Masih pakai Excel untuk pembukuan bisnis? Kalau kamu sering merasa kewalahan menghitung transaksi atau takut data hilang, kamu bisa beralih ke software akuntansi .
Faktanya, banyak pemilik usaha kecil di Indonesia yang masih bergantung pada cara manual seperti ini. Padahal, di tahun 2025, teknologi sudah berkembang pesat, dan ada banyak software akuntansi gratis yang bisa membantu bisnis kecil menjadi lebih efisien dan terorganisir.
Banyak yang berpikir bahwa software akuntansi itu mahal dan sulit dipelajari, tapi itu semua cuma mitos. Software gratis saat ini sudah lengkap dengan fitur yang mampu menangani pembukuan, pajak, dan laporan keuangan dengan mudah.
Dalam 30 hari, kamu bisa merasakan perbedaan besar dalam cara kamu mengelola keuangan bisnis, tanpa ribet dan tanpa biaya! Mari kita lihat 7 software akuntansi gratis yang bisa membantu mengubah cara kamu bekerja.
Daftar isi:
Mengapa Bisnis Kecil Wajib Pakai Software Akuntansi
Di era 2025, segala sesuatunya sudah serba digital. Mulai dari bayar gorengan pakai QRIS sampai transaksi ojek online, semuanya lebih efisien.
Jadi, kenapa masih banyak bisnis kecil yang bergantung pada Excel atau buku manual untuk pembukuan? Pajak yang makin rumit dan pelanggan yang semakin cermat meminta kita untuk segera beralih ke sistem yang lebih modern.
Dengan software akuntansi, semua transaksi bisa tercatat dengan rapi, laporan pajak otomatis, dan kamu bisa memantau kondisi bisnis kapan saja dengan mudah.
Selain itu, software akuntansi menghemat banyak waktu dan mengurangi kemungkinan kesalahan hitung. Bayangkan saja, dulu laporan bulanan bisa makan waktu berhari-hari, sekarang tinggal klik dan selesai dalam hitungan menit.
Tidak hanya itu, dengan fitur real-time, kamu bisa langsung melihat untung rugi bisnis atau status pembayaran pelanggan. Menggunakan software akuntansi, bahkan yang gratis, sudah menjadi kebutuhan dasar bagi bisnis kecil yang ingin berkembang dan efisien.
Kriteria Memilih Software Akuntansi
Sebelum download software akuntansi, pastikan dulu ada 4 fitur wajib yang nggak boleh dilewatkan. Pertama, mudah digunakan kalau butuh training berhari-hari buat paham cara pakainya, skip aja.
Software yang bagus bisa dipelajari dalam beberapa jam. Kedua, mobile-friendly karena sebagai pemilik usaha kecil, kamu harus bisa akses pembukuan kapan aja lewat HP. Ketiga, sesuai pajak Indonesia pastikan bisa hitung PPN, PPh, dan format laporan sesuai aturan Dirjen Pajak. Keempat, aman dan ada backup otomatis karena data pembukuan adalah nyawa bisnis kamu.
Kalau keempat fitur wajib sudah ada, sekarang cek fitur bonus yang bikin hidup lebih mudah: integrasi dengan marketplace seperti Tokopedia atau Shopee (jadi penjualan online otomatis masuk ke pembukuan), support multi-currency kalau ada customer luar negeri, dan bisa ekspor data ke Excel kalau suatu saat mau pindah software.
Yang harus dihindari: software dengan interface rumit yang bikin pusing, fitur gratis terlalu terbatas (misalnya cuma bisa 10 transaksi per bulan), atau customer support yang lambat respon karena kalau stuck, kamu butuh bantuan cepat.
7 Software Akuntansi Gratis Terbaik
1. Jurnal by Mekari – The Local Champion
Untuk 90% usaha kecil Indonesia, ini pilihan terbaik. Jurnal dibuat khusus untuk bisnis Indonesia, jadi udah paham banget kebutuhan lokal dari sistem pajak sampai integrasi dengan marketplace seperti Tokopedia, Shopee, dan Lazada.
Interface-nya simpel banget, bahkan yang baru pertama kali pakai software akuntansi bisa langsung paham. Customer support-nya 24/7 dalam bahasa Indonesia, jadi kalau ada masalah tinggal chat aja.
Fitur gratis-nya udah mencukupi untuk usaha kecil: bisa input transaksi unlimited, bikin invoice otomatis, dan laporan dasar. Cocok banget buat toko online, warung makan, atau jasa yang butuh invoice rapi.
2. GnuCash
Kalau kamu suka tantangan dan butuh fitur advanced, ini pilihannya. GnuCash adalah software open source yang benar-benar gratis selamanya tanpa batasan apapun. Fitur-nya super lengkap, bahkan bisa ngalahin software berbayar sistem double-entry yang proper, multi-currency, sampai tracking investasi. Tapi ada catch-nya: learning curve-nya cukup steep dan interface-nya agak jadul.
