Jumlah bank di Indonesia adalah lebih dari 100, terdiri dari beberapa jenis. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membagi jenis bank umum konvensional dan syariah menjadi 4 (empat), antara lain:
- Bank Umum Persero
- Bank Umum Swasta Nasional
- Bank Pembangunan Daerah
- Kantor Cabang Bank yang Berkedudukan di Luar Negeri
Meski begitu, klasifikasi jenis bank akan menjadi jauh lebih rinci jika dilihat dari aspek lain. Misalnya, berdasarkan fungsi, kepemilikan, atau kegiatan operasional.
100+ Daftar Bank di Indonesia Lengkap
Menurut UU Perbankan (Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998), bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya.
Sedangkan perbankan berdasarkan UU tersebut adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, termasuk kelembagaan, kegiatan usaha, cara hingga proses melaksanakan kegiatan tersebut.
Berikut merupakan pembagian daftar bank lengkap yang menggunakan prinsip umum dan syariah menurut OJK (update Juni 2024).
1. Bank Umum Persero
Nama Bank di Indonesia | Kode Bank |
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk | 002 |
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk | 008 |
PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk | 009 |
PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk | 200 |
2. Bank Umum Swasta Nasional
Nama Bank Swasta di Indonesia | Kode Bank |
PT BANK DANAMON INDONESIA Tbk | 011 |
PT BANK PERMATA Tbk | 013 |
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk | 014 |
PT BANK MAYBANKÂ INDONESIA Tbk | 016 |
PT BANK PAN INDONESIA Tbk | 019 |
PT BANK CIMB NIAGA Tbk | 022 |
PT BANK UOB INDONESIA | 023 |
PT BANK OCBC NISP Tbk | 028 |
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk | 037 |
PT BANK BUMI ARTA Tbk | 076 |
PT BANK HSBC INDONESIA | 087 |
PT BANK JTRUST INDONESIA Tbk | 095 |
PT BANK MAYAPADA INTERNATIONAL Tbk | 097 |
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | 146 |
PT BANK MUAMALAT INDONESIA Tbk | 147 |
PT BANK MESTIKA DHARMA Tbk | 151 |
PT BANK SHINHAN INDONESIA | 152 |
PT BANK SINARMAS Tbk | 153 |
PT BANK MASPION INDONESIA Tbk | 157 |
PT BANK GANESHA Tbk | 161 |
PT BANK ICBC INDONESIA | 164 |
PT BANK QNB INDONESIA Tbk | 167 |
PT BANK WOORI SAUDARA INDONESIA 1906 Tbk | 212 |
PT BANK MEGA Tbk | 426 |
PT BANK KB BUKOPIN Tbk | 441 |
PT BANK SYARIAH INDONESIA Tbk | 451 |
PT BANK KEB HANA INDONESIA | 484 |
PT BANK MNC INTERNASIONAL Tbk | 485 |
PT BANK RAYA INDONESIA Tbk | 494 |
PT BANK SBI INDONESIA | 498 |
PT BANK MEGA SYARIAH | 506 |
PT BANK INDEX SELINDO | 555 |
PT BANK HIBANK INDONESIA | 553 |
3. Bank Umum Swasta Nasional di Indonesia
Nama Bank Swasta Nasional | Kode Bank |
PT BANK CHINA CONSTRUCTION BANK INDONESIA Tbk | 036 |
PT BANK DBS INDONESIA | 046 |
PT BANK RESONA PERDANIA | 047 |
PT BANK MIZUHO INDONESIA | 048 |
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk | 054 |
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA | 057 |
PT BANK ANZ INDONESIA | 061 |
PT BANK IBK INDONESIA Tbk | 945 |
PT BANK ALADIN SYARIAH Tbk | 947 |
PT BANK CTBC INDONESIA | 949 |
PT BANK COMMONWEALTH | 950 |
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL Tbk | 213 |
PT BANK VICTORIA SYARIAH | 405 |
PT BANK JABAR BANTEN SYARIAH | 425 |
PT KROM BANK INDONESIA Tbk | 459 |
PT BANK JASA JAKARTA | 472 |
PT BANK NEO COMMERCE Tbk | 490 |
PT BANK DIGITAL BCA | 501 |
PT BANK NATIONALNOBU Tbk | 503 |
PT BANK INA PERDANA Tbk | 513 |
PT BANK PANIN DUBAI SYARIAH Tbk | 517 |
PT BANK KB BUKOPIN SYARIAH | 521 |
PT BANK SAHABAT SAMPOERNA | 523 |
PT BANK OKE INDONESIA Tbk | 526 |
PT BANK AMAR INDONESIA | 531 |
PT BANK SEABANK INDONESIA | 535 |
PT BANK BCA SYARIAH | 536 |
PT BANK JAGO Tbk | 542 |
PT BANK BTPN SYARIAH Tbk | 547 |
PT BANK MULTIARTA SENTOSA Tbk | 548 |
PT SUPER BANK INDONESIA | 562 |
PT BANK MANDIRI TASPEN | 564 |
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk | 566 |
PT ALLO BANK INDONESIA Tbk | 567 |
PT BANK NANO SYARIAH | 253 |
4. Bank Pembangunan Daerah (BPD)
