Banyak pemula yang baru mulai berinvestasi sering bertanya-tanya: lebih baik memilih deposito konvensional BCA dengan setoran minimal Rp8 juta atau e-Deposito yang lebih terjangkau dengan minimal Rp5 juta?
Dilema ini wajar terjadi karena keduanya menawarkan keamanan yang sama sebagai produk perbankan, namun berbeda dari segi aksesibilitas dan fleksibilitas.
Artikel ini akan membahas perbandingan lengkap antara deposito BCA konvensional dan e-Deposito dari segi minimal setoran, suku bunga, kemudahan akses, hingga keuntungan bersih yang bisa Deponesia dapatkan.
Dengan memahami perbedaan mendasar kedua produk ini, Deponesia bisa menentukan pilihan investasi yang paling sesuai dengan kondisi finansial dan preferensi pribadi.
Berapa Minimal Deposito di Bank BCA untuk Produk Konvensional?
Deposito konvensional BCA mensyaratkan setoran minimum sebesar Rp8.000.000 untuk dapat membuka rekening.
Proses pembukaan deposito ini mengharuskan Deponesia untuk datang langsung ke cabang BCA terdekat dengan membawa dokumen persyaratan.
Dokumen yang diperlukan meliputi KTP asli, buku tabungan BCA aktif, dan mengisi formulir pembukaan deposito yang disediakan petugas.
Tenor yang tersedia untuk deposito konvensional BCA cukup beragam mulai dari 1, 3, 6, 12, 24, hingga 36 bulan sesuai kebutuhan.
Suku bunga deposito BCA konvensional per Oktober 2025 berkisar antara 2,85% hingga 3,50% tergantung tenor yang dipilih.
Sebagai ilustrasi, deposito Rp8 juta dengan tenor 12 bulan dan bunga 3% akan menghasilkan bunga kotor sebesar Rp240.000 per tahun.
Setelah dipotong pajak 20%, bunga bersih yang Deponesia terima adalah Rp192.000 atau setara Rp16.000 per bulan.
Meski prosesnya konvensional, produk ini tetap diminati oleh nasabah yang menginginkan layanan tatap muka dan bilyet fisik sebagai bukti kepemilikan.
Baca Juga: Besaran Bunga Deposito BCA 100 Juta Terbaru 2025
Minimal Deposito BCA e-Deposito Lebih Terjangkau untuk Pemula
e-Deposito BCA menawarkan opsi yang lebih terjangkau dengan setoran minimum hanya Rp5.000.000 untuk membuka rekening.
Keunggulan utama e-Deposito adalah proses pembukaan yang dapat dilakukan sepenuhnya via BCA mobile atau internet banking tanpa perlu ke cabang.
Waktu yang dibutuhkan untuk membuka e-Deposito sangat efisien, hanya sekitar 5-10 menit dengan beberapa klik di aplikasi.
Tenor yang ditawarkan sama fleksibelnya dengan deposito konvensional yaitu 1, 3, 6, dan 12 bulan sesuai kebutuhan investasi.
Salah satu kemudahan e-Deposito adalah fitur perpanjangan otomatis atau Automatic Roll Over yang bisa diatur langsung dari aplikasi.
Monitoring saldo dan bunga deposito juga jauh lebih praktis karena bisa dicek secara real-time melalui smartphone kapan saja.
Suku bunga e-Deposito BCA umumnya sama dengan deposito konvensional, berkisar 2,85% – 3,50% tergantung tenor yang dipilih.
Sebagai contoh, e-Deposito Rp5 juta dengan tenor 6 bulan dan bunga 2,85% akan menghasilkan bunga kotor Rp71.250 selama periode tersebut.
Setelah pajak 20%, bunga bersih yang diterima adalah Rp57.000 atau sekitar Rp9.500 per bulan selama 6 bulan.
Perbandingan Suku Bunga Deposito BCA Konvensional vs e-Deposito
Secara umum, tidak ada perbedaan signifikan antara suku bunga deposito konvensional dan e-Deposito BCA untuk nominal yang sama.
Kedua produk menawarkan kisaran bunga 2,85% untuk tenor pendek hingga 3,50% untuk tenor panjang seperti 12-24 bulan.
Faktor pembeda utama bukanlah pada besaran bunga yang ditawarkan, melainkan pada kemudahan akses dan fleksibilitas minimal setoran awal.
Untuk tenor 1 bulan, kedua produk menawarkan bunga sekitar 2,85% yang relatif lebih rendah dibanding tenor panjang.
Tenor 3 bulan umumnya mendapat bunga sekitar 3,00%, sedikit lebih tinggi sebagai insentif untuk komitmen waktu lebih lama.
