Mengapa minimal setoran deposito syariah terasa lebih tinggi dibanding konvensional?
Banyak calon investor pemula menghadapi dilema saat memilih antara deposito konvensional versus syariah.
Perbedaan minimal setoran awal yang cukup signifikan sering menjadi pertimbangan utama.
Padahal, memahami gap keterjangkauan kedua jenis deposito ini sangat krusial untuk strategi investasi yang tepat.
Artikel ini mengulas perbandingan lengkap minimal deposito konvensional dan syariah dari berbagai bank di Indonesia.
Deponesia akan menemukan pilihan paling terjangkau sesuai budget dan preferensi investasi.
Minimal Setoran Deposito Konvensional 2025
Bank konvensional besar seperti BCA, Mandiri, BRI, dan BNI menetapkan minimal setoran yang bervariasi untuk produk deposito mereka.
BCA mensyaratkan setoran minimal Rp10 juta jika pembukaan dilakukan melalui kantor cabang.
Bank Mandiri menawarkan fleksibilitas lebih baik dengan minimal Rp1 juta via aplikasi Livin’ by Mandiri atau Rp10 juta lewat cabang.
BRI menetapkan setoran awal Rp10 juta di kantor cabang, namun hanya Rp5 juta melalui internet banking.
Sementara BNI mematok minimal deposito sebesar Rp5 juta untuk semua kanal pembukaan rekening.
Bank digital konvensional justru menawarkan aksesibilitas jauh lebih tinggi dengan setoran minimal yang sangat terjangkau.
Bank Amar memungkinkan nasabah membuka deposito mulai dari Rp100 ribu saja dengan bunga hingga 9% per tahun.
Bank Neo Commerce juga menawarkan minimal setoran Rp100 ribu dengan tenor fleksibel mulai 7 hari hingga 12 bulan.
Allo Bank, SeaBank, dan Bank Saqu membuka peluang investasi deposito dengan modal awal hanya Rp1 juta.
Bahkan blu by BCA Digital yang merupakan anak usaha BCA hanya memerlukan setoran Rp1 juta, jauh lebih rendah dari induknya.
Keunggulan deposito konvensional terletak pada aksesibilitas tinggi untuk investor pemula dengan modal terbatas.
Minimal Setoran Deposito Syariah 2025
Bank Syariah Indonesia (BSI) sebagai bank syariah terbesar menetapkan minimal setoran deposito rupiah mulai Rp2 juta jika pembukaan melalui kantor cabang.
Namun untuk pembukaan via BSI Mobile, minimal setoran melonjak menjadi Rp10 juta dengan maksimal Rp50 juta per transaksi.
Tenor yang ditawarkan BSI cukup fleksibel mulai dari 1, 3, 6, hingga 12 bulan dengan akad mudharabah.
BCA Syariah mensyaratkan setoran awal yang lebih tinggi yaitu minimal Rp8 juta untuk produk Deposito iB mereka.
Deposito syariah BCA menggunakan prinsip mudharabah dengan pilihan tenor 1, 3, 6, dan 12 bulan.
Bank Muamalat Indonesia menetapkan minimal setoran deposito syariah mulai dari Rp1 juta dengan sistem bagi hasil kompetitif.
Bank Mandiri Syariah juga mematok setoran awal minimal Rp2 juta untuk produk deposito berbasis syariah mereka.
BMT Mandiri sebagai lembaga keuangan mikro syariah menawarkan deposito dengan minimal setoran Rp1 juta untuk perorangan.
Alasan minimal setoran deposito syariah cenderung lebih tinggi terkait dengan biaya operasional kepatuhan syariah yang lebih kompleks.
Bank syariah harus membiayai Dewan Pengawas Syariah (DPS) dan memastikan setiap transaksi sesuai fatwa MUI.
Proses screening investasi halal dan pengelolaan dana berdasarkan akad mudharabah memerlukan overhead cost lebih besar.
Perbandingan Keterjangkauan: Konvensional vs Syariah
Bank Digital Paling Terjangkau
Bank Amar konvensional memimpin sebagai pilihan paling aksesibel dengan setoran minimal hanya Rp100 ribu.
Bunga deposito Bank Amar mencapai 9% per tahun, tertinggi di kategori bank digital tahun 2025.
Bank Neo Commerce juga menawarkan minimal setoran Rp100 ribu dengan bunga hingga 8% per tahun dan tenor mulai 7 hari.
Allo Bank dan SeaBank mematok minimal Rp1 juta dengan bunga kompetitif mencapai 7,5% dan 6% per tahun.
