Deposito.co.id
  • Keuangan
  • Investasi
  • Deposito
  • Layanan
  • Perbankan
  • Kalkulator Deposito
Tidak ada hasil
Lihat lebih banyak
Deposito.co.id
  • Keuangan
  • Investasi
  • Deposito
  • Layanan
  • Perbankan
  • Kalkulator Deposito
Tidak ada hasil
Lihat lebih banyak
Deposito.co.id
Tidak ada hasil
Lihat lebih banyak

Beranda » Investasi » Pengertian Portofolio dan Investasi: Konsep Dasar hingga Tips Pemula

Pengertian Portofolio dan Investasi: Konsep Dasar hingga Tips Pemula

Iqbal Fajri by Iqbal Fajri
29/10/2025
in Investasi
Reading Time: 7 mins read
A A
portofolio dan investasi pengertian
Share on FacebookShare on Twitter

Banyak pemula yang ingin memulai perjalanan investasi namun terhenti karena bingung dengan istilah-istilah seperti portofolio dan diversifikasi.

Ketakutan akan kerugian, tidak memahami cara diversifikasi, atau asal memilih instrumen investasi tanpa strategi jelas sering menjadi penghalang utama.

Padahal memahami konsep dasar investasi dan portofolio adalah fondasi penting sebelum Deponesia terjun ke dunia investasi yang lebih kompleks.

Artikel ini akan mengupas tuntas pengertian portofolio dan investasi dari nol, mulai dari definisi dasar hingga tips praktis membangun portofolio.

Dengan pemahaman yang solid tentang kedua konsep ini, Deponesia akan lebih percaya diri dalam mengambil keputusan investasi yang tepat.

Pengertian Investasi

Investasi adalah kegiatan menempatkan dana pada aset tertentu dengan harapan mendapatkan keuntungan atau imbal hasil di masa depan.

Berbeda dengan menabung yang fokus pada penyimpanan dana jangka pendek, investasi dirancang untuk pertumbuhan kekayaan jangka panjang.

Tujuan utama investasi adalah melawan inflasi yang menggerus daya beli uang, menambah kekayaan, dan mencapai tujuan finansial spesifik.

Tujuan finansial tersebut bisa berupa dana pensiun, uang muka rumah, biaya pendidikan anak, atau kebebasan finansial di masa depan.

Investasi terbagi dalam beberapa kategori utama yang perlu Deponesia pahami sebelum memulai perjalanan investasi.

Investasi riil meliputi aset berwujud seperti properti, emas batangan, tanah, atau komoditas fisik lainnya.

Investasi finansial mencakup instrumen seperti saham, obligasi, reksadana, dan deposito yang diperdagangkan di pasar keuangan.

Investasi alternatif adalah kategori baru yang berkembang pesat meliputi cryptocurrency, peer-to-peer lending, dan investasi bisnis startup.

Setiap jenis investasi memiliki karakteristik unik dengan unsur risiko dan return yang berbeda-beda sesuai dengan profil masing-masing.

Potensi keuntungan investasi berbanding lurus dengan tingkat risiko yang harus ditanggung oleh investor.

Investasi memerlukan waktu untuk berkembang optimal, tidak ada jalan pintas untuk mendapatkan keuntungan besar tanpa risiko proporsional.

Berdasarkan data historis 10 tahun terakhir, saham memberikan return rata-rata 12-15% per tahun dengan volatilitas tinggi.

Obligasi pemerintah menawarkan return lebih stabil sekitar 6-8% per tahun dengan risiko jauh lebih rendah.

Reksadana campuran menghasilkan return rata-rata 8-12% tergantung komposisi aset dan strategi manajer investasi.

Deposito memberikan return paling konservatif sekitar 3-4% per tahun namun dengan jaminan keamanan dari Lembaga Penjamin Simpanan.

Perbandingan ini menunjukkan bahwa return investasi jauh melampaui bunga tabungan konvensional yang hanya 0,5-1% per tahun.

Data Otoritas Jasa Keuangan 2024 mencatat bahwa 35% masyarakat Indonesia sudah mulai berinvestasi di berbagai instrumen keuangan.

Baca Juga: Apa Itu Investasi? Simak Penjelasan Lengkapnya

Pengertian Portofolio Investasi

Portofolio investasi adalah kumpulan berbagai instrumen investasi yang dimiliki seorang investor dalam satu waktu tertentu.

Analoginya seperti keranjang berisi berbagai jenis buah, bukan hanya satu jenis sehingga jika satu buah busuk tidak semua rusak.

