Presiden Prabowo Subianto secara resmi memperkenalkan tema nasional dan logo peringatan HUT RI ke-80 pada Rabu, 23 Juli 2025, di Istana Negara, Jakarta. Dengan peluncuran ini, pemerintah memulai rangkaian kegiatan yang akan memeriahkan peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025 mendatang.
Dalam laporannya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa pemerintah melalui Kementerian Ekonomi Kreatif menggandeng Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI) untuk menggelar seleksi desain logo. Prosesnya panjang dan melibatkan banyak pihak.
“Setelah melalui berbagai tahap seleksi, Bapak Presiden secara langsung memilih pemenang,” ujar Prasetyo.
Logo HUT RI ke-80 yang akhirnya terpilih merupakan karya desainer muda, Bram Patria Yoshugi. Ia berhasil menyusun desain yang memadukan angka “8” dan “0” sebagai simbol dari tema besar: Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju. Melalui garis dinamis dan komposisi warna yang kuat, Bram ingin menggambarkan arah kemajuan Indonesia yang melibatkan seluruh elemen bangsa.
“Kita kini memasuki dekade baru. Saya ingin menghadirkan desain yang terasa segar, berani, dan tetap mencerminkan semangat Indonesia secara utuh,” kata Bram saat memaparkan filosofinya.
Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya turut memberikan apresiasi terhadap kerja sama panjang dengan ADGI. Ia mencatat bahwa kolaborasi ini telah berlangsung selama satu dekade, sejak masa Badan Ekonomi Kreatif hingga kini menjadi Kementerian.
“Proses seleksi logo kami mulai dengan pengumuman sayembara. Dari 245 peserta, kami memilih lima besar dan akhirnya Presiden menetapkan karyanya,” jelas Riefky.
Ia berharap tema dan logo HUT RI ke-80 bisa menginspirasi generasi muda untuk kembali menyalakan semangat nasionalisme Indonesia, terutama di tengah gempuran disrupsi digital dan ketidakpastian global.
Pemerintah menetapkan tema Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju bukan tanpa alasan. Tema ini mencerminkan tekad kolektif untuk mengonsolidasikan kekuatan nasional, memperjuangkan kedaulatan, serta memastikan kesejahteraan rakyat sebagai prioritas utama.
Quotes Pembakar Nasionalisme dari Bung Karno
Setiap menjelang 17 Agustus, sosok Bung Karno selalu muncul sebagai sumber inspirasi utama. Kutipan-kutipannya terus menyalakan semangat perjuangan dan nasionalisme Indonesia lintas generasi. Dalam semangat HUT RI ke-80, berikut beberapa kutipan Bung Karno yang layak kita renungkan bersama:
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal sejarah. Jangan sekali-kali melupakan sejarah.”
Melalui kalimat itu, Bung Karno mengingatkan pentingnya kesadaran sejarah sebagai fondasi nasionalisme. Tanpa pemahaman terhadap perjuangan masa lalu, bangsa ini rawan kehilangan jati diri.
“Seribu orang tua bisa bermimpi, satu orang pemuda bisa mengubah dunia.”
Kutipan ini relevan dengan kondisi saat ini, di mana generasi muda menjadi penggerak utama dalam perubahan sosial, ekonomi, bahkan politik. Perayaan HUT RI ke-80 menjadi ajang untuk memperkuat peran strategis pemuda dalam pembangunan.
“Kemerdekaan hanyalah diperdapat dan dimiliki oleh bangsa yang jiwanya berkobar dengan tekad merdeka—merdeka atau mati.”
Semangat membara itu masih relevan hingga kini. Logo dan tema kemerdekaan 2025 bukan hanya simbol, melainkan ajakan untuk mempertahankan nilai-nilai perjuangan di era modern.
“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”
Kutipan ini menohok. Bung Karno menyadarkan kita bahwa musuh terbesar sering kali datang dari dalam: perpecahan, ego sektoral, dan kepentingan politik yang mencederai persatuan nasional.
HUT RI ke-80 Momen Refleksi
Bangsa Indonesia telah menempuh perjalanan panjang sejak meraih kemerdekaan. Namun di balik pencapaian-pencapaian itu, tantangan baru selalu muncul. Oleh karena itu, peringatan HUT RI ke-80 harus kita maknai sebagai ajang refleksi nasional.
“Merdeka hanyalah sebuah jembatan emas. Di seberang jembatan itu, jalan pecah dua: satu ke dunia sama rata sama rasa, satu ke dunia sama ratap sama tangis.”
Pesan Bung Karno ini menekankan bahwa kemerdekaan tidak otomatis membawa keadilan. Kita harus memilih dan memperjuangkan jalan yang benar, yakni jalan pemerataan dan kesejahteraan rakyat.
Sebagian orang mungkin menganggap kutipan Bung Karno terlalu filosofis. Namun sesungguhnya, pernyataan-pernyataan itu menyimpan visi kebangsaan yang sangat strategis dan bernas.
“Jangan kamu pikir bahwa cinta yang kamu rasakan itu membuatmu derita. Tuhan memberikan cinta dalam hatimu sebagai anugerah.”
Nasionalisme bukan hanya soal politik atau sejarah. Ia juga menyentuh ranah spiritual dan emosional. Dalam semangat itulah peringatan HUT RI ke-80 harus mampu menyentuh hati rakyat, bukan sekadar menjadi acara formalitas tahunan.
Membumikan Nasionalisme Indonesia
“Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuat.”
Bangsa ini harus berani menentukan arah tanpa selalu bergantung pada pihak luar. Dalam semangat HUT RI ke-80, kita semua, dari buruh hingga birokrat perlu memikul tanggung jawab untuk menjaga kemerdekaan secara nyata.
“Kita bangsa besar. Kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta…”
Pernyataan ini tegas, bahkan keras. Namun Bung Karno ingin menanamkan rasa bangga dan martabat pada setiap anak bangsa. Ia mendorong kita agar tak tergoda oleh bantuan yang mengikat, apalagi yang merendahkan martabat bangsa.
Menjelang peringatan HUT RI ke-80, mari kita rayakan kemerdekaan bukan hanya dengan parade dan seremonial, tapi juga dengan perenungan dan tindakan. Nasionalisme Indonesia tak cukup diucapkan, ini harus dihidupi. Melalui gotong royong, integritas, dan keberanian bersuara demi kebenaran, kita bisa menjaga kemerdekaan tetap bermakna bagi generasi mendatang.
“Tulislah tentang aku dengan tinta hitam atau tinta putihmu. Biarlah sejarah membaca dan menjawabnya.” — Ir. Soekarno
Sumber:
- Logo dan Tema HUT Ke-80 Kemerdekaan RI Resmi Diluncurkan, Bersatu Berdaulat untuk Indonesia Maju
- Quotes Motivasi Bung Karno, Bangkitkan Nasionalisme Saat HUT RI

Berpengalaman lebih dari 7 tahun sebagai jurnalis dan SEO Content Writer di industri media digital. Keahlian mencakup penulisan media berita hingga brand komersial, dengan komitmen kuat pada akurasi, etika jurnalistik, dan pemanfaatan tren digital terkini.