Ada banyak sekali manfaat dan keuntungan deposito sebagai instrumen investasi di bank yang minim risiko. Bagi bank, deposito nasabah menjadi sumber modal untuk menjalankan operasional tertentu.
Sedangkan bagi nasabah, deposito dapat memberi manfaat yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing.
Kalau ada yang menyarankan investasi itu harus jelas, mudah, dan pasti. Maka deposito dapat menjadi salah satu yang muncul di daftar teratas.
Keuntungan Deposito di Bank untuk Nasabah
Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan deposito yang perlu nasabah pertimbangkan.
1. Efektif untuk Menyimpan Dana
Deposito sangat efektif untuk menyimpan dana dalam jangka waktu tertentu, termasuk untuk memenuhi kebutuhan anggaran yang memang sudah terencana. Nasabah dapat memilih jangka waktu deposito paling cepat atau paling lama, jika tujuannya sekadar untuk menyimpan dana, tentu besar-kecilnya bunga bukan menjadi persoalan.
Kekurangan: hanya bisa dicairkan dengan mendatangi kantor cabang.
2. Merencanakan Keuangan Jangka Panjang
Keuntungan deposito untuk merencanakan keuangan jangka panjang, sehingga nasabah memiliki tabungan pasif dalam bentuk instrumen investasi.
Apakah deposito harus bayar tiap bulan? Merujuk pada definisi deposito, tidak perlu bayar/setor tiap bulan, nasabah hanya perlu setoran di awal. Hal tersebut berpedoman pada kontrak tetap, dana stabil, dan sistem bunga.
Kekurangan: dana deposito tidak bisa nasabah tarik sebelum jatuh tempo.
3. Mendapat Bunga untuk Pertumbuhan Dana
Bunga tahunan dalam instrumen deposito menjadi keuntungan berupa pertumbuhan dana setoran untuk nasabah. Umumnya, semakin lama memilih jangka waktu deposito, nasabah akan mendapatkan persentase bunga yang lebih besar.
Nilai bunga tergantung pada jangka waktu, jenis bank, dan besaran setoran. Rata-rata mulai dari 1,5% sampai dengan 5,75% per tahun.
Kekurangan: adanya pajak bunga yang dapat mengurangi keuntungan deposito nasabah.
4. Investasi Sangat Minim Risiko
Deposito masuk kategori investasi yang bahkan nyaris tidak ada risiko sama sekali. Kalau Anda bandingkan dengan instrumen yang lain, misalnya saham, memiliki risiko yang lebih besar namun dengan profit keuntungan tinggi.
Kekurangan: sesuai dengan high risk high profit, deposito menawarkan keuntungan pertumbuhan yang relatif kecil dari bunga.
5. Deposito sebagai Agunan Kredit
Deposito dapat nasabah debitur jadikan sebagai agunan atau jaminan pengajuan kredit/pinjaman di bank terkait. Jika menggunakan jaminan deposito, maka debitur tidak perlu menyiapkan Sertifikat Hak Milik (SHM) maupun Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).
Kekurangan: limit pencairan kredit dengan agunan deposito umumnya rendah.
6. Tidak Perlu Pengelolaan dari Nasabah
Keuntungan deposito dapat dimanfaatkan untuk semua nasabah secara umum, sebab tidak membutuhkan pengelolaan secara aktif dari nasabah tersebut. Nasabah hanya perlu melakukan pembukaan rekening deposito dan setoran pertama saja. Setelah itu, dana dalam rekening deposito aman dan bertumbuh sesuai bunga.
Kekurangan: pencairan deposito sebelum jatuh tempo akan mendapatkan penalti yang menghilangkan keuntungan bunga bahkan mengurangi dana deposito nasabah.
7. Fleksibilitas Jangka Waktu dan Jumlah Setoran
Bagaimana sistem deposito? Di awal, nasabah fleksibel memilih jangka waktu dan jumlah setoran di awal pembukaan rekening. Bunga deposito berjangka akan dibayarkan di akhir, yaitu setelah jangka waktu selesai (tenor).
Kekurangan: tidak bisa mengubah jangka waktu dan jumlah setoran setelah menyetujui pengajuan permohonan.
Dengan mempertimbangan berbagai keuntungan deposito sebagai instrumen investasi yang dengan risiko rendah. Sebenarnya, sistem ini lebih cocok untuk menyimpan dana untuk rencana keuangan jangka panjang, terlebih jika dana setoran tidak terlalu besar.