Tujuan membangun portofolio adalah melakukan diversifikasi risiko, mengoptimalkan return, dan menyesuaikan dengan profil risiko investor.

Portofolio yang baik terdiri dari beberapa komponen utama yang saling melengkapi dan menyeimbangkan satu sama lain.

Saham atau equity menawarkan potensi return tinggi namun dengan risiko volatilitas yang juga tinggi.

Obligasi atau fixed income memberikan return moderat dengan tingkat risiko rendah hingga menengah yang lebih stabil.

Reksadana adalah kombinasi berbagai aset yang dikelola profesional oleh manajer investasi berpengalaman.

Deposito atau tabungan berfungsi sebagai anchor dengan return rendah namun risiko sangat rendah untuk stabilitas portofolio.

Emas dan komoditas berperan sebagai hedge atau pelindung nilai terhadap inflasi dan diversifikasi dari aset finansial.

Prinsip fundamental portofolio adalah “Don’t put all eggs in one basket” atau jangan menaruh semua dana di satu instrumen.

Alokasi aset dalam portofolio harus disesuaikan dengan tujuan keuangan spesifik dan tingkat toleransi risiko masing-masing investor.

Rebalancing berkala diperlukan untuk menjaga komposisi portofolio tetap optimal sesuai target awal yang telah ditetapkan.

Hubungan antara Portofolio dan Investasi dalam Pengelolaan Keuangan

Investasi adalah aktivitas atau tindakan menempatkan dana, sedangkan portofolio adalah wadah atau strategi untuk mengelola berbagai investasi.

Portofolio membantu mengatur dan memonitor berbagai investasi agar tidak chaos dan tetap sesuai dengan rencana keuangan.

Semakin banyak jenis investasi yang dimiliki, semakin penting memiliki portofolio terstruktur untuk kemudahan pengelolaan.

Memiliki portofolio yang terencana memberikan manfaat signifikan dalam mencapai tujuan keuangan jangka panjang.

Portofolio berfungsi mengurangi risiko kerugian total melalui mekanisme risk mitigation yang terukur dan sistematis.

Optimalisasi return sesuai profil risiko dapat dicapai dengan kombinasi tepat antara instrumen high risk high return dan low risk.

Monitoring dan evaluasi kinerja investasi menjadi jauh lebih mudah ketika semua aset terorganisir dalam satu portofolio terintegrasi.

Fleksibilitas dalam mencapai berbagai tujuan keuangan sekaligus seperti dana pensiun, pendidikan, dan liburan dapat diwujudkan dengan portofolio tersegmentasi.

Studi kasus menunjukkan bahwa Investor A yang hanya berinvestasi di saham satu sektor langsung mengalami kerugian besar saat sektor tersebut turun.

Sementara Investor B dengan portofolio terdiversifikasi 40% saham, 30% obligasi, 20% reksadana, dan 10% deposito jauh lebih stabil.

Perbandingan volatilitas kedua strategi dalam 5 tahun menunjukkan portofolio diversifikasi mengurangi fluktuasi hingga 35% dengan return setara.

Penelitian pasar modal membuktikan bahwa portofolio terdiversifikasi dapat mengurangi risiko spesifik hingga 30-40% dibanding investasi tunggal.

Data historis menunjukkan portofolio balanced dengan alokasi seimbang memberikan return konsisten 8-12% per tahun dengan risiko moderat.

Baca Juga: Strategi Investasi Sesuai Usia: 20an, 30an, 40an, 50an

Jenis-jenis Portofolio Investasi Berdasarkan Profil Risiko

Pemilihan jenis portofolio sangat bergantung pada profil risiko, usia, dan tujuan keuangan masing-masing investor.

Portofolio Konservatif

Komposisi portofolio konservatif terdiri dari 70% obligasi atau deposito, 20% reksadana pendapatan tetap, dan 10% saham.

Jenis portofolio ini cocok untuk pemula, investor mendekati usia pensiun, atau mereka dengan toleransi risiko sangat rendah.

Target return yang realistis untuk portofolio konservatif berkisar 6-8% per tahun dengan volatilitas minimal.

Karakteristik utamanya adalah stabilitas tinggi, fluktuasi nilai minimal, dan fokus pada preservasi modal daripada pertumbuhan agresif.

Portofolio Moderat

Komposisi portofolio moderat adalah 50% saham atau reksadana saham, 40% obligasi, dan 10% deposito atau cash.

