Mencairkan deposito sebelum jatuh tempo seringkali menjadi pilihan terakhir saat kebutuhan dana mendesak.
Namun, selain menghadapi potongan penalti yang cukup signifikan, banyak nasabah yang bertanya-tanya tentang aspek perpajakan dari biaya penalti tersebut.
Kebingungan ini wajar mengingat deposito sendiri sudah dikenakan pajak atas bunga yang diterima sebesar 20%.
Ketika harus mencairkan lebih awal dan terkena penalti, nasabah kerap khawatir akan ada “pajak ganda” yang menambah kerugian finansial mereka.
Memahami Komponen Biaya Saat Cairkan Deposito Sebelum Jatuh Tempo
Apa Itu Penalti Deposito?
Penalti deposito merupakan sanksi finansial yang dikenakan bank kepada nasabah yang mencairkan dana sebelum masa tenor berakhir.
Besaran penalti bervariasi antar bank, umumnya berkisar 0,5% hingga 3% dari pokok deposito atau berupa pemotongan bunga yang sudah diperoleh.
Tujuan penalti ini untuk menjaga komitmen nasabah dan melindungi bank dari risiko likuiditas akibat penarikan dana tidak terduga.
Komponen Biaya Yang Dipotong Saat Pencairan Dini
Saat mencairkan deposito sebelum jatuh tempo, Deponesia akan menghadapi beberapa potongan sekaligus.
Pertama adalah penalti sesuai ketentuan bank yang langsung mengurangi dana pokok atau bunga.
Kedua adalah pengurangan atau penghapusan bunga yang seharusnya diterima hingga masa jatuh tempo.
Ketiga adalah pajak PPh Pasal 4 ayat 2 sebesar 20% yang tetap dipotong dari bunga yang masih dibayarkan.
Mekanisme Pajak Bunga Deposito Yang Perlu Deponesia Ketahui
Dasar Hukum Pajak Bunga Deposito
Pajak atas bunga deposito diatur dalam PPh Pasal 4 ayat 2 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 131 Tahun 2000.
Bunga deposito termasuk objek pajak penghasilan yang bersifat final dan tidak dapat dikreditkan.
Artinya pajak yang sudah dipotong bank dianggap lunas dan tidak perlu dilaporkan lagi dalam SPT Tahunan.
Tarif Pajak Bunga Deposito di Indonesia
Pajak bunga deposito dikenakan dengan tarif flat 20% dari jumlah bruto bunga yang diterima nasabah.
Ketentuan ini berlaku untuk deposito dengan nominal di atas Rp7.500.000.
Deposito dengan nominal di bawah Rp7.500.000 tidak dikenakan pemotongan pajak sama sekali.
Pemotongan pajak dilakukan langsung oleh bank saat bunga dibayarkan kepada nasabah.
Apakah Penalti Deposito Dikenakan Pajak? Ini Faktanya
Status Penalti Deposito Dalam Perpajakan
Penalti deposito TIDAK termasuk objek pajak penghasilan dan tidak dikenakan pemotongan pajak apapun.
Hal ini karena penalti merupakan biaya atau sanksi administrasi yang mengurangi penghasilan nasabah, bukan menambah penghasilan.
Dalam konteks perpajakan, yang dikenakan pajak adalah penghasilan (bunga), bukan biaya atau pengeluaran (penalti).
Mengapa Penalti Tidak Kena Pajak?
Prinsip dasar perpajakan menyatakan bahwa pajak dikenakan atas tambahan kemampuan ekonomis atau penghasilan.
Penalti deposito justru mengurangi kemampuan ekonomis nasabah karena merupakan bentuk denda atau biaya.
Bank tidak memotong pajak atas penalti karena memang tidak ada basis hukum yang mengatur hal tersebut.
Yang dipotong pajak hanya bunga deposito yang masih dibayarkan setelah dikurangi penalti.
Simulasi Perhitungan Pajak Saat Pencairan Dini
Deposito Rp50 juta dengan tenor 12 bulan dan bunga 5% per tahun dicairkan setelah 6 bulan dengan penalti 1%.
Bunga berjalan selama 6 bulan: Rp50.000.000 x 5% x 6/12 = Rp1.250.000.
Pajak bunga 20%: Rp1.250.000 x 20% = Rp250.000.
Bunga bersih setelah pajak: Rp1.250.000 – Rp250.000 = Rp1.000.000.
Penalti deposito: Rp50.000.000 x 1% = Rp500.000.
Dana diterima: Rp50.000.000 + Rp1.000.000 – Rp500.000 = Rp50.500.000.
Dari perhitungan di atas, pajak HANYA dipotong dari bunga sebesar Rp250.000, BUKAN dari penalti Rp500.000.
Perbedaan Penalti Deposito Konvensional vs Syariah
Deposito konvensional menerapkan sistem penalti berupa persentase dari nilai deposito atau potongan bunga.
Sementara deposito syariah tidak mengenal istilah penalti dalam konsep yang sama.
Nasabah deposito syariah hanya dikenakan biaya administrasi yang nominalnya sudah disepakati di awal akad.
Perbedaan ini penting dipahami karena berpengaruh pada total kerugian finansial yang ditanggung nasabah.
Strategi Meminimalkan Kerugian Dari Pajak dan Penalti Deposito
Pilih Tenor Deposito Yang Realistis
Sesuaikan jangka waktu deposito dengan rencana keuangan agar tidak perlu mencairkan lebih awal.
Pilih tenor lebih pendek (1-3 bulan) jika ada kemungkinan membutuhkan dana dalam waktu dekat.
Tenor lebih panjang memberikan bunga lebih tinggi namun mengikat dana lebih lama.
Manfaatkan Deposito Bertahap
Bagi dana deposito ke beberapa rekening dengan tenor berbeda untuk fleksibilitas lebih tinggi.
Misalnya Rp100 juta dibagi menjadi 4 deposito @Rp25 juta dengan tenor 3, 6, 9, dan 12 bulan.
Strategi ini memberikan akses dana berkala tanpa harus mencairkan seluruh deposito sekaligus.
Pahami Kebijakan Penalti Bank Sebelum Membuka Deposito
Bandingkan kebijakan penalti antar bank karena besarannya bervariasi cukup signifikan.
Beberapa bank lebih fleksibel dengan penalti rendah, sementara lainnya cukup ketat.
Pilih bank dengan kebijakan penalti yang paling sesuai dengan profil kebutuhan likuiditas Deponesia.
Kesimpulan
Penalti deposito TIDAK dikenakan pajak karena merupakan biaya administratif yang mengurangi penghasilan nasabah, bukan tambahan penghasilan.
Pajak hanya dipotong dari bunga deposito yang masih dibayarkan dengan tarif final 20%.
Kedua komponen ini terpisah dalam perhitungan dan memiliki basis hukum yang berbeda.
Deponesia tidak perlu khawatir soal “pajak ganda” atas penalti deposito karena memang tidak ada aturan yang mengatur hal tersebut.
Yang perlu diperhatikan adalah total kerugian dari kombinasi penalti ditambah pajak atas bunga yang berkurang akibat pencairan dini.
Perencanaan matang sejak awal adalah kunci untuk menghindari pencairan dini dan biaya yang menyertainya.
Sebelum membuka deposito, pastikan Deponesia memahami kebijakan penalti dan mekanisme perpajakan dengan baik untuk mengoptimalkan return investasi.

Seorang SEO Specialist yang fokus pada technical SEO dan Content Writing. Menyukai hal baru dalam dunia digital marketing dan selalu berusaha berkembang serta belajar setiap harinya.