Tenor 6 bulan biasanya menawarkan bunga 3,25%, sedangkan tenor 12 bulan bisa mencapai 3,50% tergantung kebijakan bank.
Selisih keuntungan antara deposito Rp8 juta dan Rp5 juta dalam 1 tahun dengan bunga 3% adalah Rp48.000 setelah pajak.
Namun dengan memilih e-Deposito Rp5 juta, Deponesia masih memiliki sisa dana Rp3 juta yang bisa dialokasikan ke instrumen investasi lain.
Faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga Deposito BCA
Suku bunga deposito BCA sangat dipengaruhi oleh kebijakan BI Rate yang ditetapkan Bank Indonesia setiap bulannya.
Tenor yang dipilih juga berpengaruh signifikan, dimana tenor lebih panjang umumnya menawarkan bunga lebih tinggi sebagai kompensasi likuiditas.
Jumlah nominal deposito dalam beberapa kasus dapat mempengaruhi rate yang ditawarkan, meski untuk retail umumnya sudah fixed per segmen.
Baca Juga: Cara Mencairkan Deposito BCA Terbaru 2025
Keuntungan dan Kekurangan Deposito BCA Rp8 Juta untuk Pemula
Deposito konvensional memberikan akses ke layanan personal banking di cabang jika Deponesia mengalami kendala atau membutuhkan konsultasi.
Bilyet deposito fisik yang diterima memberikan rasa aman bagi nasabah yang lebih nyaman dengan bukti kepemilikan berbentuk dokumen resmi.
Produk ini sangat cocok untuk investor pemula yang belum terbiasa atau kurang percaya diri menggunakan layanan digital banking.
Kemampuan untuk berkonsultasi langsung dengan customer service di cabang menjadi nilai tambah dalam memahami produk secara menyeluruh.
Namun kelemahan utamanya adalah minimal setoran yang lebih tinggi yaitu Rp8 juta, cukup memberatkan bagi pemula dengan dana terbatas.
Keharusan untuk datang ke cabang baik saat pembukaan maupun pencairan deposito memakan waktu dan tenaga ekstra.
Proses yang lebih birokratis membuat deposito konvensional kurang fleksibel terutama untuk nasabah dengan mobilitas tinggi.
Monitoring saldo deposito tidak bisa dilakukan secara real-time kecuali Deponesia mengunjungi cabang atau mengecek lewat mobile banking terpisah.
Keuntungan dan Kekurangan e-Deposito BCA Rp5 Juta untuk Pemula
Minimal setoran yang lebih rendah sebesar Rp5 juta membuat e-Deposito sangat cocok untuk pemula yang baru memulai perjalanan investasi.
Proses pembukaan yang super cepat hanya dalam hitungan menit via aplikasi menghemat waktu dan tenaga secara signifikan.
Kemampuan untuk memantau dan mengelola deposito kapan saja melalui mobile banking memberikan kontrol penuh kepada nasabah.
Fitur perpanjangan otomatis sangat memudahkan Deponesia yang tidak ingin repot datang ke bank setiap kali deposito jatuh tempo.
Pencairan dana juga jauh lebih praktis karena bisa dilakukan via aplikasi dan langsung masuk ke rekening tabungan.
Kelemahan utama adalah tidak adanya bilyet fisik, hanya sertifikat digital yang mungkin kurang memberikan rasa aman bagi sebagian orang.
Deponesia harus terbiasa dan comfortable dengan teknologi digital banking untuk dapat memaksimalkan kemudahan produk ini.
Koneksi internet yang stabil menjadi prasyarat mutlak untuk dapat mengakses dan mengelola e-Deposito dengan lancar.
Tidak adanya opsi konsultasi tatap muka langsung bisa menjadi kendala bagi yang membutuhkan penjelasan detail secara personal.
Simulasi Keuntungan: Mana yang Lebih Menguntungkan untuk Pemula?
Mari kita bandingkan secara konkret keuntungan dari kedua produk deposito BCA ini dengan simulasi perhitungan yang realistis.
Studi Kasus 1: Deposito Konvensional Rp8 Juta
Pemula dengan dana Rp8 juta membuka deposito konvensional BCA tenor 12 bulan dengan suku bunga 3% per tahun.
Perhitungan bunga kotor yang didapat adalah Rp8.000.000 x 3% = Rp240.000 untuk periode 12 bulan.
Bunga deposito dikenakan pajak 20% sesuai ketentuan perpajakan, sehingga pajak yang dibayar adalah Rp48.000.
Total bunga bersih yang diterima Deponesia setelah dipotong pajak adalah Rp192.000 atau Rp16.000 per bulan.
Total dana yang diterima saat jatuh tempo adalah Rp8.192.000 sudah termasuk pokok dan bunga bersih.