Cocok buat kamu yang punya background akuntansi atau suka ngutak-atik software. Kalau bisnis kamu punya transaksi kompleks (misalnya import-export, banyak mata uang, atau akuntansi yang detail), GnuCash bisa jadi solusi jangka panjang.
3. Kledo
Software buatan Indonesia dengan tampilan kekinian yang eye-friendly. Kledo fokus ke user experience yang smooth interface-nya clean, modern, dan nggak bikin mata capek. Yang bikin istimewa, dia punya integrasi bagus dengan bank-bank lokal Indonesia, jadi bisa sync transaksi otomatis.
Fitur gratis-nya lumayan generous: bisa 2 user, basic reporting, dan inventory tracking terbatas. Perfect buat kamu yang nilai estetika dan kemudahan, terutama bisnis retail kecil atau café yang butuh tampilan modern. Minusnya, fitur advanced-nya masih terbatas dibanding kompetitor, tapi untuk kebutuhan dasar udah cukup banget.
4. Manager
Solusi terbaik kalau internet di daerah kamu sering trouble. Manager bisa jalan 100% offline, jadi nggak perlu khawatir koneksi putus-putus. Kamu bisa install di laptop atau bahkan flash disk (portable), dan data tersimpan lokal di device kamu. Fitur-nya cukup lengkap untuk bisnis kecil bisa handle multiple business, basic reporting, dan invoice generation. Interface-nya memang nggak secanggih software cloud, tapi reliable banget. Cocok buat usaha di daerah dengan infrastruktur internet terbatas, atau kamu yang prefer kontrol penuh atas data tanpa ketergantungan internet. Jangan lupa backup manual secara berkala ya.
5. VT Cashbook
Kalau kamu pengen yang super simpel dan straightforward, ini dia. VT Cashbook fokus ke satu hal: pencatatan kas masuk-keluar yang mudah dan cepat. Interface-nya sangat user-friendly, bahkan ibu-ibu yang baru kenal komputer bisa langsung pakai.
Fitur-nya memang basic input transaksi, kategorisasi pengeluaran, dan laporan sederhana tapi justru itu kekuatannya. Nggak ada fitur yang bikin bingung atau overwhelmed.
Perfect banget buat warung, toko kelontong, salon, atau usaha mikro yang cuma butuh tracking uang masuk-keluar tanpa ribet. Setup-nya cuma butuh 15 menit, dan dalam sehari udah bisa mahir pakainya.
6. SlickPie
Buat kamu yang punya customer luar negeri atau butuh standar internasional. SlickPie dikembangkan dengan standar global, jadi invoice dan laporan-nya terlihat profesional di mata international clients.
Fitur unggulannya adalah integrasi dengan PayPal dan payment gateway internasional, jadi bisa terima pembayaran dari mana aja. Multi-currency support-nya juga solid.
Kelemahannya: interface-nya full English dan sistem pajaknya nggak disesuaikan untuk Indonesia. Cocok buat freelancer yang kerja dengan klien luar negeri, eksportir kecil, atau bisnis yang transaksinya lebih banyak internasional daripada domestik.
7. Wave
Software gratis paling lengkap yang ada, especially buat freelancer. Wave benar-benar generous dengan fitur gratisnya unlimited transactions, unlimited users, invoice yang sangat customizable, receipt scanning via mobile app, dan bahkan basic payroll.
Yang bikin istimewa, mereka punya payment processing terintegrasi, jadi client bisa bayar langsung lewat credit card atau bank transfer. Perfect banget buat freelancer, konsultan, atau service provider yang butuh invoice profesional dan payment tracking yang rapi.
Minusnya: customer support-nya lambat dan fokusnya ke market US/Canada, jadi fitur pajak Indonesia nggak ada. Tapi kalau kamu freelancer dengan klien internasional, ini pilihan terbaik.
Kesimpulan
software akuntansi gratis adalah pilihan yang cerdas bagi bisnis kecil yang ingin meningkatkan efisiensi tanpa mengeluarkan biaya tambahan. Dengan berbagai pilihan software yang tersedia, Anda bisa memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.
Untuk bisnis di Indonesia, Jurnal by Mekari adalah pilihan yang tepat, sementara untuk freelancer yang bekerja dengan klien internasional, Wave bisa menjadi solusi ideal.
Sebagai langkah awal, coba download trial software pilihan Anda, input transaksi pertama, dan mulai migrasi dari sistem manual dalam 30 hari. Dengan langkah-langkah sederhana ini, Anda akan melihat perbedaan signifikan dalam cara mengelola pembukuan bisnis Anda.