Bank Indonesia memangkas BI Rate ke level 4,75% pada September 2025, menciptakan dinamika baru di pasar deposito perbankan.
Penurunan suku bunga acuan ini memaksa bank-bank besar untuk menyesuaikan tingkat imbal hasil deposito mereka.
Namun pertanyaannya, bagaimana dampaknya terhadap kompetisi bunga deposito BCA versus OCBC NISP?
Investor deposito kini menghadapi dilema klasik antara memilih BCA yang terkenal stabil dengan reputasi solid atau OCBC NISP yang menawarkan bunga lebih tinggi melalui kanal digital banking mereka.
Keputusan investasi ini tidak bisa dianggap sepele mengingat selisih bunga bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah per tahun.
Artikel ini membedah perbandingan komprehensif bunga deposito BCA dan OCBC NISP per Oktober 2025, termasuk analisis minimal setoran, tenor optimal, dan strategi maksimalkan imbal hasil untuk Deponesia.
Bunga Deposito BCA Oktober 2025
BCA melakukan penyesuaian suku bunga deposito rupiah yang berlaku efektif per 1 Oktober 2025 untuk simpanan besar.
Bank swasta terbesar di Indonesia ini memangkas bunga deposito sebesar 15-25 basis poin khusus untuk tenor 1 bulan pada simpanan di atas Rp2 miliar.
Untuk simpanan di bawah Rp2 miliar dengan tenor 1 bulan dan 3 bulan, BCA menawarkan suku bunga 2,75% per tahun.
Suku bunga ini turun dari sebelumnya 3% per tahun, mencerminkan respons terhadap pemangkasan BI Rate.
Tenor 6 bulan dan 12 bulan justru mengalami kenaikan 50 basis poin menjadi 2,75% dan 2,50% per tahun.
Simpanan di atas Rp2 miliar hingga di bawah Rp5 miliar mendapatkan bunga 3,00% per tahun, turun dari 3,15%.
Sedangkan simpanan di atas Rp5 miliar kini mendapat bunga 3,00% per tahun, turun dari sebelumnya 3,25%.
Minimal setoran deposito BCA tetap konsisten sebesar Rp8 juta jika pembukaan dilakukan melalui kantor cabang.
Keunggulan utama BCA terletak pada brand trust yang kuat, stabilitas keuangan terjamin, dan jaringan kantor cabang terluas di Indonesia.
Namun dari sisi kompetisi bunga, BCA tidak lagi menjadi yang paling agresif di pasar deposito Oktober 2025.
Baca Juga: Suku Bunga BCA vs Bank Mega: Deposito Mana Lebih Untung?
Bunga Deposito OCBC NISP Oktober 2025
OCBC NISP menerapkan strategi dual-rate dengan membedakan bunga deposito reguler dan digital banking per Oktober 2025.
Untuk pembukaan deposito reguler melalui kantor cabang, OCBC NISP menawarkan suku bunga mulai dari 2,00% hingga 3,50%.
Namun nasabah yang membuka deposito via mobile banking atau internet banking bisa menikmati bunga lebih kompetitif.
Bunga deposito digital banking OCBC NISP mencapai hingga 3,50% per tahun untuk berbagai tier simpanan dan tenor 1-12 bulan.
Untuk simpanan Rp1 juta hingga Rp500 juta, nasabah digital banking bisa mendapat bunga antara 2,00% hingga 4,25% tergantung tenor.
Simpanan di atas Rp2 miliar dengan tenor 12 bulan bahkan bisa mendapat bunga hingga 3,50% melalui kanal digital.
Minimal setoran deposito OCBC NISP juga ditetapkan Rp8 juta, sama seperti BCA untuk menjaga kesetaraan kompetisi.
Keunggulan OCBC NISP terletak pada stratifikasi bunga yang lebih menguntungkan nasabah digital banking dibanding pembukaan konvensional.
Fleksibilitas channel ini memberikan opsi bagi nasabah untuk memaksimalkan imbal hasil dengan memilih kanal pembukaan yang tepat.
