Deposito.co.id – Salah satu instrument investasi yang cukup popular di kalangan masyarakat Indonesia adalah deposito. Bahkan bisa dibilang deposito jadi favorit bagi pemula yang ingin menabung dengan imbal hasil tinggi dari tabungan biasa.
Dengan popularitasnya, apakah DepoNesia sudah tahu apa itu deposito dan bagaimana cara kerjanya?
Nah, kalua DepoNesia mau punya insight mendalam terkait deposito, yuk kita kupas tuntas mulai dari definisi, jenis-jenis, cera kerja, hingga tips memilih deposito yang aman.
Daftar isi:
- Apa Itu Deposito?
- Jenis-Jenis Deposito
- Cara Kerja Deposito Secara Umum
- Suku Bunga dan Pajak
- Keuntungan dan Risiko
- Syarat Buka Deposito
- Bunga Deposito Terbaru 2025
- Contoh Perhitungan Bunga Deposito
- Tips Memilih Deposito yang Aman
Apa Itu Deposito?
Deposito secara definisi mudah dipahami sebagai simpanan berjangkan di bank atau Lembaga keuangan resmi, di mana DepoNesia menyetor dana untuk jangka Waktu tertentu (tenor) dan mendapatkan tingkat bunga tetap.
Bedanya dengan tabungan biasa, uang tak bisa diambil sebelum jatuh tempo tanpa terkena penalti. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Undang-Undang Perbankan No.10 Tahun 1998 menjamin produk ini sebagai salah satu instrument simpanan resmi.
Sebagai informasi, OJK terbentuk bedasarkan Undang-Undang No.21 Tahun 2011, dengan tujuan menjaga stabilitas sistem keuangan serta melindungi hak dan kepentingan konsumen. Sejak 31 Desember 2013, OJK mengambil alih pengawasan perbankan dari Bank Indonesia.
Itu artinya, kini OJK mengawasi semua produk simpanan, termasuk deposito agar pelaksanaanya sesuai dengan prinsip transparansi, keadilan dan perlindungan konsumen.
Lebih lanjut UU No. 10/1998 tentang Perbankan mengatur deposito sebagai produk simpanan resmi di Indonesia. yang merupakan perubahan dari UU No.7 Tahun 1992. Pasal 1 Ayat 5 UU menjelaskan bahwa simpanan adalah dana yang masyarakat percayakan kepada bank baik dalam bentuk giro, tabungan, deposito atau bentuk lain yang dipersamakan.
Dengan ini deposito secara resmi diakui sebagai produk simpanan sah yang diatur dan dilindungi oleh negara sehingga Anda tidak perlu khawatir lagi terkait legalitasnya.
Jenis-Jenis Deposito
Setidaknya ada beberapa varian deposito yang bisa DepoNesia pilih:
1. Deposito Berjangka:
Deposito berjangka adalah simpanan di bank dengan jangka waktu (tenor) tertentu dan jumlah minimal yang sudah ditetapkan. Dana yang disetor “terkunci” hingga jatuh tempo, tetapi imbal hasil (bunga) yang ditawarkan umumnya lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa.
Dalam pengertian ini, deposito melibatkan komitmen waktu dan nominal, sehingga bank bisa mengalokasikan dana tersebut dengan lebih leluasa dan memberi bunga lebih menarik kepada nasabah.
Cara Kerja Deposito Berjangka
– Pembukaan rekening
DepoNesia bisa membuka rekening secara offline di kantor cabang atau online via internet/mobile banking. Cukup siapkan KTP (atau paspor/KITAS untuk WNA), NPWP dan setoran awal (biasanya mulai Rp5-10 juta).
– Perhitungan Bunga
Bunga hasil yang ditawarkan umumnya dihitung menggunakan rumus berikut:
Bunga= Pokok×SukuBunga(p.a.)×Tenor(dalamhari)/365
Misal, menempatkan Rp10 juta dengan bunga 5% selama 3 bulan (90 hari), maka bunga yang didapatkan sekitar Rp123.287.
-Jatuh tempo dan pembayaran
Bunga bisa dibayarkan sekaligus di akhir tenor atau secara berkala (bulanan/kuartalan), tergantung produk bank. Banyak bank juga menyediakan opsi automatic rollover, alias deposito diperpanjang otomatis ke tenot yang sama, kecuali Anda memilih opsi lain.
