Buku “Teori Portofolio dan Analisis Investasi” karya Prof. Jogiyanto Hartono telah menjadi referensi wajib bagi mahasiswa dan praktisi keuangan di Indonesia.
Buku ini sudah mencapai edisi kesebelas dan terus diperbarui untuk mengikuti perkembangan pasar modal Indonesia yang semakin dinamis.
Banyak pemula yang ingin memahami investasi namun terkendala oleh teori-teori kompleks yang sulit dipahami tanpa panduan yang tepat.
Artikel ini akan merangkum konsep-konsep penting dari buku Jogiyanto yang perlu dipahami Deponesia sebagai fondasi investasi yang solid.
Dengan memahami teori dasar ini, keputusan investasi akan lebih terukur dan rasional dibanding sekadar mengandalkan feeling atau ikut-ikutan.
Mengenal Prof. Jogiyanto Hartono dan Karyanya
Prof. Jogiyanto Hartono adalah akademisi terkemuka dari Universitas Gadjah Mada yang memiliki gelar Ph.D., MBA, dan CA.
Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Program Magister Akuntansi UGM dan kini menjadi Ketua Program Studi Doktor Ilmu Akuntansi UGM.
Buku “Teori Portofolio dan Analisis Investasi” pertama kali terbit tahun 2000 dan terus direvisi hingga mencapai edisi kesebelas.
Keunggulan buku ini adalah penjelasan teori yang disesuaikan dengan kondisi pasar modal Indonesia namun tetap mengacu pada teori internasional.
Buku ini menggunakan pendekatan modul yang memudahkan pembaca fokus pada topik spesifik tanpa harus membaca keseluruhan secara berurutan.
Total terdapat 34 modul yang mencakup konsep investasi, pasar modal, instrumen investasi, hingga manajemen portofolio yang komprehensif.
Konsep Dasar Investasi dan Return-Risk Trade-off
Konsep fundamental yang ditekankan Jogiyanto adalah investasi merupakan pengorbanan sumber daya saat ini untuk mendapat keuntungan di masa depan.
Investasi bukan sekadar menabung di bank, tetapi menempatkan dana pada aset produktif seperti saham, obligasi, atau properti.
Return atau tingkat pengembalian adalah hasil yang diperoleh dari investasi, bisa berupa capital gain maupun dividen atau kupon.
Risiko investasi adalah kemungkinan return aktual berbeda dari ekspektasi, diukur dengan deviasi standar atau volatilitas return.
Prinsip dasar investasi adalah high risk high return: semakin tinggi potensi keuntungan, semakin tinggi risiko yang harus ditanggung.
Investor rasional selalu mempertimbangkan trade-off antara return yang diharapkan dengan risiko yang bersedia ditanggung.
Jogiyanto menjelaskan bahwa investor harus menghitung expected return berdasarkan data historis dan proyeksi kondisi ekonomi mendatang.
Risk-free rate seperti bunga deposito atau obligasi pemerintah menjadi benchmark minimal return yang harus diperoleh investor.
Baca Juga: Apa Itu Investasi? Simak Penjelasan Lengkapnya
Teori Portofolio Markowitz: Diversifikasi untuk Mengurangi Risiko
Teori Portofolio Markowitz adalah fondasi modern portfolio theory yang dibahas mendalam dalam buku Jogiyanto.
Beliau menggunakan pendekatan mean-variance dimana mean mengukur return dan variance mengukur risiko portofolio.
Prinsip utama adalah diversifikasi atau penyebaran investasi ke berbagai aset untuk mengurangi risiko tanpa mengorbankan return.
Diversifikasi efektif terjadi ketika aset dalam portofolio memiliki korelasi rendah atau negatif sehingga tidak bergerak searah.
Portofolio efisien adalah kombinasi aset yang memberikan return tertinggi pada tingkat risiko tertentu atau risiko terendah pada return tertentu.
Efficient frontier adalah kurva yang menunjukkan semua kombinasi portofolio efisien yang tersedia bagi investor.
Jogiyanto memberikan contoh perhitungan konkret menggunakan data saham Indonesia untuk memudahkan pemahaman aplikasi teori Markowitz.