Nama Bank di Indonesia | Kode Bank |
PT BPD JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk | 110 |
PT BPD DKI | 111 |
PT BPD DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA | 112 |
PT BPD JAWA TENGAH | 113 |
PT BPD JAWA TIMUR Tbk | 114 |
PT BPD JAMBI | 115 |
PT BANK ACEH SYARIAH | 116 |
PT BPD SUMATERA UTARA | 117 |
PT BANK NAGARI | 118 |
PT BPD RIAU KEPRI SYARIAH | 119 |
PT BPD SUMATERA SELATAN DAN BANGKA BELITUNG | 120 |
PT BPD LAMPUNG | 121 |
PT BPD KALIMANTAN SELATAN | 122 |
PT BPD KALIMANTAN BARAT | 123 |
PT BPD KALIMANTAN TIMUR DAN KALIMANTAN UTARA | 124 |
PT BPD KALIMANTAN TENGAH | 125 |
PT BPD SULAWESI SELATAN DAN SULAWESI BARAT | 126 |
PT BPD SULAWESI UTARA DANÂ GORONTALO | 127 |
PT BANK NTB SYARIAH | 128 |
PT BPD BALI | 129 |
PT BPD NUSA TENGGARA TIMUR | 130 |
PT BPD MALUKU DAN MALUKU UTARA | 131 |
PT BPD PAPUA | 132 |
PT BPD BENGKULU | 133 |
PT BPD SULAWESI TENGAH | 134 |
PT BPD SULAWESI TENGGARA | 135 |
PT BPD BANTEN Tbk | 137 |
5. Kantor Bank Cabang yang Berkedudukan di Luar Negeri
Nama Bank di Indonesia | Kode Bank |
CITIBANK N.A. | 031 |
JP MORGAN CHASE BANK NA | 032 |
BANK OF AMERICA N.A | 033 |
MUFG BANK LTD | 042 |
STANDARD CHARTERED BANK | 050 |
DEUTSCHE BANK AG | 067 |
BANK OF CHINA (HONG KONG) LIMITED CABANG JAKARTA | 069 |
4 Prinsip Bank di Indonesia dalam Menjalankan Kegiatan Usaha
Daftar bank di Indonesia tersebut menggunakan 4 (empat) prinsip utama dalam menjalankan kegiatan usahanya. Secara sederhana, gambaran masing-masing prinsip bank tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Kepercayaan (Fiduciary Principle)
Bank sebagai lembaga keuangan yang menyimpan, mengatur, dan menyalurkan dana dari masyarakat dalam kegiatan usahanya menerapkan prinsip kepercayaan. Prinsip ini sebagai landasan antara nasabah dan pihak bank.
Dasar hukum terkait penerapan prinsip bank ini dalam kegiatan usaha termaktub dalam:
- Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
- Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/40/PBI/2016
- Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/25/PBI/2009
- Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan
Rincian penerapan prinsip kepercayaan ini terdapat dalam setiap produk layanan yang bank berikan. Mulai dari kepercayaan menyimpan dalam tabungan, menyimpan dalam deposito, hingga kepercayaan bank atas pengajuan kredit pinjaman nasabah debitur.
2. Kehati-hatian (Prudential Principle)
Kehati-hatian menjadi prinsip yang wajib diterapkan oleh bank umum, baik bank konvensional maupun syariah. Dengan menerapkan prinsip ini, nasabah tidak merasa ragu ketika menyimpan dana di dalamnya.
Bahkan untuk risiko kecil, bank haruslah melakukan analisis dan penilaian secara detail dan cermat. Mengabaikan prinsip ini berakibat buruk terhadap keberlangsungan kegiatan usaha perbankan terkait, di mana nasabah tidak percaya menyimpan dana di dalamnya.
Di sisi lain, kerugian bagi bank jika mengabaikan prinsip kehati-hatian mendapatkan sanksi administratif. Hingga yang paling parah adalah pencabutan izin kegiatan usaha (kolaps).
3. Kerahasiaan (Confidential Principle)
Kerahasian mencangkup semua informasi dari nasabah, mulai dari nominal dana simpanan, alamat, dan informasi pribadi tertentu. Jika ada data pribadi nasabah bank terkait yang bocor, berarti bank mengabaikan atau lalai menjaga prinsip kerahasiaan.
Data pribadi nasabah yang tersebar ke publik atau pihak lain, memungkinkan bank terkait mendapatkan sanksi administratif hingga sanksi pidana. Pada kasus khusus, bank berhak membuka transparansi informasi nasabah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Mengenal Nasabah (Know Your Customer Principle)
Sebelum mendaftar sebagai nasabah baru, bank akan meminta calon nasabah mengisi formulir pendaftaran terkait data-data pribadi. Hal ini merupakan salah satu prosedur dalam menerapkan prinsip mengenal nasabah.
Bank harus memastikan bahwa rekening tabungan tersebut tidak terindikasi tindak kejahatan, pencucian uang, maupun pendanaan terorisme.