– Pilihan tenor deposito berjangka
Sejumlah bank ternama di Indonesia umumnya menawarkan tenor yang beragam untuk menyesuaikan kebutuhan DepoNesia, antara lain: 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 24 bulan, 36 bulan.
Semakin Panjang tenor, semakin tinggi suku bunga yang diberikan. Namun, semakin lama dana ditahan semakin sulit pula akses cepat jika DepoNesia membutuhkan ana mendadak.
2. Sertifikat Deposito (SD):
Bank menerbitkan Sertifikat Deposito sebagai surat berharga untuk simpanan nasabah dalam jangka Waktu tertentu. Berbeda dengan deposito berjangka biasa, Produk ini bersifat negotiable, sehingga DepoNesia bisa memperdagangkan atau menjualnya di pasar sekunder. Sertifikat ini diterbitkan secara fisik atau elektronik, berisi informasi jumlah pokok, suku bunga, tanggal penerbitan dan tanggal jatuh temponya.
Sertifikat Deposito selain berfungsi sebagai ‘parkiran’ dana bagi investor konservatif, juga menjadi sarana untuk belajar mengelola portofolio investasi. Buktinya, banyak orang yang awalnya ragu berinvestasi kini berani menempatkan dana di sertifikat deposito demi menikmati bunga yang telah dikunci sejak awal.
Cara Kerja Sertifikat Deposito
– Pembelian
DepoNesia membeli SD di bank penerbit dengan minimal setoran (biasanya mulai Rp50 juta, tergantung merek bank).
– Penerbitan Sertifikat
Setelah dana diterima, bank akan segera menerbitkan SD dalam bentuk fisik atau elektronik yang tercatat di rekening efek.
– Return
Bunga SD biasanya lebih tinggi 0,5-1 poin persen dibandingkan deposito biasa. Bunga ini dibayarkan di akhir tenor atau sesuai ketentuan.
– Perdagangan di pasar sekunder
Jika DepoNesia membutuhkan likuiditas sebelum jatuh tempo, SD dapat dijual ke investor lain melalui bank atau perusahan sekuritas dengan Harga bisa di atas atau di bawah nominal. tergantung suku bunga pasar.
– Pilihan tenor dan suku bunga
Bank umumnya menawarkan tenor SD mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan hingga 12 bulan atau lebih. Semakin Panjang tenor, biasanya semakin tinggi suku bunga yang diberikan. Contoh:
- Tenor 3 bulan: bunga 5,25% p.a.
- Tenor 6 bulan: bunga 5,50% p.a.
- Tenor 12 bulan: bunga 5,75% p.a.
(Angka bunga hanya ilustrasi; pastikan cek suku bunga terkini di bank penerbit.)
3. Deposito On Call:
Deposito On Call (DOC) adalah simpanan berjangka di bank yang jatuh tempo dalam jangka sangat pendek, umunya minimal 7 hari dan maksimal 90 hari, dengan ketentuan nasabah harus menghubungi (“on call”) bank sebelum tanggal jatuh tempo jika ingin mencairkan ana.
Jika DepoNesia tidak memberi instruksi, bank biasanya memperpanjang deposito secara otomatis (rollover) untuk periode yang sama dengan suku bunga yang berlaku saat perpanjangan.
Adapun karakteristik DOC yakni tenor pendek namun memiliki jumlah setoran besar yang biasanya dimulai ari Rp100 juta ke atas. Selanjutnya, suku bunga lebih tinggi daripada deposito berjangka untuk tenor sebanding.
Cara Kerja Deposito On Call
– Pembukaan rekening
Datang ke kantor cabang bank atau ajukan via internet banking/corporate banking. Lalu, siapkan dokumen (KTP/KITAS, NPWP) dan dana minimal setoran (sering kali ≥ Rp100 juta).
– Penempatan dana
Nasabah menyetor dana sejumlah minimal yang disepakati dan selanjutnya Bank mengunci dana tersebut selama tenor DOC.
