Apakah Anda pernah membayangkan sebuah pekerjaan dengan gaji kecil, namun tingkat stres dan beban kerja tinggi? Hal seperti itu bukan sesuatu yang asing, terlebih jika Anda hidup di negara berkembang.
Pasalnya, kalau disuguhkan pilihan antara gaji kecil atau menganggur, kebanyakan akan cenderung memilih gaji kecil. Terlepas apakah itu merupakan pekerjaan paling stress sekali pun.
Kemudian nanti seiring berjalannya waktu berpikir untuk mencari pandangan baru terkait pekerjaan yang lebih mensejahterakan. Namun entah bagaimana, pekerjaan seperti itu tidak kunjung menunjukkan batang hidungnya.
Akhirnya, pekerja terus bertahan dengan berdarah-darah dalam pekerjaan yang sebenarnya kurang sejahtera. Ini dapat berpengaruh pada hilangnya usia produktif dengan sia-sia, sampai masalah keuangan pribadi di masa depan.
Pekerjaan dengan Gaji Kecil, Tetapi Stres Besar
Anda yang tetap bertahan pada pekerjaan dengan gaji kecil pasti memiliki alasan tersendiri. Sebagai gambaran, berikut ini contoh beberapa pekerjaan yang lebih layak disebut sebagai relawan.
1. Guru Honorer
Pada urutan pertama, merupakan pekerjaan yang berasal dari instansi pendidikan. Cukup miris, mengingat pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas generasi muda agar bertolak dari negara berkembang menjadi negara maju.
Upah guru honorer per bulan bahkan ada yang hanya Rp 300.000. Masuk 6 hari selama seminggu, sejak pukul 07.00 pagi sampai 13.00 siang, yang mana nominal itu akan habis hanya untuk ongkos kendaraan atau makan sehari-hari saja.
Alih-alih bekerja, guru honorer justru lebih cocok disebut sebagai relawan yang mengabdi selama berpuluh-puluh tahun. Dan ungkapan guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, kiranya dapat kita artikan secara harfiah. Benar-benar tanpa tanda jasa, benar-benar tanpa upah yang layak.
Hingga saat ini, belum ada yang mengalahkan guru honorer sebagai pekerjaan dengan gaji kecil namun punya tingkat stress tinggi.
2. Wartawan
Kerja capek gaji kecil berikutnya juga dialami oleh wartawan, terutama yang bekerja di lapangan. Mereka harus siap sedia menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) kapan pun, meski itu tengah malam untuk menyampaikan kebenaran.
Wartawan dianggap pengganggu, lantaran dapat merusak citra baik perusahaan atau pihak lain. Oleh sebab itulah dalam menjalankan tugasnya, tak jarang mereka acapkali mendapat hujatan dan penolakan. Belum lagi seorang wartawan wajib memiliki keterampilan menulis berita yang baik dan benar.
Namun di zaman sekarang, model wartawan sudah beragam. Contohnya wartawan online atau biasa dikenal juga sebagai content writer atau content creator, di mana mereka mendapatkan sumber data tanpa harus terjun ke lapangan, tetapi melalui sumber lain. Misalnya dari media yang bekerja sama, televisi, YouTube, media sosial, dan sebagainya.
3. Damkar
Pemadam kebakaran yang memiliki citra jauh lebih baik daripada instansi yang bertugas menjaga ketertiban masyarakat. Ternyata masuk dalam pekerjaan dengan gaji kecil.
Masyarakat menemukan ular, memanggil damkar. Masyarakat tidak bisa melepas cincin, memanggil damkar. Atau bahkan masyarakat kehilangan motor, langsung memanggil damkar.
Damkar adalah cahaya penerang di tengah instansi lain hanya sibuk mencari citra yang tidak masuk akal. Sayangnya, lagi-lagi, damkar yang multitalenta ini hanya mendapatkan upah yang relatif kecil, bahkan kurang.
4. Pramusaji
Pramusaji adalah pekerjaan yang memiliki tugas untuk melayani tamu di restoran atau rumah makan, misalnya mencatat pesanan, mengantarkan makanan, dan sebagainya.
Orang yang bekerja sebagai pramusaji, merupakan garda depan sekaligus benteng yang melindungi manajer dan pemilik restoran. Siapa yang akan kena marah pelanggan tidak puas? Bukan pemilik restoran, namun langsung tumpah-ruah semuanya di muka pramusaji.
Stress yang dialami pramusaji dapat bersumber dari banyak faktor, seperti; beban kerja rodi, tekanan atasan, tuntutan pelanggan, tanggungan rumah, dan lain sebagainya.
Menjadi pramusaji adalah salah satu cara yang efektif untuk menghabiskan masa produktif usia muda dengan sia-sia. Dibandingkan dengan guru honorer yang memiliki status sosial positif, atau wartawan yang memiliki relasi luas. Karier pramusaji di Indonesia seperti ada tembok besar yang menghalanginya.
5. Pembersih Jalan
Pembersih jalan atau petugas kebersihan, memiliki peran yang penting untuk kota secara keseluruhan. Dengan kebersihan jalan yang terjaga, dapat meminimalisir banjir, memperindah pandangan, serta mengurangi debu.
Namun, peran pasukan oranye ini seringkali dipandang sebelah mata, malah tidak dipandang sama sekali. Padahal risikonya cukup besar, seperti kelelahan sampai tertabrak orang kaya yang mengendarai mobil mewah sambil mabuk.
Barangkali Anda tidak pernah membayangkan bagaimana rasanya menyapu aspal di bawah terik matahari pukul 12 siang. Itu sungguh melelahkan, terpapar radikal bebas juga dapat mempengaruhi pada kesehatan pembersih jalan.
Dari banyaknya pekerjaan dengan gaji kecil di atas, sebenarnya menunjukkan bahwa pekerjaan Anda sekarang bukanlah yang terburuk. Jadi, apakah Anda sudah bersyukur untuk hari ini?