Ketika berbicara tentang investasi yang aman dan mudah diakses, dua instrumen yang paling sering diperbandingkan adalah emas dan deposito.
Keduanya telah lama menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia, baik untuk pemula maupun investor yang menginginkan portofolio stabil.
Namun, mana yang lebih menguntungkan di antara emas dan deposito? Jawabannya tidak sesederhana itu, karena masing-masing memiliki karakteristik, keuntungan, dan risiko yang berbeda.
Karakteristik Deposito

Deposito adalah produk simpanan berjangka yang ditawarkan oleh hampir semua bank di Indonesia. Dengan menyetorkan sejumlah dana dalam periode tertentu, biasanya 1, 3, 6, atau 12 bulan, nasabah akan memperoleh bunga tetap dari pihak bank.
Imbal hasil dari deposito umumnya lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa, dan karena suku bunganya telah ditentukan sejak awal, banyak orang menganggap deposito sebagai pilihan investasi paling aman.
Salah satu keunggulan utama deposito terletak pada kepastian hasil investasi. Kamu tidak perlu memantau pergerakan pasar atau harga, karena bunga yang diterima bersifat tetap selama jangka waktu yang telah disepakati.
Meski demikian, ada satu hal penting yang perlu diingat! jika dana dicairkan sebelum jatuh tempo, kamu akan dikenakan penalti. Oleh karena itu, deposito lebih cocok bagi kamu yang memiliki dana menganggur dan tidak berencana menggunakannya dalam waktu dekat.
Namun, ada kekurangan yang kerap luput dari perhatian. Bunga deposito dikenai pajak penghasilan sebesar 20%, dan nilai hasilnya bisa tergerus inflasi jika tingkat bunga riil tidak mampu mengimbangi laju kenaikan harga barang.
Karakteristik Emas

Sementara itu, emas telah lama dikenal sebagai aset lindung nilai yang kuat, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi dan naiknya inflasi.
Sebagai logam mulia yang bernilai tinggi, emas tidak hanya menjadi instrumen investasi, tetapi juga simbol kekayaan dan stabilitas sejak zaman dahulu.
Berinvestasi emas kini semakin mudah. Kamu bisa membeli emas dalam bentuk batangan, atau menabung emas digital melalui platform seperti Pegadaian, Bank Syariah, hingga aplikasi investasi resmi yang terdaftar di OJK. Bahkan, dengan modal awal hanya Rp100.000, kamu sudah bisa memulai investasi emas.
Salah satu keunggulan utama dari emas adalah reaksinya terhadap inflasi. Ketika inflasi naik, harga emas cenderung ikut meningkat.
Hal ini menjadikan emas sebagai pilihan yang tepat untuk menjaga daya beli dalam jangka panjang. Selain itu, likuiditas emas juga sangat tinggi, kamu bisa menjual atau mencairkannya kapan saja tanpa khawatir terkena penalti.
Namun, investasi emas bukan tanpa resiko. Perbedaan antara harga beli dan harga buyback bisa membuat investor merugi jika menjual emas dalam waktu singkat atau saat harga sedang turun.
Selain itu, pembelian emas batangan juga dikenakan pajak dan biaya administrasi, meski tidak sebesar pajak deposito.
Perbedaan Keuntungan Emas dan Deposito
Jika kamu mengejar keuntungan pasti dan stabil, deposito bisa menjadi pilihan ideal. Terutama bagi kamu yang memiliki dana besar dan ingin menyimpannya dalam jangka pendek hingga menengah tanpa fluktuasi nilai. Cocok juga bagi investor konservatif yang tidak ingin mengambil risiko.
Namun, jika tujuan investasimu adalah melawan inflasi dan menjaga nilai aset dalam jangka panjang, maka emas adalah jawabannya.
Emas sangat cocok bagi kamu yang ingin membangun portofolio investasi secara bertahap, terutama dengan adanya fitur menabung atau mencicil emas yang fleksibel dan terjangkau.
Sebenarnya, kamu tidak harus memilih salah satu. Menggabungkan keduanya justru bisa menjadi strategi investasi yang cerdas.
Deposito memberikan jaminan keuntungan tetap yang aman, sementara emas memberikan perlindungan nilai dan potensi keuntungan jangka panjang.
Misalnya, kamu bisa membuka deposito senilai Rp5.000.000 dan sekaligus menyisihkan dana untuk menabung emas setiap bulan.
Dengan diversifikasi ini, kamu bisa menikmati keuntungan dari dua dunia: kestabilan deposito dan potensi kenaikan nilai emas.
Baik emas maupun deposito adalah instrumen investasi yang layak dipertimbangkan. Keduanya menawarkan kemudahan, keamanan, dan peluang cuan yang tidak sedikit.
Pilihan terbaik bergantung pada tujuan keuangan, toleransi risiko, dan kondisi dana yang kamu miliki.
Dengan memahami karakteristik masing-masing investasi, kamu bisa mengambil keputusan yang lebih tepat demi masa depan finansial yang lebih cerah.