– Perhitungan bunga
Rumus bunga DOC sama seperti deposito:
Bunga=Pokok×SukuBunga(p.a.)×HariPenempatan/365
Misalnya: Rp200 juta, bunga 6% p.a., tenor 14 hari:
Bunga≈200.000.000×6%×14/365≈Rp4.602.740
– Jatuh tempo & instruksi on call
Menjelang tanggal jatuh tempo, bank akan menghubungi nasabah (via telepon/SMS/email).
Lalu nasabah memberi instruksi untuk perpanjang untuk tenor sama (rollover) atau mencairkan sebagian atau seluruh dana—bank akan memproses sesuai instruksi.
– Pembayaran bunga dan pokok
Jika dicairkan, bank mentransfer pokok + bunga ke rekening nasabah. Tapi, jika diperpanjang, bank menghitung ulang bunga sesuai suku bunga tenor baru.
– Pilihan Tenor
Bank di Indonesia biasanya menetapkan tenor DOC sebagai berikut:
- 7 hari
- 14 hari
- 21 hari
- 1 bulan (30 hari)
- 2 bulan (60 hari)
- 3 bulan (90 hari)
4. Deposito Vallas:
Deposito Valas (Valuta Asing) adalah simpanan berjangka di bank yang denominasi pokok dan bunganya menggunakan mata uang asing—misalnya USD, EUR, SGD, JPY, atau AUD. Secara prinsip mirip deposito rupiah, tetapi diletakkan dalam valuta asing dan tidak dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Dalam Deposito Valas, Anda “mengunci” sejumlah uang dalam mata uang tertentu untuk jangka waktu tetap (tenor), lalu menerima bunga dalam mata uang yang sama. Karena menggunakan valas, imbal hasil dan nilai pokok bisa terpengaruh perubahan kurs.
Cara Kerja Deposito Vallas
– Pembukaan rekening & setoran awal
Buka rekening valas di bank (offline atau internet banking). Siapkan dokumen: KTP/KITAS, NPWP (jika diperlukan), dan dana minimal—biasanya mulai dari USD 1.000 (atau ekuivalen mata uang lain).
– Penempatan & penerbitan sertifikat
Setelah setoran diterima, bank menerbitkan konfirmasi penempatan deposito (serifikat elektronik).
– Perhitungan bunga
Rumus: Bunga=Pokok×SukuBunga(p.a.)×Tenor(dalamhari)/365
– Jatuh tempo & pembayaran
Pada akhir tenor, bank mentransfer kembali pokok + bunga ke rekening valas kamu. Banyak bank juga menawarkan opsi rollover otomatis ke tenor sama, kecuali DepoNesia memberi intruksi lain.
– Pencairan sebelum jatuh tempo
Jika perlu dana lebih cepat, bisa dicairkan dini—tetapi bunga hangus atau dikenai penalti sesuai kebijakan bank.
Cara Kerja Deposito Secara Umum
Cara kerja deposito sebenarnya cukup sederhana, DepoNesia. Pertama-tama, kamu harus menyetorkan sejumlah dana ke bank. Biasanya, setoran awal yang disyaratkan berkisar antara Rp1 juta hingga Rp10 juta, tergantung kebijakan masing-masing bank.
Setelah dana disetor, kamu akan diminta memilih tenor atau jangka waktu simpanan—bisa 1 bulan, 3 bulan, hingga 24 bulan. Semakin lama tenornya, biasanya bunga yang ditawarkan juga lebih tinggi. Pilihlah tenor yang sesuai dengan kebutuhan dan rencana keuanganmu, ya.
Kemudian, bank akan menghitung bunga dari simpanan kamu. Rumus yang digunakan cukup mudah:
Bunga = (Jumlah Deposito × Suku Bunga × Tenor dalam Bulan) / 12
Nah, setelah bunga dihitung, jangan lupa bahwa bunga tersebut akan dikenai pajak final sebesar 20%. Pajak ini langsung dipotong dari bunga kotor yang kamu dapatkan, jadi yang masuk ke rekeningmu adalah bunga bersih.
Lalu bagaimana dengan pencairan dananya? Saat jatuh tempo, kamu bisa mencairkan seluruh dana (pokok + bunga bersih), atau memilih untuk memperpanjang secara otomatis (auto-rollover). Praktis, kan?
