Souvenir yang Murah Tapi Bermakna
Souvenir tak harus mahal. Justru, yang sederhana tapi berguna akan lebih dikenang. Beberapa ide yang bisa kamu pertimbangkan antara lain: kipas lipat, gantungan kunci kayu, sabun aroma terapi, atau gelas kaca mini.
Harga per buahnya berkisar Rp2.500–Rp5.000, apalagi jika kamu pesan dalam jumlah banyak. Ada juga yang membuat souvenir DIY bersama pasangan sebagai bentuk kenangan manis menjelang hari H.
Souvenir seperti ini bukan hanya menghemat, tapi juga membuat tamu merasa lebih dekat karena ada sentuhan personal.
Pada akhirnya, resepsi pernikahan hemat bukan soal menurunkan standar, tapi tentang mengembalikan makna. Menikah bukan ajang pamer, tapi komitmen dua insan yang disaksikan orang-orang terdekat. Di tahun 2025, saat segalanya bisa disederhanakan dengan teknologi dan kolaborasi, kamu tak perlu takut untuk memilih resepsi yang lebih hemat, tapi tetap sah, sahdu, dan bermakna.
Jadi, masih mau menunda pernikahan hanya karena alasan biaya?

Berpengalaman lebih dari 7 tahun sebagai jurnalis dan SEO Content Writer di industri media digital. Keahlian mencakup penulisan media berita hingga brand komersial, dengan komitmen kuat pada akurasi, etika jurnalistik, dan pemanfaatan tren digital terkini.