Bank Jago dan Bank Saqu juga masuk kategori terjangkau dengan setoran awal Rp1 juta untuk produk deposito mereka.
Sayangnya, belum ada bank syariah digital yang menawarkan minimal setoran di bawah Rp1 juta hingga pertengahan 2025.
Kesenjangan ini membuat deposito konvensional digital jauh lebih aksesibel bagi investor pemula dengan modal terbatas.
Bank Besar: Gap Minimal Setoran
Perbandingan bank besar menunjukkan deposito konvensional tetap lebih terjangkau meski gap-nya tidak terlalu ekstrem.
BRI konvensional mematok Rp5 juta via internet banking dan Rp10 juta via cabang untuk produk deposito reguler mereka.
BNI menawarkan minimal setoran Rp5 juta dengan bunga tertinggi 3% untuk tenor 12-24 bulan.
Mandiri konvensional paling fleksibel dengan minimal Rp1 juta via Livin’ namun Rp10 juta jika melalui kantor cabang.
Di sisi syariah, BSI mensyaratkan Rp2 juta via cabang atau Rp10 juta lewat aplikasi mobile banking.
BCA Syariah mematok minimal Rp8 juta, lebih tinggi dibanding BCA konvensional yang memerlukan Rp10 juta via cabang.
Bank Muamalat dan Mandiri Syariah relatif kompetitif dengan minimal setoran Rp1-2 juta untuk deposito syariah.
Kesimpulan jelas: deposito konvensional lebih aksesibel untuk modal kecil, terutama melalui platform digital banking.
Faktor Penentu Minimal Setoran Deposito
Struktur biaya operasional bank syariah lebih kompleks dibanding konvensional karena kebutuhan Dewan Pengawas Syariah.
Setiap bank syariah wajib memiliki DPS yang bertugas memastikan produk dan transaksi sesuai prinsip Islam.
Biaya pengawasan, audit syariah, dan sertifikasi halal untuk instrumen investasi meningkatkan overhead cost operasional.
Persyaratan regulasi dari Otoritas Jasa Keuangan dan Lembaga Penjamin Simpanan berlaku sama untuk kedua jenis deposito.
Namun bank syariah memiliki lapisan compliance tambahan dari Majelis Ulama Indonesia dan regulasi syariah.
Strategi bisnis bank digital lebih agresif dengan menetapkan minimal setoran rendah untuk menarik nasabah baru.
Bank digital konvensional memanfaatkan efisiensi operasional tanpa jaringan kantor fisik untuk menekan biaya customer acquisition.
Jenis akad dalam deposito syariah seperti mudharabah memerlukan modal minimum tertentu agar bagi hasil tetap kompetitif.
Bank syariah harus memastikan dana deposito cukup besar untuk diinvestasikan ke instrumen halal yang menguntungkan.
Semakin kecil dana deposito, semakin sulit bank syariah menghasilkan return optimal dari investasi berbasis akad mudharabah.
Mana yang Lebih Terjangkau untuk Deponesia?
Deposito konvensional jelas lebih terjangkau dengan minimal setoran mulai dari Rp100 ribu melalui bank digital seperti Bank Amar.
Pilihan ini ideal untuk investor pemula yang ingin memulai dengan modal kecil namun tetap mendapat return kompetitif.
Bank digital konvensional menawarkan bunga hingga 9% per tahun, lebih tinggi dibanding bank besar yang hanya 2,5-3,5%.
Deposito syariah memerlukan modal lebih besar berkisar Rp1-8 juta tergantung bank yang dipilih Deponesia.
Meski minimal setoran lebih tinggi, deposito syariah menawarkan ketenangan batin karena sesuai prinsip halal tanpa riba.
Sistem bagi hasil deposito syariah berfluktuasi sesuai kinerja investasi bank, berbeda dengan bunga tetap konvensional.
Pilihan terbaik sangat bergantung pada prioritas Deponesia: aksesibilitas dana versus kepatuhan terhadap prinsip syariah.
Bagi investor dengan modal terbatas di bawah Rp1 juta, deposito konvensional digital menjadi satu-satunya opsi realistis.
Namun bagi investor muslim dengan dana memadai minimal Rp2 juta, deposito syariah memberikan solusi investasi sesuai keyakinan.
Deponesia kini memiliki pemahaman lengkap tentang perbedaan minimal deposito konvensional versus syariah untuk memilih instrumen paling sesuai kemampuan finansial.

Seorang SEO Specialist yang fokus pada technical SEO dan Content Writing. Menyukai hal baru dalam dunia digital marketing dan selalu berusaha berkembang serta belajar setiap harinya.