Perbandingan dengan Tabungan Biasa
Kalau dibandingkan dengan tabungan biasa, deposito punya beberapa perbedaan mencolok. Yuk lihat perbandingannya:
Fitur | Deposito | Tabungan Biasa |
---|---|---|
Likuiditas | Rendah (penalti jika dicairkan cepat) | Tinggi (ambil kapan saja) |
Bunga | Lebih tinggi, bunga tetap | Lebih rendah, fluktuatif |
Setoran awal | Lebih tinggi (Rp1–10 juta) | Rendah (Rp10 rb–100 rb) |
Perpanjangan | Otomatis atau manual | – |
Dari tabel tersebut, terlihat bahwa deposito cocok bagi kamu yang punya dana menganggur dalam jangka waktu tertentu dan ingin mendapatkan bunga lebih tinggi. Sedangkan tabungan biasa lebih cocok untuk kebutuhan harian atau dana darurat.
Suku Bunga dan Pajak
Berapa sih suku bunga deposito saat ini? Menurut data terbaru dari Bank Indonesia per April 2025, rata-rata suku bunga deposito adalah:
- Tenor 1 bulan: 4,84%
- Tenor 3 bulan: 5,69%
- Tenor 6 bulan: 6,10%
- Tenor 12 bulan: 5,08%
- Tenor 24 bulan: 4,34%
Namun, perlu diingat ya DepoNesia bunga ini masih dikenai pajak final sebesar 20%. Jadi kalau kamu dapat bunga Rp100.000, maka setelah dipotong pajak, yang kamu terima adalah Rp80.000.
Keuntungan dan Risiko
Keuntungan
- Bunga deposito biasanya lebih tinggi dari bunga tabungan biasa.
- Cocok untuk rencana keuangan jangka pendek hingga menengah.
- Bisa pilih tenor dan bahkan mata uang yang sesuai kebutuhan.
Risiko
- Dana tidak bisa diambil sewaktu-waktu tanpa penalti.
- Jika bunga pasar naik, kamu tidak bisa ikut serta hingga jatuh tempo.
- Khusus untuk deposito valas, nilai tukar bisa memengaruhi hasil akhir.
Syarat Buka Deposito
Untuk membuka deposito, kamu hanya perlu memenuhi beberapa syarat berikut:
- Merupakan WNI atau WNA dengan identitas resmi seperti KTP atau Paspor.
- Memiliki NPWP (jika ada) sebagai syarat administrasi perpajakan.
- Menyetor dana awal sesuai ketentuan bank.
- Mengisi formulir pembukaan deposito dan menandatangani perjanjian.
Bunga Deposito Terbaru 2025
Seperti disebutkan sebelumnya, berikut ini rata-rata suku bunga deposito per April 2025 menurut data Bank Indonesia:
- 1 bulan: 4,84%
- 3 bulan: 5,69%
- 6 bulan: 6,10%
- 12 bulan: 5,08%
- 24 bulan: 4,34%
Data ini bisa berubah sewaktu-waktu, jadi pastikan kamu selalu cek ke bank tujuan sebelum membuka deposito.
Contoh Perhitungan Bunga Deposito
Yuk kita coba simulasi sederhana.
Misal DepoNesia menyetor dana sebesar Rp10.000.000 ke dalam deposito berjangka 3 bulan dengan suku bunga 5,69% per tahun. Berikut perhitungannya:
- Bunga kotor = (10.000.000 × 5,69% × 3) / 12 = Rp142.250
- Pajak 20% = Rp28.450
- Bunga bersih = Rp113.800
Jadi, saat jatuh tempo, kamu akan menerima Rp10.113.800.
Tips Memilih Deposito yang Aman
Agar investasi kamu aman dan maksimal, perhatikan beberapa tips berikut:
- Pastikan bank terdaftar dan diawasi oleh OJK serta dijamin oleh LPS.
- Pilih suku bunga dan tenor yang sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko.
- Pahami penalti jika kamu mencairkan dana sebelum jatuh tempo.
- Pertimbangkan diversifikasi dengan membuka beberapa deposito di bank berbeda.
- Bandingkan promo atau penawaran dari beberapa bank sebelum memutuskan.
Referensi Artikel:
Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998