Deposito.co.id
  • Keuangan
  • Investasi
  • Deposito
  • Layanan
  • Perbankan
  • Kalkulator Deposito
Tidak ada hasil
Lihat lebih banyak
Deposito.co.id
  • Keuangan
  • Investasi
  • Deposito
  • Layanan
  • Perbankan
  • Kalkulator Deposito
Tidak ada hasil
Lihat lebih banyak
Deposito.co.id
Tidak ada hasil
Lihat lebih banyak

Beranda » Berita » ‘Tsunami Pengangguran’ Benar-Benar Nyata di RI

‘Tsunami Pengangguran’ Benar-Benar Nyata di RI

Miftahul Huda by Miftahul Huda
28/05/2025
in Berita
Reading Time: 3 mins read
A A
Share on FacebookShare on Twitter

Deposito.co.id – Tsunami pengangguran di Indonesia bukan lagi sekadar bayang-bayang statistik. Fenomena ini kini hadir sebagai realitas yang mengkhawatirkan. Istilah “tsunami pengangguran” tentu tidak hiperbolis jika melihat tren peningkatan jumlah pengangguran, terutama di kalangan lulusan pendidikan tinggi dan sekolah menengah atas dalam satu dekade terakhir.

Pernyataan ini diperkuat dengan adanya lautan manusia yang membludak dalam sebuah job fair yang digelar di salah satu universitas di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Bahkan, beberapa pelamar dilaporkan jatuh pingsan karena membludaknya peserta.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kuota lowongan kerja di job fair tersebut hanya sekitar 3.000 lowongan, namun jumlah pelamar yang datang jauh melebihi kapasitas yang tersedia.

Dominasi Pengangguran Terdidik

Melansir data statistik BPS, pengangguran dari kalangan lulusan universitas dan SMA sederajat terus mendominasi angka pengangguran nasional. Tercatat, sebanyak 787.973 lulusan perguruan tinggi menganggur pada tahun 2023, meningkat dibandingkan tahun 2022 yang berjumlah 673.485.

Sementara itu, pengangguran lulusan SMA mencapai angka mencengangkan, yakni 2.514.481 jiwa, naik dari tahun sebelumnya. Tren historis ini menunjukkan pola yang konsisten. Meskipun sempat menurun pada 2021 dan 2022, jumlah pengangguran kembali meroket pada tahun 2023.

Lonjakan tajam juga terjadi pada masa pandemi COVID-19, tepatnya pada 2020, ketika pengangguran lulusan universitas melonjak hingga hampir satu juta orang (981.203).

Kondisi tersebut menimbulkan pertanyaan besar: mengapa pendidikan tinggi justru tidak menjamin karier mahasiswanya?

Ketika Gelar Tak Lagi Menjamin

Fenomena ini memperlihatkan adanya ketidaksesuaian antara output pendidikan dan kebutuhan pasar kerja. Banyak lulusan universitas dan SMA tidak memiliki keterampilan yang langsung aplikatif di dunia kerja, atau tidak mampu bersaing dalam sektor informal dan formal yang semakin kompetitif.

Baca Juga:  Jelang HUT RI ke-80, Ini Quotes Pembangkit Nasionalisme

Di sisi lain, transformasi digital, otomasi, dan perubahan model bisnis turut memperkecil ceruk pekerjaan konvensional. Akibatnya, pencari kerja yang belum memiliki adaptasi keterampilan seperti reskilling dan upskilling tertinggal dalam persaingan.

Potret Ketenagakerjaan Indonesia

Berdasarkan data ketenagakerjaan terkini:

  • Penduduk usia kerja: 216,79 juta

  • Angkatan kerja aktif: 153,05 juta

  • Jumlah bekerja: 145,77 juta

  • Penganggur terbuka: 7,28 juta

Dari mereka yang bekerja:

  • Pekerja penuh waktu (≥35 jam/minggu): 96,48 juta

  • Pekerja paruh waktu (<35 jam, tidak cari kerja): 37,62 juta

  • Setengah pengangguran (cari pekerjaan tambahan): 11,67 juta

Ini menunjukkan bahwa pengangguran terselubung (underemployment) juga menjadi persoalan besar. Banyak individu yang secara teknis bekerja, tetapi tidak memperoleh penghasilan atau jam kerja yang layak.

Ketimpangan Gender dalam Partisipasi Kerja

Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) menunjukkan ketimpangan gender yang cukup signifikan. Data Februari 2025 menunjukkan:

  • TPAK laki-laki: 84,34%

  • TPAK perempuan: 56,70%

  • Total TPAK: 70,60%

Angka ini mencerminkan adanya potensi besar dari kelompok usia produktif yang belum atau tidak bisa bekerja, terutama perempuan.

