JAKARTA – Fenomena paradoks tengah terjadi di industri perbankan Indonesia. Sepanjang tahun 2025, Bank Indonesia telah memangkas suku bunga acuan sebanyak 125 basis poin menjadi 5%, namun suku bunga deposito satu bulan hanya turun 16 basis poin dari 4,81% menjadi 4,65%. Bahkan di tengah pelonggaran moneter ini, sejumlah bank justru menaikkan bunga deposito mereka.
Paradoks ini menciptakan tanda tanya besar: mengapa bunga deposito tetap tinggi atau bahkan naik saat BI Rate turun?
Special Rate: Pelaku Utama di Balik Layar
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa pemberian special rate kepada deposan besar yang mencapai 25% dari total dana pihak ketiga bank menjadi faktor utama lambatnya penurunan bunga deposito. Total deposan yang memperoleh special rate dari perbankan mencapai Rp 2.384 triliun atau setara 25,4% dari total DPK.
Special rate adalah bunga deposito khusus yang diberikan bank kepada nasabah besar dengan dana ratusan miliar hingga triliunan rupiah. Bunga ini jauh lebih tinggi dari suku bunga pasar dan menjadi senjata perbankan untuk mempertahankan likuiditas di tengah persaingan ketat.
“Kenapa suku bunga deposito belum turun? Karena salah satu faktornya adanya special rate pada deposan besar,” tegas Perry.
Perang Likuiditas di Industri Perbankan
Ketatnya persaingan likuiditas menjadi pemicu utama bank enggan menurunkan bunga. Meskipun BI telah menurunkan suku bunga acuan, penawaran bunga tinggi masih menjadi strategi utama untuk menarik dana pihak ketiga di tengah ketatnya likuiditas perbankan.
Pertumbuhan kredit perbankan yang relatif solid tidak diimbangi dengan pertumbuhan dana pihak ketiga yang memadai, menciptakan tekanan pada rasio loan to deposit ratio. Kondisi ini memaksa bank untuk tetap agresif dalam menghimpun dana melalui deposito dengan bunga menarik.
Bank digital menjadi pemain paling agresif dalam perang likuiditas ini. Bank Amar menawarkan suku bunga deposito hingga 9% per tahun, sementara beberapa bank digital lain menawarkan bunga 7,5% hingga 8%, jauh di atas bunga bank konvensional yang berkisar 2,25%-3,50%.
Dampak pada Industri dan Investor
Lambatnya transmisi kebijakan moneter ini menimbulkan kekhawatiran bagi Bank Indonesia. BI memandang suku bunga deposito dan kredit bank perlu segera turun agar dapat meningkatkan penyaluran kredit dan pembiayaan sebagai bagian upaya bersama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
Bagi investor deposito, situasi ini justru menguntungkan. Mereka masih bisa menikmati imbal hasil tinggi meski suku bunga acuan terus turun. Namun, investor perlu berhati-hati karena bunga deposito di atas tingkat penjaminan LPS sebesar 4,25% tidak dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan.
Strategi Bank Besar: Tahan dan Tunggu
Bank-bank BUMN seperti BRI, Mandiri, dan BNI tidak mengubah suku bunga deposito mereka meskipun BI Rate telah dipangkas beberapa kali. Strategi wait and see ini dipilih untuk menjaga stabilitas likuiditas dan mempertahankan margin keuntungan di tengah ketidakpastian pasar.
Namun per Oktober 2025, mulai terlihat pergerakan penurunan bunga deposito seiring dengan likuiditas yang mulai melonggar dan pertumbuhan dana pihak ketiga yang membaik.
Proyeksi ke Depan
Jika special rate ini bisa turun, penurunan suku bunga deposito dan kredit bisa lebih cepat mengikuti penurunan BI Rate. Bank Indonesia terus mendorong perbankan untuk mempercepat transmisi kebijakan moneter demi mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Ke depan, investor perlu cermat memilih produk deposito dengan mempertimbangkan tiga faktor: tingkat bunga, kesehatan bank, dan jaminan LPS. Bunga tinggi memang menggiurkan, namun tanpa perlindungan yang memadai, risiko bisa lebih besar dari imbal hasil yang ditawarkan.
Sumber:
- https://www.cnbcindonesia.com/market/20250917142918-17-667803/bi-bunga-kredit-deposito-masih-susah-turun-per-agustus-2025
- https://www.cnbcindonesia.com/market/20250917160820-17-667847/terungkap-bank-beri-special-rate-ke-nasabah-jumlahnya-rp2384-t
- https://katadata.co.id/finansial/makro/68d1d74582c32/bi-soroti-pemberian-special-rate-ke-nasabah-kakap-bikin-bunga-susah-turun
- https://www.cnbcindonesia.com/research/20251017071120-128-676634/daftar-bunga-deposito-bank-digital-17-oktober-2025-masih-ada-yang-9
- https://money.kompas.com/read/2025/02/24/235302126/bunga-deposito-bank-digital-2025-siapa-paling-kompetitif
- https://keuangan.kontan.co.id/news/likuiditas-longgar-perbankan-mulai-turunkan-suku-bunga-deposito
Meta Description:

Seorang SEO Specialist yang fokus pada technical SEO dan Content Writing. Menyukai hal baru dalam dunia digital marketing dan selalu berusaha berkembang serta belajar setiap harinya.