3 Jenis Bank Berdasarkan Fungsi
Daftar bank di Indonesia jika ditinjau berdasarkan fungsinya ada 3 (tiga), mencangkup; Bank Perekonomian Rakyat (BPR), Bank Sentral, dan Bank Umum.
1. Bank Perekonomian Rakyat (BPR)
Bank Perekonomian Rakyat (BPR) sebelumnya bernama Bank Perkreditan Rakyat sebelum diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023. BPR berfokus pada pembiayaan sektor riil, termasuk usaha mikro dan kecil, penyimpan dana tabungan, deposito, hingga kredit atau pinjaman.
BPR tidak boleh memberikan fungsi seperti simpanan giro, valas, dan asuransi. Meski begitu, BPR menjadi salah satu solusi untuk nasabah memperoleh keuntungan dari produk layanan deposito dengan bunga tinggi.
Dibandingkan dengan bank umum, BPR menawarkan bunga deposito yang lebih tinggi. Serta pengajuan kredit atau pinjaman bagi para debitur dengan syarat dan ketentuan lebih mudah.
Sedangkan terkait dengan simpanan tabungan, BPR sebagai bank yang terdaftar OJK dan harus menjadi anggota Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Maka dari itulah, keamanan dana sewaktu menabung di BPR tetaplah terjamin.
2. Bank Sentral
Bank sentral memiliki fungsi untuk mengatur sekaligus mengawasi sistem kegiatan usaha perbankan di suatu negara. Anda pasti sudah tahu apa bank sentral di Indonesia, itu adalah Bank Indonesia (BI).
Sebagai bank yang memiliki fungsi yang berkenaan langsung dengan perekonomian negara, BI menjalankan fungsinya secara independen. Artinya, bebas dari campur tangan dan intervensi dari pemerintahan.
Salah satu tugas utama dari bank sentral adalah menjaga stabilitas mata uang rupiah dan inflasi. Jadi, kalau negara mengalami penurunan nilai tukar dan/atau bahkan inflasi, masyarakat tahu harus protes ke mana, kan?
3. Bank Umum
Berdasarkan fungsinya, bank umum menawarkan produk layanan secara umum, yang mana lebih lengkap daripada BPR. Contoh bank umum adalah semua daftar bank di Indonesia di atas.
Bank umum dikenal juga sebagai bank komersial dapat berjalan dengan prinsip konvensional maupun syariah. Di antara jenis bank berdasarkan fungsinya, bank umum menjadi jenis yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Contoh bank terbesar di Indonesia adalah Mandiri, BRI, dan BCA.
2 Jenis Bank Berdasarkan Kegiatan Operasional
Sedangkan daftar bank di Indonesia berdasarkan pembagian jenis kegiatan operasional, secara garis besar ada 2 (dua), yaitu bank konvensional dan bank syariah.
1. Bank Konvensional
Bank konvensional menggunakan prinsip ekonomi umum dalam menjalankan kegiatan operasional perbankan. Ciri yang mendasar dari jenis bank ini adalah adanya bunga, baik dalam produk layanan tabungan, deposito, maupun kredit pinjaman.
2. Bank Syariah
Bank syariah menggunakan prinsip syariah dalam menjalankan kegiatan operasional perbankan. Sehingga tidak ada bunga, namun diganti dengan akad (jual beli) dan bagi hasil.
Simak perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah dalam tabel berikut.
Pembeda | Bank Konvensional | Bank Syariah |
Prinsip | Ekonomi umum | Syariah |
Tujuan | Keuntungan | Jual beli, tolong menolong |
Sistem operasional | Bunga | Bagi hasil (nisbah) |
Pengawas | Dewan Komisaris Bank | Dewan Syariah Nasional, Dewan Pengawas Syariah, dan Dewan Komisaris Bank |
Hubungan | nasabah, kreditur, debitur | penjual-pembeli, mitra, penyewa |
Pengelola | Semua bisnis | Hanya pada usaha yang tidak bertentangan sesuai syariah Islam |
Kesimpulan
Ada banyak sekali daftar bank di Indonesia, terbagi menjadi beberapa kategori utama. Misalnya, kategori bank umum dibagi menjadi bank persero, swasta nasional, BPD, dan kantor bank cabang yang berkedudukan di luar negeri.
Sedangkan daftar bank di Indonesia berdasarkan pembagian menurut fungsinya ada 3 (tiga), antara lain; BPR, Bank Sentral, dan bank umum.
Pembagian bank berdasarkan kegiatan operasionalnya secara garis besar ada 2 (dua), antara lain; bank konvensional (menerapkan ekonomi umum) dan bank syariah (menerapkan ekonomi syariah menurut Islam).
Semua jenis bank di atas terikat dalam prinsip kegiatan usaha, mencangkup prinsip kepercayaan, kehati-hatian, kerahasiaan, dan mengenal nasabah.
Memahami daftar bank di Indonesia tersebut merupakan hal paling dasar dan umum dalam sistem ekonomi perbankan. Oleh sebab itulah, setelah ini akan ada berbagai informasi yang lebih spesifik terkait perbankan.