Portofolio ini ideal untuk investor usia produktif 30-45 tahun yang sudah memiliki dana darurat memadai.

Target return berkisar 10-15% per tahun dengan keseimbangan antara pertumbuhan dan stabilitas yang proporsional.

Karakteristiknya adalah balanced antara growth potential dan stability, cocok untuk mayoritas investor retail Indonesia.

Portofolio Agresif

Komposisi portofolio agresif didominasi 80% saham atau reksadana saham, 15% obligasi, dan hanya 5% cash atau setara kas.

Strategi ini sangat cocok untuk investor muda berusia di bawah 35 tahun dengan horizon investasi jangka panjang lebih dari 10 tahun.

Target return ambisius 15-25% per tahun dengan kesadaran penuh akan volatilitas tinggi yang menyertainya.

Karakteristik utama adalah fluktuasi nilai signifikan namun potensi pertumbuhan maksimal dalam jangka panjang.

Cara Menentukan Profil Risiko Pribadi

Evaluasi usia menjadi faktor pertama karena investor muda memiliki waktu lebih panjang untuk recovery dari kerugian.

Tujuan keuangan menentukan strategi: tujuan jangka pendek memerlukan pendekatan konservatif, jangka panjang bisa lebih agresif.

Kondisi finansial yang solid dengan dana darurat dan asuransi lengkap memberikan ruang untuk strategi investasi lebih agresif.

Faktor psikologi sangat penting: seberapa nyaman Deponesia melihat nilai portofolio turun 20-30% dalam periode tertentu.

Baca Juga: 7 Investasi Terbaik untuk Dana Pensiun Pegawai Swasta

Cara Membangun Portofolio Investasi untuk Pemula

Membangun portofolio investasi memerlukan pendekatan sistematis dengan langkah-langkah terstruktur dan terukur.

1. Tentukan Tujuan Keuangan

Identifikasi tujuan spesifik dan terukur seperti dana pensiun, uang muka rumah, atau biaya pendidikan anak.

Tentukan time horizon untuk setiap tujuan: jangka pendek kurang dari 3 tahun, menengah 3-10 tahun, panjang lebih dari 10 tahun.

Hitung target dana yang dibutuhkan dengan mempertimbangkan faktor inflasi rata-rata 3-4% per tahun.

2. Kenali Profil Risiko

Isi kuesioner profil risiko yang tersedia gratis di aplikasi reksadana seperti Bibit, Bareksa, atau sekuritas online.

Evaluasi kemampuan finansial dalam menanggung kerugian tanpa mengganggu keuangan atau gaya hidup sehari-hari.

Pertimbangkan faktor psikologis dan tingkat kenyamanan pribadi terhadap fluktuasi nilai investasi.

3. Alokasi Aset

Gunakan rule of thumb sederhana: 100 dikurangi umur sama dengan persentase alokasi saham dalam portofolio.

Contoh praktis: investor berumur 30 tahun dapat mengalokasikan 70% pada saham dan 30% pada obligasi atau deposito.

Aturan ini bukan patokan mutlak melainkan panduan awal yang harus disesuaikan dengan kondisi personal masing-masing.

4. Pilih Instrumen Investasi

Pemula sebaiknya memulai dari reksadana karena sudah terdiversifikasi otomatis dan dikelola manajer investasi profesional.

Secara bertahap tambahkan saham blue chip, obligasi pemerintah, atau deposito untuk memperkaya komposisi portofolio.

Investor advanced dapat mengeksplorasi instrumen alternatif seperti peer-to-peer lending, ETF, atau real estate crowdfunding.

5. Mulai dengan Nominal Kecil

Deponesia tidak perlu menunggu memiliki uang banyak, investasi bisa dimulai dari Rp100.000 melalui aplikasi digital.

Konsistensi investasi rutin jauh lebih penting daripada nominal besar yang dilakukan sekali waktu saja.

Manfaatkan fitur auto-invest atau investasi rutin bulanan untuk membangun disiplin dan memanfaatkan strategi dollar cost averaging.

6. Monitor dan Rebalancing

Review kinerja portofolio secara berkala minimal 3-6 bulan sekali untuk memastikan tetap on track dengan tujuan.

Lakukan rebalancing jika komposisi aset menyimpang lebih dari 10% dari target alokasi awal yang telah ditetapkan.

Evaluasi performa dengan membandingkan terhadap benchmark relevan dan progres pencapaian tujuan keuangan.

