Deposito dengan fitur Automatic Roll Over (ARO) memang menawarkan kemudahan bagi nasabah yang ingin terus mengembangkan dana tanpa repot perpanjangan manual.
Namun, tidak jarang Deponesia menghadapi situasi mendesak yang mengharuskan pembatalan ARO sebelum deposito jatuh tempo.
Mungkin ada kebutuhan dana mendadak, peluang investasi lebih menguntungkan, atau sekadar ingin mengalihkan dana ke instrumen keuangan lain.
Artikel ini akan membahas secara lengkap bagaimana cara membatalkan ARO deposito sebelum jatuh tempo, beserta konsekuensi dan tips yang perlu Deponesia perhatikan agar tidak mengalami kerugian finansial yang tidak perlu.
Apa itu ARO Deposito?
Automatic Roll Over atau ARO merupakan fitur perpanjangan deposito secara otomatis yang ditawarkan hampir semua bank di Indonesia.
Ketika deposito Deponesia mencapai jatuh tempo, sistem akan secara otomatis memperpanjang penempatan dana untuk periode yang sama tanpa perlu persetujuan ulang.
Misalnya, deposito 6 bulan akan diperpanjang otomatis menjadi 6 bulan lagi.
Fitur ini memberikan keuntungan berupa kemudahan administrasi karena Deponesia tidak perlu datang ke bank untuk perpanjangan manual.
Dana akan terus produktif menghasilkan bunga tanpa jeda waktu.
Namun, ARO juga memiliki kekurangan utama yaitu hilangnya fleksibilitas.
Dana Deponesia akan terus terkunci dalam periode deposito baru, sehingga sulit diakses untuk kebutuhan mendesak.
Selain itu, suku bunga deposito pada perpanjangan otomatis mengikuti rate yang berlaku saat itu, bukan rate saat pembukaan awal yang mungkin lebih tinggi.
ARO biasanya aktif secara default kecuali Deponesia memilih opsi non-ARO saat pembukaan deposito pertama kali.
Alasan Membatalkan ARO Sebelum Jatuh Tempo
Ada beberapa situasi yang membuat Deponesia perlu membatalkan fitur ARO sebelum deposito jatuh tempo.
Alasan paling umum adalah kebutuhan dana mendesak seperti biaya medis darurat, renovasi rumah, atau kebutuhan pendidikan anak yang tidak terduga.
Situasi lain yang sering terjadi adalah ketika Deponesia menemukan produk deposito dengan suku bunga lebih tinggi di bank lain.
Perpindahan ke bank dengan bunga lebih kompetitif bisa memberikan keuntungan lebih besar dalam jangka panjang.
Beberapa nasabah juga ingin mengalihkan dana deposito ke instrumen investasi lain yang menawarkan return lebih optimal seperti reksa dana atau saham.
Perubahan kondisi keuangan pribadi juga menjadi faktor penting.
Mungkin Deponesia mengalami penurunan pendapatan dan memerlukan akses lebih cepat ke dana darurat, sehingga deposito dengan ARO yang terkunci menjadi tidak ideal lagi.
Cara Batalkan ARO Deposito
Proses pembatalan ARO deposito sebenarnya cukup straightforward, meskipun prosedurnya berbeda-beda di setiap bank.
Berikut adalah beberapa metode yang bisa Deponesia gunakan.
Melalui Bank Offline
Cara paling tradisional adalah dengan mendatangi kantor cabang bank tempat Deponesia membuka deposito.
Siapkan dokumen yang diperlukan seperti KTP asli, bilyet deposito (jika ada), dan buku tabungan rekening sumber.
Deponesia perlu mengisi formuler pencairan deposito atau perubahan instruksi ARO yang disediakan customer service.
Petugas akan melakukan verifikasi identitas dan kepemilikan deposito sebelum memproses permintaan pembatalan.
Proses ini biasanya memakan waktu 1-3 hari kerja tergantung kebijakan masing-masing bank.
Melalui Internet/Mobile Banking
Banyak bank digital dan bank konvensional kini menyediakan fitur pembatalan ARO melalui aplikasi mobile banking.
Login ke aplikasi perbankan Deponesia, kemudian cari menu deposito atau investasi.
Pilih deposito yang ingin dibatalkan ARO-nya, lalu cari opsi “ubah instruksi” atau “nonaktifkan ARO”.
Beberapa bank menggunakan istilah berbeda seperti “pencairan deposito” atau “tidak perpanjang otomatis”.
Ikuti instruksi konfirmasi yang muncul di layar, biasanya memerlukan PIN atau OTP untuk verifikasi keamanan.
