Memahami jenis deposito bank di Indonesia bertujuan untuk memberi keuntungan sesuai kebutuhan spesifik masing-masing nasabah. Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, deposito adalah salah instrumen investasi paling aman karena minim risiko.
Nasabah seperti apa yang cocok untuk deposito?
Pada dasarnya, investor konservatif yang berfokus pada keamanan modal dapat mempertimbangkan untuk investasi. Meski begitu, nasabah secara umum yang memiliki rencana keuangan jangka panjang yang jelas, juga dapat menjadikan deposito sebagai investasi yang menguntungkan.
Selain untuk menyimpan uang yang lebih aman, deposito menawarkan bunga tahunan yang relatif lebih tinggi daripada rekening tabungan biasa.
Jenis Deposito Bank di Indonesia
Berikut ini jenis deposito dan perbedaannya di Indonesia.
1. Deposito Berjangka
Jenis deposito ini merupakan yang paling umum dan paling sering dijumpai, sebab cara memulainya begitu mudah. Jangka waktunya mulai dari satu bulan sampai tiga tahun (36 bulan), dengan bunga yang mulai 3% sampai 5,75%.
2. Deposito Valas
Deposito valas (valuta asing) menggunakan mata uang asing, misalnya USD, EUR, GBP, dan sebagainya. Tidak semua bank menyediakan deposito valas, jenis ini cocok untuk mengamankan dana dari fluktuasi nilai tukar mata uang.
Meski begitu kalau dibandingkan dengan deposito berjangka, deposito valas menawarkan bunga yang lebih rendah.
3. Deposito Syariah
Sederhananya, deposito syariah adalah menabung di bank dalam jangka waktu tertentu yang menggunakan prinsip-prinsip syariah dalam Islam. Nasabah disebut sebagai shahibul maal, sedangkan pihak bank disebut sebagai mudharib.
Deposito syariah tidak ada bunga, melainkan menggunakan sistem bagi hasil antara pihak shahibul maal dan mudharib.
Berapa besaran bagi hasil dalam deposito syariah? Tergantung ketentuan yang tercantum dalam perjanjian, atau dalam konteks ini disebut sebagai akad saat membuka rekening deposito syariah baru.
4. Deposito On Call
Deposito on call adalah jenis deposito yang mana proses pencairan menunggu panggilan dari petugas bank. Hampir sama dengan deposito berjangka, hanya saja jangka waktu yang tersedia pada jenis ini kurang dari satu bulan.
Perbedaan lainnya adalah suku bunga yang lebih tinggi, serta minimal deposito yang lebih besar. Jenis ini lebih cocok untuk nasabah yang memiliki modal cukup besar di atas 100 juta rupiah.
5. Sertifikat Deposito
Sertifikat deposito merupakan jenis yang bisa Anda jual ke pihak lain (memindahtangankan). Jangka waktu lebih singkat daripada deposito berjangka, namun lebih lama daripada on call deposito. Yaitu, berkisar mulai tiga bulan sampai satu tahun (12 bulan).
6. e-Deposito
Jenis e-deposito merupakan terobosan baru untuk nasabah umum zaman digital yang ingin membuka rekening deposito melalui platform daring, misalnya aplikasi mobile banking atau internet banking.
Jenis deposito ini agaknya belum terlalu merata, hanya ada di beberapa jenis bank tertentu yang memang sudah cukup besar.
Contoh Deposito dan Simulasi Keuntungan Berdasarkan Bunga Tahunan
Berikut ini contoh nyata dari penerapan instrumen investasi deposito, kami mengambil contoh pada jenis deposito berjangka dan simulasi keuntungan.
Seorang nasabah mendatangi kantor cabang bank terdekat (bisa bank umum maupun BPR). Kemudian ia melakukan pembukaan rekening deposito berjangka baru.
Nasabah itu melakukan setoran pertama sebesar Rp 20.000.000 (dua puluh juta rupiah) untuk jangka waktu paling lama yaitu 36 bulan (3 tahun). Bunga yang diterima nasabah sebesar 5% pada saat itu.
Maka, setelah tenor berakhir, dana setoran deposito nasabah bertumbuh dari 20.000.000 menjadi 21.000.000. Dana tersebut belum termasuk pajak bunga sekitar 20%, jadi dana bersih nasabah menjadi 20.800.000.
Kemudian, nasabah dapat memperpanjang deposito, menambah jumlah setoran, atau menyelesaikan/menutup rekening deposito sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Perhatikan bahwa deposito hanyalah satu di antara banyak instrumen investasi yang dikeluarkan oleh bank. Instrumen investasi lainnya seperti saham, reksa dana, atau obligasi.
Demikian penjelasan jenis deposito dan perbedaannya masing-masing, apakah Anda tertarik untuk memulainya? Jika iya, pastikan memilih jenisnya dengan pertimbangan yang matang sesuai kebutuhan, ya!