Tips Membangun Portofolio Investasi untuk Pemula

Jangan Ikut-ikutan Tanpa Riset

Hindari perilaku FOMO atau Fear of Missing Out yang membuat Deponesia membeli aset hanya karena sedang viral.

Lakukan riset fundamental mendalam sebelum memasukkan instrumen apapun ke dalam portofolio investasi.

Pahami betul karakteristik, risiko, dan potensi return produk yang dibeli, bukan sekadar ikut rekomendasi tanpa pemahaman.

Sisihkan Dana Darurat Dulu

Pastikan memiliki dana darurat minimal 6-12 bulan pengeluaran rutin sebelum memulai investasi dengan strategi agresif.

Dana darurat berfungsi mencegah likuidasi paksa investasi saat menghadapi kebutuhan uang mendesak atau darurat.

Simpan dana darurat di instrumen sangat likuid seperti tabungan atau reksadana pasar uang yang bisa dicairkan cepat.

Diversifikasi, Tapi Jangan Over-diversifikasi

Portofolio ideal untuk pemula terdiri dari 5-10 instrumen berbeda, tidak perlu memiliki puluhan aset sekaligus.

Over-diversifikasi justru menyulitkan monitoring, mengurangi efektivitas, dan meningkatkan kompleksitas pengelolaan tanpa manfaat signifikan.

Fokus pada kualitas instrumen dan pemahaman mendalam daripada sekadar mengejar kuantitas atau jumlah aset.

Investasi Rutin dengan Strategi DCA

Dollar Cost Averaging adalah strategi investasi nominal tetap secara berkala tanpa mempedulikan kondisi pasar.

Strategi ini mengurangi risiko market timing yang sulit diprediksi dan membuat Deponesia membeli di harga rata-rata.

Disiplin dan konsistensi jauh lebih penting daripada mencoba menebak timing pasar yang sempurna.

Edukasi Finansial Berkelanjutan

Terus tingkatkan literasi keuangan melalui buku investasi, webinar gratis, atau belajar dari mentor berpengalaman.

Update informasi ekonomi makro, kondisi pasar modal, dan perkembangan industri secara berkala.

Bergabung dengan komunitas investor untuk sharing pengalaman, strategi, dan belajar dari kesalahan orang lain.

Sabar dan Konsisten

Investasi adalah marathon bukan sprint, tidak ada cara instant rich yang aman tanpa risiko proporsional.

Jangan panik menjual aset saat pasar turun karena volatilitas adalah bagian normal dari siklus investasi.

Fokus pada pencapaian tujuan jangka panjang, bukan terganggu oleh fluktuasi harian yang tidak material.

Kesalahan Umum Pemula dalam Membangun Portofolio

Kesalahan pertama adalah terlalu fokus mengejar return tinggi sambil mengabaikan atau meremehkan risiko yang menyertainya.

Banyak pemula langsung investasi agresif tanpa memiliki emergency fund yang memadai terlebih dahulu.

Sikap mudah panik dan menjual aset saat rugi tidak sesuai rencana awal adalah kesalahan emosional yang merugikan.

Menggunakan dana jangka pendek untuk investasi jangka panjang menciptakan risiko likuiditas yang berbahaya.

Kesimpulan

Investasi adalah aktivitas menempatkan dana pada aset produktif, sedangkan portofolio adalah strategi mengelola berbagai investasi secara terstruktur.

Portofolio yang baik harus disesuaikan dengan tujuan keuangan spesifik, profil risiko personal, dan time horizon yang realistis.

Pemula sebaiknya memulai dari instrumen sederhana seperti reksadana atau deposito, kemudian bertahap meningkatkan kompleksitas seiring pengalaman.

Diversifikasi adalah kunci mengurangi risiko, namun harus dilakukan dengan terukur tanpa jatuh ke perangkap over-diversifikasi.

Edukasi berkelanjutan, disiplin, dan kesabaran adalah tiga pilar utama kesuksesan investasi jangka panjang.

Mulai sekarang dengan menentukan tujuan keuangan dan profil risiko Deponesia secara jujur dan realistis.

Jangan menunda investasi sambil menunggu kondisi “sempurna” yang mungkin tidak pernah datang, mulai dari nominal kecil yang konsisten.

Konsistensi investasi rutin Rp500.000 per bulan selama 20 tahun dengan return 12% akan menghasilkan lebih dari Rp500 juta.

Kunci kesuksesan bukan pada timing pasar atau mencari instrumen paling hot, melainkan konsistensi dan strategi jangka panjang yang matang.