Dampak Sosial dan Ekonomi

Peningkatan pengangguran terdidik bukan hanya masalah ekonomi, tapi juga masalah sosial dan psikologis. Lulusan universitas yang menganggur berisiko mengalami frustrasi, depresi, hingga radikalisasi sosial. Secara ekonomi, tingginya jumlah penganggur menekan daya beli dan konsumsi rumah tangga, yang merupakan pilar penting dalam Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Negara pun menanggung beban sosial yang besar, baik melalui program bantuan maupun tantangan dalam menyerap lulusan baru yang terus bertambah setiap tahun.

Kesimpulan

Data dan fakta menunjukkan bahwa tsunami pengangguran di Indonesia adalah fenomena nyata yang memburuk dari tahun ke tahun, terutama di kalangan terdidik. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta perlu menyusun strategi kolaboratif yang konkret dan berkelanjutan.

Baca Juga:  Evolusi Logo HUT RI dari Masa ke Masa

Tanpa langkah tegas dan sistemik, tsunami pengangguran ini berpotensi menjadi penghambat utama Indonesia menuju negara maju, bahkan mengancam stabilitas sosial dan ekonomi nasional.

Miftahul Huda

Berpengalaman lebih dari 7 tahun sebagai jurnalis dan SEO Content Writer di industri media digital. Keahlian mencakup penulisan media berita hingga brand komersial, dengan komitmen kuat pada akurasi, etika jurnalistik, dan pemanfaatan tren digital terkini.

Previous Post

Minimal Setoran Awal Deposito BRI Terbaru 2025

Next Post

5 Jaminan Keamanan Menaruh Uang di Deposito

Artikel Terkait

rate naik
Berita

Kenapa Bunga Deposito Naik Padahal Suku Acuan BI Turun?

20/10/2025
Menteri Purbaya komentari seputar dana mengendap di bank 600 triliun
Berita

Dana Pemerintah Rp653 Triliun Mengendap di Bank: Investigasi Menkeu Bongkar Paradoks Fiskal Indonesia

17/10/2025
deposito emas seperti apa
Berita

Deposito Emas Pegadaian Tembus Rp 2,45 Triliun: Momentum Emas di Tengah Ketidakpastian Global

13/10/2025
Dinamika Deposito Valas: Bank Himbara Tawarkan Bunga 4%, Bank Swasta Tunggu Pasar
Berita

Dinamika Deposito Valas: Bank Himbara Tawarkan Bunga 4%, Bank Swasta Tunggu Pasar

10/10/2025
Next Post
Simulasi deposito 500 juta di BRI, BNI dan Mandiri.

5 Jaminan Keamanan Menaruh Uang di Deposito

Cara Membuka Deposito Online

Cara Membuka Deposito Online dengan Aman dan Cepat

Trending🔥

  • Berapa bunga deposito tertinggi

    Bunga Deposito Hingga 9%, Ini Perbandingan Bunga Tertinggi Bank Digital

    1003 shares
    Share 401 Tweet 251
  • Apa Itu Deposito – Pengertian dan Keuntungan untuk Pemula

    1231 shares
    Share 492 Tweet 308
  • Deposito Mandiri vs BRI: Analisis Bunga 2025

    608 shares
    Share 243 Tweet 152
  • Template Keuangan Excel Pribadi Gratis Download Gratis

    877 shares
    Share 351 Tweet 219
  • Template Surat Resign Kerja yang Benar Free Download Word

    667 shares
    Share 267 Tweet 167
Loading...
CurrencyRate.Today
Check: 20 Oct 2025 05:05 UTC
Latest change: 20 Oct 2025 05:00 UTC
API: CurrencyRate
Disclaimers. This plugin or website cannot guarantee the accuracy of the exchange rates displayed. You should confirm current rates before making any transactions that could be affected by changes in the exchange rates.
⚡You can install this WP plugin on your website from the WordPress official website: Exchange Rates🚀
CurrencyPriceChanges
CNY 
CNY
Rp2.328up+0,1%
EUR 
EUR
Rp19.357up+0,19%
SGD 
SGD
Rp12.818up+0,18%
USD 
USD
Rp16.585up+0,06%
CurrencyRate.Today
Check: 20 Oct 2025 05:05 UTC
Latest change: 20 Oct 2025 05:00 UTC
API: CurrencyRate
Disclaimers. This plugin or website cannot guarantee the accuracy of the exchange rates displayed. You should confirm current rates before making any transactions that could be affected by changes in the exchange rates.
⚡You can install this WP plugin on your website from the WordPress official website: Exchange Rates🚀
  • Careers
  • Deposito
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Kalkulator Deposito Semua Bank
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Kami

Copyright Deposito.co.id © 2025. AWBS Network.

Tidak ada hasil
Lihat lebih banyak
  • Keuangan
  • Investasi
  • Deposito
  • Layanan
  • Perbankan
  • Kalkulator Deposito

© 2025 Deposito.co.id. AWBS Network