Bank asal Singapura ini juga menawarkan tenor sangat pendek 14 hari dengan bunga 2,00% untuk kebutuhan likuiditas jangka pendek.
Baca Juga: Bunga Deposito BCA vs BNI: Perbandingan & Tips Memilih
Perbandingan Head-to-Head BCA vs OCBC NISP
Perbandingan menyeluruh antara kedua bank ini memerlukan analisis detail dari berbagai aspek untuk membantu Deponesia membuat keputusan investasi terbaik.
Tabel berikut merangkum perbedaan suku bunga deposito BCA versus OCBC NISP berdasarkan nominal simpanan dan tenor penempatan dana.
Tabel Perbandingan Suku Bunga Berdasarkan Nominal & Tenor
| Kriteria | BCA | OCBC NISP (Reguler) | OCBC NISP (Digital) |
|---|---|---|---|
| Simpanan < Rp2 Miliar (Tenor 1 Bulan) | 2,75% p.a. | 3,00% p.a. | 3,50% p.a. |
| Simpanan < Rp2 Miliar (Tenor 3 Bulan) | 2,75% p.a. | 3,25% p.a. | 3,50% p.a. |
| Simpanan < Rp2 Miliar (Tenor 6 Bulan) | 2,75% p.a. | 3,25% p.a. | 3,50% p.a. |
| Simpanan < Rp2 Miliar (Tenor 12 Bulan) | 2,50% p.a. | 3,25% p.a. | 3,50% p.a. |
| Simpanan Rp2-5 Miliar (Tenor 1 Bulan) | 3,00% p.a. | 3,00% p.a. | 3,50% p.a. |
| Simpanan > Rp5 Miliar (Tenor 1 bulan) | 3,00% p.a. | 3,00% p.a. | 3,50% p.a. |
| Bunga Tertinggi | 3,00% p.a. | 3,25% p.a. | 3,50% p.a. |
Suku Bunga Per Nominal Deposito
Perbandingan suku bunga deposito BCA versus OCBC NISP menunjukkan gap yang cukup signifikan di semua tier simpanan.
Untuk simpanan di bawah Rp2 miliar, BCA menawarkan 2,75% sedangkan OCBC NISP digital banking memberikan hingga 3,50%.
Selisih 0,75% ini sangat material jika dikalkulasi terhadap nilai deposito puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Simpanan di atas Rp2 miliar mendapat bunga 3,00% di BCA, sementara OCBC NISP konsisten di 3,50% untuk kanal digital.
Bahkan untuk simpanan jumbo di atas Rp5 miliar, BCA tetap di 3,00% sedangkan OCBC NISP masih unggul di 3,50%.
Winner yang jelas dalam kompetisi suku bunga adalah OCBC NISP dengan margin keunggulan 0,25%-0,75% untuk semua tier simpanan.
Perbandingan Tenor Optimal
BCA menunjukkan suku bunga paling kompetitif untuk tenor pendek 1-3 bulan dengan rate 2,75% per tahun.
Namun untuk tenor lebih panjang 6-12 bulan, suku bunga BCA justru turun menjadi 2,75% dan 2,50%.
OCBC NISP digital banking menawarkan konsistensi lebih baik dengan bunga 3,50% flat untuk tenor 1-12 bulan.
Gap terbesar terjadi di tenor 6-12 bulan dimana OCBC NISP unggul hingga 1% dibanding BCA.
Strategi optimal menunjukkan OCBC NISP lebih menguntungkan untuk deposito jangka menengah hingga panjang 6-12 bulan.
Investor yang menempatkan dana tenor panjang akan merasakan selisih imbal hasil yang sangat material antara kedua bank.
Minimal Setoran & Aksesibilitas
Kedua bank menerapkan kebijakan yang sama untuk minimal setoran deposito yaitu Rp8 juta.
BCA menerapkan strategi fokus pada offline banking dengan suku bunga seragam di semua channel pembukaan.
OCBC NISP justru melakukan stratifikasi bunga dimana digital banking mendapat privilege rate lebih tinggi dibanding cabang.