Keterbatasan model Markowitz adalah memerlukan perhitungan korelasi yang kompleks terutama untuk portofolio dengan banyak aset.
Model Indeks Tunggal: Simplifikasi Portofolio Markowitz
Single Index Model atau Model Indeks Tunggal adalah penyederhanaan dari model Markowitz yang lebih praktis untuk diterapkan.
Model ini mengasumsikan bahwa pergerakan return saham hanya berhubungan dengan return pasar yang diwakili oleh indeks seperti IHSG.
Keunggulan utama adalah mengurangi jumlah perhitungan drastis karena hanya perlu menghitung korelasi setiap saham dengan indeks pasar.
Excess Return to Beta atau ERB adalah metrik kunci untuk menentukan saham mana yang masuk portofolio optimal.
Cut-off rate (Ci) adalah threshold yang digunakan untuk memisahkan saham yang layak masuk portofolio dari yang tidak.
Saham dengan ERB lebih besar dari cut-off rate-nya akan masuk dalam portofolio optimal dengan proporsi tertentu.
Jogiyanto memberikan formula lengkap dan contoh step-by-step perhitungan portofolio optimal menggunakan model indeks tunggal.
Model ini sangat populer di kalangan praktisi karena kesederhanaan dan efektivitasnya dalam membentuk portofolio optimal.
Capital Asset Pricing Model (CAPM): Menghitung Return yang Diharapkan
CAPM adalah model yang menjelaskan hubungan antara risiko sistematis dan expected return suatu aset dalam kondisi keseimbangan pasar.
Formula dasar CAPM adalah E(Ri) = Rf + βi[E(Rm) – Rf] dimana Rf adalah risk-free rate dan Rm adalah return pasar.
Beta (β) mengukur sensitivitas return saham terhadap pergerakan return pasar secara keseluruhan.
Lebih dari 1 menunjukkan saham agresif yang bergerak lebih volatile dari pasar, kurang dari 1 berarti defensif.
Beta sama dengan 1 berarti saham bergerak persis mengikuti pergerakan pasar tanpa amplifikasi atau peredaman.
CAPM digunakan untuk menentukan apakah saham overvalued atau undervalued berdasarkan perbandingan expected return dengan required return.
Jogiyanto menjelaskan pengujian CAPM di pasar modal Indonesia dan keterbatasannya dalam konteks emerging market.
Security Market Line (SML) adalah garis yang menghubungkan risk-free rate dengan portofolio pasar menunjukkan required return untuk setiap tingkat beta.
Konsep Beta: Mengukur Risiko Sistematis
Beta adalah ukuran risiko sistematis yang tidak dapat dihilangkan melalui diversifikasi dan merupakan konsep krusial dalam investasi.
Perhitungan beta dilakukan dengan regresi antara return saham individual terhadap return indeks pasar dalam periode tertentu.
Saham blue chip biasanya memiliki beta mendekati 1 karena pergerakannya cenderung sejalan dengan pasar secara keseluruhan.
Growth atau small cap cenderung memiliki beta lebih besar dari 1 karena volatilitas lebih tinggi dari rata-rata pasar.
Saham defensive seperti consumer staples atau utilities biasanya memiliki beta kurang dari 1 karena stabil saat pasar bergejolak.
Jogiyanto membahas adjusted beta yang memperhitungkan kecenderungan beta bergerak menuju 1 dalam jangka panjang.
Beta untuk pasar berkembang seperti Indonesia perlu penyesuaian khusus karena karakteristik pasar yang berbeda dari developed market.
Portfolio beta adalah weighted average dari beta individual aset yang memberikan gambaran risiko sistematis keseluruhan portofolio.
Efisiensi Pasar dan Implikasinya terhadap Strategi Investasi
Hipotesis pasar efisien menyatakan bahwa harga sekuritas mencerminkan semua informasi yang tersedia sehingga tidak ada yang bisa beat the market.
Jogiyanto membagi efisiensi pasar menjadi tiga bentuk: lemah, semi-kuat, dan kuat berdasarkan jenis informasi yang direfleksikan harga.