Studi Kasus 2: e-Deposito Rp5 Juta dengan Diversifikasi
Pemula dengan dana Rp8 juta memutuskan menempatkan Rp5 juta di e-Deposito BCA tenor 12 bulan bunga 3%.
Perhitungan bunga kotor e-Deposito adalah Rp5.000.000 x 3% = Rp150.000 untuk periode 12 bulan.
Setelah dipotong pajak 20% sebesar Rp30.000, bunga bersih yang diterima adalah Rp120.000 atau Rp10.000 per bulan.
Total dana dari e-Deposito saat jatuh tempo adalah Rp5.120.000 sudah termasuk pokok dan bunga bersih.
Sisa dana Rp3 juta dapat dialokasikan ke reksadana pasar uang dengan potensi return 4-5% per tahun.
Jika Rp3 juta ditempatkan di reksadana pasar uang dengan return konservatif 4%, potensi keuntungan adalah Rp120.000 per tahun.
Total keuntungan dari strategi diversifikasi ini adalah Rp120.000 (e-Deposito) + Rp120.000 (reksadana) = Rp240.000.
Dengan diversifikasi, Deponesia mendapat keuntungan setara deposito Rp8 juta namun dengan fleksibilitas lebih tinggi untuk likuiditas.
Baca Juga: Suku Bunga BCA vs Mandiri 2025: Mana Deposito Tertinggi?
Rekomendasi: Produk Deposito BCA Mana yang Cocok untuk Deponesia?
Pemilihan produk deposito sebaiknya disesuaikan dengan profil keuangan, preferensi layanan, dan tujuan investasi masing-masing individu.
Untuk Pemula dengan Dana Terbatas dan Tech-Savvy
e-Deposito Rp5 juta adalah pilihan paling tepat karena memberikan fleksibilitas maksimal dengan modal terjangkau.
Sisa dana Rp3 juta dari total Rp8 juta bisa dialokasikan untuk membangun dana darurat atau instrumen likuid seperti reksadana.
Produk ini sangat cocok untuk generasi milenial dan Gen Z yang sudah terbiasa dengan teknologi digital banking.
Kemudahan monitoring dan pengelolaan via smartphone memungkinkan Deponesia belajar mengelola investasi secara mandiri.
Untuk Pemula yang Prefer Layanan Konvensional
Deposito BCA Rp8 juta tetap menjadi pilihan solid bagi yang lebih nyaman dengan layanan tatap muka.
Produk ini cocok untuk investor pemula yang belum terbiasa dengan digital banking dan menginginkan pendampingan langsung dari CS.
Bilyet fisik memberikan rasa aman psikologis bagi nasabah yang menginginkan bukti kepemilikan konkret.
Layanan konsultasi di cabang memudahkan pemahaman produk secara menyeluruh terutama untuk first-time investor.
Tips Tambahan Sebelum Membuka Deposito
Pastikan Deponesia sudah memiliki dana darurat minimal 3-6 bulan pengeluaran sebelum membuka deposito.
Jangan menempatkan seluruh uang di deposito karena produk ini bersifat tidak likuid hingga jatuh tempo.
Pertimbangkan kebutuhan likuiditas dalam 6-12 bulan ke depan untuk menentukan tenor deposito yang tepat.
Bandingkan suku bunga deposito dengan inflasi tahunan untuk memastikan uang Deponesia tetap tumbuh secara riil.
Kesimpulan
Perbandingan antara deposito BCA Rp8 juta dan e-Deposito Rp5 juta menunjukkan bahwa keduanya memiliki keunggulan masing-masing.
Dari sisi efisiensi modal dan fleksibilitas, e-Deposito Rp5 juta lebih menguntungkan karena memberikan ruang untuk diversifikasi dana.
Namun deposito konvensional Rp8 juta tetap relevan untuk nasabah yang mengutamakan layanan personal dan bukti kepemilikan fisik.
Keputusan akhir sebaiknya disesuaikan dengan kondisi finansial, preferensi layanan, dan tingkat kenyamanan Deponesia terhadap teknologi digital.
Yang terpenting adalah segera memulai langkah investasi di deposito sebagai fondasi perencanaan keuangan yang solid dan aman.
Sumber Referensi
https://www.bca.co.id/id/individu/produk/simpanan/deposito
https://www.bca.co.id/id/individu/produk/simpanan/e-deposito
https://www.bi.go.id/id/statistik/indikator/suku-bunga-dasar-kredit.aspx
https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/Pages/Deposito.aspx

Seorang SEO Specialist yang fokus pada technical SEO dan Content Writing. Menyukai hal baru dalam dunia digital marketing dan selalu berusaha berkembang serta belajar setiap harinya.