Dari sisi aksesibilitas fisik, BCA jelas unggul dengan jaringan lebih dari 1.200 kantor cabang di seluruh Indonesia.
OCBC NISP memiliki footprint lebih kecil namun mengompensasi dengan layanan digital banking yang lebih agresif.
Bagi nasabah yang comfortable dengan teknologi, keunggulan aksesibilitas fisik BCA menjadi kurang relevan di era digital.
Baca Juga: Besaran Bunga Deposito BCA 100 Juta Terbaru 2025
Simulasi Imbal Hasil BCA vs OCBC NISP
Simulasi konkret sangat penting untuk memahami dampak riil dari selisih suku bunga terhadap imbal hasil deposito Deponesia.
Tabel berikut menunjukkan perbandingan imbal hasil bersih setelah dipotong pajak 20% untuk berbagai nominal dan tenor deposito.
Tabel Simulasi Imbal Hasil (Setelah Pajak 20%)
| Nominal Deposito | Tenor | BCA (Neto) | OCBC NISP Digital (Neto) | Selisih Keuntungan |
|---|---|---|---|---|
| Rp10 juta | 12 bulan | Rp200.000 | Rp280.000 | +Rp80.000 |
| Rp50 juta | 12 bulan | Rp1.000.000 | Rp1.400.000 | +Rp400.000 |
| Rp100 juta | 12 bulan | Rp2.000.000 | Rp2.800.000 | +Rp800.000 |
| Rp500 juta | 6 bulan | Rp5.500.000 | Rp7.000.000 | +Rp1.500.000 |
| Rp1 miliar | 12 bulan | Rp20.000.000 | Rp28.000.000 | +Rp8.000.000 |
Catatan: Perhitungan menggunakan asumsi BCA 2,50% (tenor 12 bulan) vs OCBC NISP 3,50% (digital banking)
Untuk deposito Rp100 juta dengan tenor 12 bulan, BCA memberikan imbal hasil kotor Rp2,5 juta dengan suku bunga 2,50%.
Setelah dipotong pajak 20%, imbal hasil bersih yang diterima nasabah BCA adalah Rp2 juta per tahun.
OCBC NISP digital banking dengan bunga 3,50% menghasilkan imbal hasil kotor Rp3,5 juta untuk nominal deposito yang sama.
Setelah pajak 20%, nasabah OCBC NISP menerima imbal hasil bersih Rp2,8 juta per tahun.
Selisih keuntungan mencapai Rp800 ribu per tahun atau setara 40% lebih tinggi dibanding deposito di BCA.
Untuk deposito Rp500 juta tenor 6 bulan, BCA menghasilkan imbal hasil neto sekitar Rp5,5 juta.
OCBC NISP dengan bunga lebih tinggi menghasilkan imbal hasil neto Rp7 juta untuk nominal dan tenor yang sama.
Gap keuntungan Rp1,5 juta ini semakin besar untuk nominal deposito lebih tinggi, membuat OCBC NISP jauh lebih menguntungkan.
Simulasi ini menunjukkan pentingnya mempertimbangkan selisih suku bunga 0,75%-1% yang terlihat kecil namun berdampak material.
Faktor Penentu Pilihan: BCA atau OCBC NISP?
Deponesia sebaiknya memilih BCA jika memprioritaskan brand trust dan reputasi perbankan yang sudah teruji puluhan tahun.
BCA juga cocok untuk investor yang lebih nyaman dengan banking offline dan sering memerlukan layanan di kantor cabang fisik.
Nasabah yang membutuhkan akses jaringan ATM terluas dan layanan perbankan terintegrasi akan lebih puas dengan ekosistem BCA.
Namun harus disadari bahwa kenyamanan ini datang dengan trade-off return lebih rendah 0,25%-0,75% dibanding kompetitor.
Sebaliknya, Deponesia sebaiknya memilih OCBC NISP jika mengejar imbal hasil maksimal dari deposito tanpa kompromi.
OCBC NISP optimal untuk investor yang comfortable dengan digital banking dan tidak memerlukan interaksi fisik ke cabang.