Efisiensi bentuk lemah berarti harga mencerminkan semua informasi historis sehingga analisis teknikal tidak akan menghasilkan abnormal return.
Lalu Efisiensi bentuk semi-kuat berarti harga mencerminkan semua informasi publik sehingga analisis fundamental juga tidak menghasilkan abnormal return konsisten.
Efisiensi bentuk kuat berarti harga mencerminkan semua informasi termasuk insider information sehingga tidak ada yang bisa profit konsisten.
Pengujian efisiensi pasar di Indonesia menunjukkan pasar belum sepenuhnya efisien sehingga masih ada peluang abnormal return.
Event study adalah metode untuk menguji reaksi pasar terhadap informasi baru seperti pengumuman dividen atau merger.
Abnormal return dihitung sebagai selisih antara actual return dengan expected return berdasarkan model seperti market model atau CAPM.
Tips Praktis Menerapkan Teori Jogiyanto untuk Pemula
Mulai dengan memahami profil risiko pribadi sebelum terjun ke investasi saham atau instrumen berisiko lainnya.
Pelajari cara menghitung expected return dan standar deviasi menggunakan data historis minimal 2-3 tahun untuk akurasi lebih baik.
Gunakan model indeks tunggal untuk membentuk portofolio optimal karena lebih sederhana dibanding model Markowitz untuk pemula.
Perhatikan beta saham untuk memahami karakteristik risiko dan menyesuaikan dengan risk tolerance yang dimiliki.
Diversifikasi minimal 5-10 saham dari sektor berbeda untuk mengurangi risiko spesifik tanpa over-diversification yang kontraproduktif.
Lakukan rebalancing berkala setiap 6-12 bulan untuk mengembalikan alokasi portofolio ke proporsi optimal yang telah ditetapkan.
Jangan panik saat pasar turun karena volatilitas adalah normal dalam investasi saham dengan horizon jangka panjang.
Terus belajar dan update knowledge karena pasar modal terus berkembang dengan produk dan regulasi baru yang perlu dipahami.
Baca Juga: Pengertian Capital Gain dalam Saham & Cara Menghitungnya
Kesimpulan
Buku “Teori Portofolio dan Analisis Investasi” karya Jogiyanto Hartono adalah referensi komprehensif untuk memahami investasi secara akademis namun aplikatif.
Konsep penting yang perlu dikuasai meliputi return-risk trade-off, diversifikasi Markowitz, model indeks tunggal, CAPM, beta, dan efisiensi pasar.
Model indeks tunggal menjadi pilihan praktis untuk pemula karena kesederhanaan perhitungan namun tetap efektif membentuk portofolio optimal.
CAPM dan beta membantu memahami hubungan risiko-return dan menilai apakah saham layak dibeli berdasarkan required return.
Pemahaman efisiensi pasar penting untuk menentukan strategi investasi aktif atau pasif yang sesuai dengan kondisi pasar Indonesia.
Mulai terapkan teori-teori ini secara bertahap dengan modal kecil sambil terus belajar dari pengalaman dan perkembangan pasar.
Investasi bukan gambling tetapi keputusan terukur berdasarkan analisis mendalam menggunakan framework yang telah teruji secara akademis.
Buku Jogiyanto layak menjadi pegangan Deponesia yang serius ingin membangun portofolio investasi dengan fondasi teori yang kuat dan applicable.
https://books.google.com/books/about/PORTOFOLIO_DAN_ANALISIS_INVESTASI.html?hl=id&id=s7mBEAAAQBAJ
https://pustaka.ut.ac.id/lib/eksi4203-teori-portofolio-dan-analisis-investasi-edisi-3/
https://opac.peradaban.ac.id/index.php?p=show_detail&id=4536
https://www.researchgate.net/publication/328762930_ANALISIS_PEMBENTUKAN_PORTOFOLIO_OPTIMAL_MENGGUNAKAN_MODEL_INDEKS_TUNGGAL
https://repository.ekuitas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1426/SKRIPSI%20(1).pdf

Seorang SEO Specialist yang fokus pada technical SEO dan Content Writing. Menyukai hal baru dalam dunia digital marketing dan selalu berusaha berkembang serta belajar setiap harinya.




