Mengubah Rp 100 ribu menjadi Rp 1 miliar mungkin tampak mustahil, tapi tren investasi di Indonesia menujukkan bahwa banyak orang yang mulai dengan modal kecil dan berhasil menumbuhkan kekayaan.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi mencatat pertumbuhan jumlah investor di Bursa Efek Indonesia per Juni 2024, didominasi oleh milenial dan Gen Z, yakni sebesar 55,38 persen.
Selanjutnya, investor individu dengan usia 31-40 tahun memiliki porsi sebesar 24,09 persen dan investor usia 41-50 tahun sebesar 11,86 persen.
Sementara itu, total Asset Under Management (AUM) reksa dana mencapai lebih Rp 840 triliun pada akhir 2024. Hal ini menandakan semakin inklusifnya pasar modal bagi investor pemula.
Untuk bisa mengubah Rp 100 ribu menjadi 1 miliar, terdapat 3 fase yang harus kamu lalui. Berikut penjelasannya:
Fase 1 (Investasi Skill)

Di langkah pertama ini, coba untuk fokus menginvestasikan modal Rp 100 ribu ke pengembangan skill. Mulai eksplor keahlian Anda yang menjawab kebutuhan pasar.
Melansir “The Indonesian Digital Workforce Gaps in 2021–2025“, di Indonesia masih terdapat kesenjangan digital skil. Terutama pada kemampuan tingkat lanjut yang dibutuhkan industry.
OECD Economic Surveys juga menegaskan bahwa kecapakan digital Indonesia masih perlu ditingkatkan melalui pendidikan berbasis science, technology, engineering dan mathematics.
Sehingga SDM Indonesia lebih siap memasuki ekonimi digital yang kian berkembang dan kompleks.
Dengan mengikuti pelatihan online yang terjangkau, bergabung komunitas belajar dan mengerjakan proyek kecil sebagai portofolio, kamu bukan tidak mungkin untuk meraih pendapatan pertama dan memantapkan skill tersebut.
Fase 2 (Optimasi Revenue)

Memasuki fase kedua, tantangan utamanya adalah optimasi pendapatan (revenue) menggunakan konsep dasar ekonomi, yakni Revenue = Price × Quantity.
Menurut Investopedia, revenue atau pendapatan kotor dihasilkan dari Harga jual jasa/barang (Price) dikalikan dengan jumlah unit terjual (Quantity).
Perbedaan anatara revenue dan income (laba bersih) juga dikatakan Investopedia, di mana income adalah revenue setelah dikurangi semua biaya dan pajak.
Dengan memperkuat branding untuk menaikkan Harga jual jasa atau barang Anda dan memperluas jangkauan market demi menambah Quantity bisa lebih memudahkan untuk mencapai Rp 100 juta pertama.
Fase 3 (Skalabilitas dan Branding)

Pada fase ini yang terpenting adalah membangun otoritas dan skalabilitas usaha kamu. Personal branding yang kuat membuat Anda dilihat sebagai thought leader.
Menurut survei Forbes yang dipublikasikan pada 13 Mei 2025, sebanyak 82 persen professional setuju bahwa eksekutif dengan personal brand yang jelas meningkatkan kredibilitas perusahaan.
Personal branding sendiri melibatkan komunikasi konsisten mengenai keahlian an pengalaman untuk menciptakan citra terpercaya di mata public.
Dengan meproduksi whitepaper atau webinar, berpartisipasi di komunitas besar, Anda lebih berpeluang menjangkau klien beranggaran besar dan menembus angka Rp 1 miliar pertama Anda.
Keberhasilan membuat Rp 100 ribu jadi Rp 1 miliar ini tidak lepas dari konsistensi dalam menagasah skill, midset “growth” dan wilingess to invest yourself.
Hindari godaan berpindah-pindah bidang (shiny object syndrome) dan menurunkan value Anda. Pasalnya dua kesalahan ini kerap menurunkan persepsi pasar terhadap jasa atau barang Anda.