Fleksibilitas tenor tanpa sacrifice bunga membuat OCBC NISP unggul untuk strategi penempatan dana jangka menengah-panjang.
Pertimbangan pajak tidak menjadi pembeda karena keduanya dikenakan tarif sama 20% untuk bunga deposito di atas Rp7,5 juta per bulan.
Status penjaminan LPS juga setara dimana keduanya dijamin hingga Rp2 miliar per nasabah per bank.
Dari sisi reputasi dan kredibilitas, BCA sedikit lebih unggul dengan market share perbankan terbesar, namun OCBC NISP juga bank bonafide dengan backing grup OCBC Singapura.
Verdict: OCBC NISP Lebih Cuan untuk Oktober 2025
OCBC NISP menawarkan bunga deposito 0,25%-0,75% lebih tinggi dari BCA per Oktober 2025 di semua tier simpanan.
Gap keuntungan bisa mencapai Rp800 ribu hingga Rp2 juta per tahun tergantung nominal deposito yang ditempatkan Deponesia.
BCA tetap menjadi pilihan solid untuk investor konservatif yang memprioritaskan reputasi dan kenyamanan ekosistem banking.
Namun dari perspektif murni return on investment, OCBC NISP unggul telak terutama untuk penempatan via digital banking.
OCBC NISP optimal untuk investor yang mengejar maksimalisasi return, comfortable dengan digital banking, dan tidak memerlukan frekuensi kunjungan ke cabang fisik.
Untuk Deponesia yang mengutamakan imbal hasil tertinggi dengan risiko tetap minim, OCBC NISP menjadi pilihan lebih cuan di Oktober 2025.
Selisih bunga 0,75%-1% mungkin terlihat kecil, namun akumulasi dalam jangka panjang menghasilkan perbedaan material pada wealth accumulation.
Namun perlu diingat, keputusan akhir tetap harus mempertimbangkan preferensi personal Deponesia terhadap brand, layanan, dan kenyamanan banking.
Yang terpenting, kedua bank sama-sama aman dijamin LPS sehingga risiko kehilangan dana sangat minimal untuk nominal hingga Rp2 miliar.
Sumber:
https://finansial.bisnis.com/read/20251001/90/1916376/suku-bunga-deposito-bca-bri-mandiri-dan-bni-terbaru-oktober-2025-ada-update
https://www.cnbcindonesia.com/research/20251002081001-128-672155/daftar-bunga-deposito-bank-buku-iii-per-2-oktober-2025-cimb–ocbc
https://finansial.bisnis.com/read/20251005/90/1917533/bunga-deposito-bank-digital-jago-allo-blu-by-bca-cs-oktober-2025-tertinggi-9
https://www.bca.co.id/en/Individu/produk/simpanan/Deposito-Berjangka
https://www.ocbc.id/suku-bunga-dasar
https://www.cermati.com/deposito/ocbc-nisp-deposito-idr
https://momsmoney.kontan.co.id/news/bunga-deposito-bank-ocbc-nisp-di-januari-2025-tertinggi-475
https://momsmoney.kontan.co.id/news/bunga-deposito-ocbc-nisp-di-februari-2025-tertinggi-475
https://tuwaga.id/produk/deposito/ocbc-nisp-deposito-idr/
https://www.ocbc.id/individu/simpanan/deposito/deposito-idr
https://finansial.bisnis.com/read/20250809/90/1900561/daftar-bunga-deposito-terbaru-bca-mandiri-bri-dan-bni-agustus-2025-tertinggi-350
https://finansial.bisnis.com/read/20250609/90/1883457/cek-bunga-deposito-bca-mandiri-bni-dan-bri-terbaru-juni-2025
https://bprartomoro.co.id/8-bank-deposito-bunga-tertinggi/
https://www.mediaperbankan.com/2024/12/bank-terbaik-untuk-deposito-di-2025.html
Seorang Mahasiswa S2 Magister Manajemen dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Tertarik pada investasi seperti saham, deposito dan Instrumen lainnya.
