Setiap bulan Agustus, semangat merah putih mengalir di setiap sudut negeri. Tahun ini, Indonesia akan memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, sebuah momen besar untuk mengenang perjuangan sekaligus menyalakan kembali semangat kebangsaan.
Tak hanya soal parade dan lomba rakyat, perayaan kemerdekaan juga menjadi kesempatan untuk merenungkan nilai-nilai perjuangan, terutama dari tokoh-tokoh inspiratif bangsa. Salah satunya adalah Raden Adjeng Kartini.
Kartini bukan sekadar simbol emansipasi perempuan. Ia juga dikenal sebagai pemikir yang jauh melampaui zamannya.
Gagasan dan keyakinannya tentang pendidikan, kemandirian, dan martabat perempuan tetap hidup dan relevan hingga hari ini. Maka, menjelang 17 Agustus 2025, mari kita resapi kembali pesan-pesan beliau.
Kartini dan Relevansi Pemikirannya di Era Modern
Tak dapat dimungkiri, pemikiran Kartini terus bergema seiring berkembangnya zaman. Jika dulu ia memperjuangkan hak belajar bagi perempuan, kini perjuangan itu telah berbuah nyata.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), per 2025, lebih dari 51% mahasiswa di Indonesia adalah perempuan. Ini membuktikan bahwa gagasan Kartini telah berkontribusi dalam mendorong kesetaraan dalam akses pendidikan.
Lebih dari itu, kontribusi perempuan tidak lagi terbatas pada ranah domestik. Di sektor UMKM, misalnya, lebih dari 40% pelakunya adalah perempuan.
Artinya, perempuan Indonesia tidak hanya belajar, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi.
Oleh karena itu, warisan pemikiran Kartini tak hanya perlu dikenang, tetapi juga terus dikembangkan dan diaplikasikan dalam berbagai bidang kehidupan.
15 Kutipan Kartini yang Menginspirasi Perempuan Masa Kini

1. Teruslah Bermimpi
“Teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau dapat bermimpi! Bila tiada bermimpi, apa jadinya hidup! Kehidupan yang sebenarnya kejam.”
Mimpi menjadi sumber daya mental yang penting. Dengan mimpi, seseorang memiliki arah dan tujuan yang membakar semangat.
2. Perempuan Cerdas Tak Bisa Kembali ke Dunia Lama
“Gadis yang di pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya.”
Pemikiran yang tercerahkan membawa keberanian untuk keluar dari keterbatasan tradisional. Inilah cikal bakal perubahan sosial.
3. Sikap Menentukan Kejatuhan
“Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi, satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri.”
Dengan kata lain, kekuatan sejati tidak datang dari luar, tetapi dari cara kita memilih untuk merespons tantangan.
4. Arti Menjadi Ibu
“Seorang perempuan yang mengorbankan diri untuk orang lain… itulah perempuan yang patut disebut sebagai ‘ibu’ dalam arti sebenarnya.”
Lebih dari sekadar status biologis, menjadi ibu berarti rela memberi dan menjaga dengan hati sepenuhnya.
5. Jangan Pernah Menyerah
“Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba. Jangan biarkan penyesalan datang karena kamu selangkah lagi untuk menang.”
Semangat pantang menyerah inilah yang menjadi fondasi utama perjuangan, baik dulu maupun kini.
Nilai Moral dalam Kata-Kata Kartini
6. Hidup Seperti Alam
“Tiada awan di langit yang tetap selamanya… Kehidupan manusia serupa alam.”
Perubahan adalah bagian tak terelakkan dari kehidupan. Karenanya, ketahanan mental menjadi kunci utama dalam menavigasi kehidupan.
7. Bahagia Datang Setelah Ujian
“Terkadang, kesulitan harus kamu rasakan terlebih dahulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu.”
Kesulitan bukan akhir. Justru dari situ, kekuatan dan kebahagiaan yang lebih besar bisa tumbuh.
8. Tambahkan Bumbu yang Baik
“Saat membicarakan orang lain, Anda boleh saja menambahkan bumbu. Tapi, pastikan bumbu yang baik.”