Metode ini jauh lebih cepat dan praktis karena bisa dilakukan kapan saja tanpa harus ke kantor cabang.
Melalui Customer Service
Alternatif lain adalah menghubungi call center bank melalui telepon.
Deponesia akan diminta memberikan informasi verifikasi identitas seperti nomor rekening, tanggal lahir, dan kode keamanan lainnya.
Sampaikan permintaan untuk membatalkan fitur ARO pada deposito yang dimiliki.
Customer service akan memproses permintaan dan mengirimkan konfirmasi melalui SMS atau email.
Metode ini cocok untuk Deponesia yang tidak sempat ke kantor cabang namun kurang familiar dengan aplikasi mobile banking.
Konsekuensi Membatalkan ARO Sebelum Jatuh Tempo
Pembatalan ARO deposito sebelum jatuh tempo bukanlah tanpa risiko finansial yang perlu Deponesia pertimbangkan matang-matang.
Konsekuensi utama adalah penalti berupa pemotongan bunga deposito yang sudah berjalan.
Bank umumnya menerapkan dua jenis penalti: kehilangan sebagian atau seluruh bunga yang telah diperoleh, atau pemberian bunga dengan rate tabungan biasa yang jauh lebih rendah.
Misalnya, deposito Deponesia memiliki bunga 6% per tahun dengan tenor 12 bulan.
Jika dicairkan di bulan ke-8, bank mungkin hanya memberikan bunga 2% (setara bunga tabungan) untuk 8 bulan tersebut.
Beberapa bank juga mengenakan biaya administrasi pencairan dini berkisar Rp50.000 hingga Rp100.000.
Perhitungan sederhananya: deposito Rp100 juta dengan bunga 6% seharusnya menghasilkan Rp500.000 per bulan.
Jika dicairkan setelah 8 bulan, Deponesia seharusnya mendapat bunga Rp4 juta.
Namun dengan penalti bunga turun jadi 2%, Deponesia hanya menerima sekitar Rp1,3 juta saja.
Kerugian mencapai Rp2,7 juta belum termasuk biaya administrasi.
Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan
Sebelum memutuskan membatalkan ARO deposito, pastikan Deponesia sudah membaca dengan teliti syarat dan ketentuan deposito di kontrak awal.
Setiap bank memiliki kebijakan penalti yang berbeda-beda.
Lakukan perhitungan untung-rugi dengan cermat untuk memastikan pembatalan ARO memang menguntungkan atau justru merugikan.
Bandingkan kerugian dari penalti dengan keuntungan yang akan didapat dari penggunaan dana tersebut.
Perhatikan juga timing pencairan karena proses hanya bisa dilakukan di hari kerja.
Jika Deponesia membutuhkan dana mendesak di akhir pekan, sebaiknya ajukan pembatalan sejak hari Jumat.
Selalu simpan bukti transaksi pembatalan ARO baik dalam bentuk email konfirmasi, screenshot, atau print-out untuk keperluan dokumentasi.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan customer service bank jika masih ada hal yang belum jelas mengenai konsekuensi pembatalan.
Penutup
Membatalkan ARO deposito sebelum jatuh tempo memang dimungkinkan oleh hampir semua bank, namun keputusan ini harus diambil dengan pertimbangan matang.
Pastikan Deponesia sudah menghitung dengan cermat potensi kerugian dari penalti bunga versus manfaat yang akan diperoleh.
Jika memang terpaksa membatalkan, pilih metode yang paling nyaman dan pastikan semua dokumen lengkap agar proses berjalan lancar tanpa hambatan.
Sumber:
https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/perencanaan/pengertian-deposito-yang-harus-anda-pahami
https://www.bprbm.co.id/deposito.php
https://www.megasyariah.co.id/id/artikel/edukasi-tips/simpanan/automatic-roll-over-aro
https://depositobpr.id/blog/pengertian-deposito-dan-3-jenisnya
https://depositobpr.id/blog/bagaimana-jika-deposito-tidak-diambil-setelah-jatuh-tempo
https://blubybcadigital.id/blog/bagaimana-jika-deposito-tidak-diambil-setelah-jatuh-tempo
https://www.cermati.com/deposito-automatic-roll-over
https://depositobpr.id/blog/pencairan-deposito-sebelum-jatuh-tempo
https://www.banksinarmas.com/id/artikel/risiko-mencirkan-deposito-sebelum-jatuh-tempo

Seorang SEO Specialist yang fokus pada technical SEO dan Content Writing. Menyukai hal baru dalam dunia digital marketing dan selalu berusaha berkembang serta belajar setiap harinya.