Sumber Referensi

https://www.ojk.go.id/id/kanal/pasar-modal/Pages/Portofolio-Investasi.aspx

https://www.idx.co.id/id/produk/investasi

https://www.bareksa.com/id/text/panduan-investasi-reksadana

https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Category/7

https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Default.aspx

https://www.seputarforex.com/artikel/cara-membangun-portofolio-investasi

 

Muhammad Iqbal Fajri SEO
Iqbal Fajri

Seorang SEO Specialist yang fokus pada technical SEO dan Content Writing. Menyukai hal baru dalam dunia digital marketing dan selalu berusaha berkembang serta belajar setiap harinya.

Tags: portofolio dan investasi
Previous Post

Konsep Portofolio Kaitannya dengan Risiko Investasi, Berapa Jumlah Ideal Aset

Next Post

Langkah Utama Mengelola Keuangan Pribadi: Dari Budgeting hingga Investasi

Artikel Terkait

Diversifikasi Risiko Adalah- Strategi Mana yang Paling Efektif untuk Proteksi Aset
Investasi

Diversifikasi Risiko Adalah: Strategi Mana yang Paling Efektif untuk Proteksi Aset

30/10/2025
Apa Itu Risiko Portofolio Panduan Lengkap Mengidentifikasi dan Mengendalikannya
Investasi

Apa Itu Risiko Portofolio? Panduan Lengkap Mengidentifikasi dan Mengendalikannya

30/10/2025
Investasi uang pribadi
Investasi

Langkah Utama Mengelola Keuangan Pribadi: Dari Budgeting hingga Investasi

29/10/2025
risiko investasi
Investasi

Konsep Portofolio Kaitannya dengan Risiko Investasi, Berapa Jumlah Ideal Aset

29/10/2025
Next Post
Investasi uang pribadi

Langkah Utama Mengelola Keuangan Pribadi: Dari Budgeting hingga Investasi

Apa Itu Risiko Portofolio Panduan Lengkap Mengidentifikasi dan Mengendalikannya

Apa Itu Risiko Portofolio? Panduan Lengkap Mengidentifikasi dan Mengendalikannya

Please login to join discussion

Trending🔥

  • 1. Apa Itu Deposito - Pengertian dan Keuntungan untuk Pemula

    Apa Itu Deposito – Pengertian dan Keuntungan untuk Pemula

    1555 shares
    Share 622 Tweet 389
  • Bunga Deposito Hingga 9%, Ini Perbandingan Bunga Tertinggi Bank Digital

    1109 shares
    Share 444 Tweet 277
  • Deposito Mandiri vs BRI: Analisis Bunga 2025

    638 shares
    Share 255 Tweet 160
  • Template Keuangan Excel Pribadi Gratis Download Gratis

    915 shares
    Share 366 Tweet 229
  • Template Surat Resign Kerja yang Benar Free Download Word

    694 shares
    Share 278 Tweet 174
Loading...
CurrencyRate.Today
Check: 30 Oct 2025 08:05 UTC
Latest change: 30 Oct 2025 08:00 UTC
API: CurrencyRate
Disclaimers. This plugin or website cannot guarantee the accuracy of the exchange rates displayed. You should confirm current rates before making any transactions that could be affected by changes in the exchange rates.
⚡You can install this WP plugin on your website from the WordPress official website: Exchange Rates🚀
CurrencyPriceChanges
CNY 
CNY
Rp2.339up+0,25%
EUR 
EUR
Rp19.32up+0,5%
SGD 
SGD
Rp12.805up+0,26%
USD 
USD
Rp16.628up+0,37%
CurrencyRate.Today
Check: 30 Oct 2025 08:05 UTC
Latest change: 30 Oct 2025 08:00 UTC
API: CurrencyRate
Disclaimers. This plugin or website cannot guarantee the accuracy of the exchange rates displayed. You should confirm current rates before making any transactions that could be affected by changes in the exchange rates.
⚡You can install this WP plugin on your website from the WordPress official website: Exchange Rates🚀
  • Careers
  • Deposito
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Kalkulator Deposito Semua Bank
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Kami

Copyright Deposito.co.id © 2025. AWBS Network.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak ada hasil
Lihat lebih banyak
  • Keuangan
  • Investasi
  • Deposito
  • Layanan
  • Perbankan
  • Kalkulator Deposito

© 2025 Deposito.co.id. AWBS Network