Melalui kutipan ini, Kartini mengingatkan pentingnya menjaga etika dalam berkomunikasi. Di era digital, nasihat ini makin relevan.
9. Perempuan adalah Pilar Peradaban
“Sampai kapan pun, kemajuan perempuan itu ternyata menjadi faktor penting dalam peradaban bangsa.”
Dengan kata lain, tak ada bangsa yang bisa maju jika perempuannya tertinggal. Oleh sebab itu, pendidikan dan pemberdayaan perempuan bukan sekadar isu sosial, tetapi investasi peradaban.
10. Ibu adalah Pusat Keluarga
“Ibu adalah pusat kehidupan rumah tangga…”
Kartini menyoroti betapa besar pengaruh ibu dalam membentuk karakter generasi selanjutnya. Maka, memperkuat perempuan sama artinya dengan membangun masa depan bangsa.
Quotes Kartini untuk Perempuan Mandiri
11. Dari Kehilangan Tumbuh Harapan
“Karena ada bunga mati, maka banyaklah buah yang tumbuh…”
Kehilangan bukanlah titik akhir, tetapi justru pemicu untuk pertumbuhan baru yang lebih kuat.
12. Bangkitkan Senyum Orang Lain
“Tidak ada sesuatu yang lebih menyenangkan, selain menimbulkan senyum di wajah orang lain…”
Empati, sebagaimana diajarkan Kartini, tetap menjadi kekuatan sosial yang paling abadi dan mendalam.
13. Jangan Bergantung
“Adakah yang lebih hina daripada bergantung kepada orang lain?”
Kemandirian menjadi bentuk penghormatan terhadap martabat diri sendiri. Terlebih di era sekarang, ketika perempuan memiliki lebih banyak akses dan peluang.
14. Habis Gelap, Terbitlah Terang
“Habis gelap terbitlah terang.”
Kutipan paling terkenal ini tidak hanya menyimbolkan harapan, tetapi juga perjalanan keluar dari penindasan menuju kemerdekaan.
15. Katakan ‘Saya Mau’
“Jangan kau katakan ‘saya tidak dapat’, tetapi katakan ‘saya mau’.”
Keyakinan dan kemauan menjadi modal utama untuk meraih perubahan. Perempuan yang berkata “saya mau” telah memulai langkah pertama menuju transformasi.
Perempuan dan Kemerdekaan
Sebagai bangsa, kita tidak hanya memperingati kemerdekaan dengan upacara dan perayaan simbolik. Lebih dari itu, kita punya kesempatan untuk menghidupkan nilai-nilai kebangsaan, salah satunya melalui keteladanan tokoh seperti Kartini.
Presiden Prabowo Subianto bahkan menegaskan bahwa perempuan adalah pilar kemajuan bangsa. Dengan kata lain, emansipasi bukan hanya wacana, tetapi strategi nasional.
Melalui kutipan-kutipan Kartini, kita diingatkan bahwa perjuangan tidak pernah selesai. Setiap generasi memiliki tugasnya masing-masing untuk melanjutkan tongkat estafet perjuangan.
Dirgahayu Republik Indonesia bukan sekadar slogan. Ini adalah seruan untuk merenung, bertindak, dan membangun. Dan dalam semangat itu, perempuan Indonesia terus menjadi kekuatan perubahan.
Mari kita maknai HUT ke-80 RI sebagai panggung untuk menunjukkan keberanian, kecerdasan, dan keteguhan perempuan Indonesia, sebagaimana yang telah dicontohkan Kartini.
Dirgahayu Republik Indonesia!
Selamat HUT ke-80 RI.
Teruskan semangat Kartini. Merdeka!

Berpengalaman lebih dari 7 tahun sebagai jurnalis dan SEO Content Writer di industri media digital. Keahlian mencakup penulisan media berita hingga brand komersial, dengan komitmen kuat pada akurasi, etika jurnalistik, dan pemanfaatan tren digital terkini.